Khitan merupakan sebagian ibadah yg ditentukan oleh agama Islam. Syariat ini diwajibkan bagi umat Islam laki-laki dan menjadi salah satu tugas orang tua buat mengkhitankan anaknya. Khitan sendiri dilakukan dgn memotong bagian atas kulit kemaluan (quluf) yg biasanya dilakukan saat masih anak-anak.
Sebagai sebuah perintah agama, kewajiban khitan sangat baik sekali bila diawali dgn doa. Dalam Kitab Hilyatun Nufus lil ‘Aris wal ‘Arus, tertulis sebuah doa ketika seseorang mau dikhitan yakni:
اَللَّهÙمَّ Ù‡ÙŽØ°Ùه٠سÙنَّتÙÙƒÙŽ وَسÙنَّة٠نَبÙيّÙÙƒÙŽØŒ صَلَوَاتÙÙƒÙŽ عَلَيْه٠وَآلÙÙ‡ÙØŒ وَاتّÙبَاعٌ Ù…Ùنَّا Ù„ÙنَبÙيّÙÙƒÙŽØŒ بÙÙ…ÙŽØ´ÙيْئَتÙÙƒÙŽ ÙˆÙŽØ¥ÙرَادَتÙÙƒÙŽ وَقَضَائÙÙƒÙŽ Ù„Ùأَمْر٠أَرَدْتَه٠وَقَضَاء٠ØَتَمْتَهÙØŒ وَأَمْر٠أَنْÙَذْتَهÙØŒ وَأَذَقْتَه٠Øَرَّ اْلØَدÙيْد٠ÙÙيْ Ø®ÙتَانÙÙ‡Ù ÙˆÙŽØÙجَامَتÙه٠بÙأْمْر٠أَنْتَ أَعْرَÙ٠بÙÙ‡Ù Ù…ÙنّÙيْ
AllÄhumma hÄdzihÄ« sunnatuka wa sunnatu nabiyyika, shalawÄtuka ‘alayhi wa ÄlihÄ«, wat tibÄ‘un minnÄ li nabiyyika, bi masyī’atika, wa irÄdatika, wa qadhÄ’ika li amrin aradtahÅ«, wa qadhÄ’in hatamtahÅ«, wa amrin anfadztahÅ«, wa adzaqtahÅ« harral hadÄ«di fÄ« khitÄnihÄ« wa hijÄmihÄ« bi amrin anta a’rafu bihÄ« minnÄ«.
Artinya, “Ya Allah, ini ialah sunnah-Mu dan sunnah nabi-Mu. Semoga rahmat tercurah padanya dan keluarganya. Dan kami mengikuti nabi-Mu dgn kehendak-Mu dan qadha-Mu. Karena suatu hal yg Engkau maukan. Karena suatu hal ketentuan yg Engkau tetapkan. Karena suatu perkara yg Engkau laksanakan, dan Engkau merasakan padanya panasnya besi dalam khitan dan bekamnya sebab suatu perkara yg Engkau lebih tahu dari aku.â€
اَللَّهÙمَّ ÙَطَهّÙرْه٠مÙÙ†ÙŽ الذّÙÙ†ÙوْبÙØŒ وَزÙدْ ÙÙيْ عÙمْرÙه٠وَادْÙَع٠اْلآÙَات٠عَنْ بَدَنÙه٠وَاْلأَوْجَاع٠عَنْ جÙسْمÙÙ‡ÙØŒ وَزÙدْه٠مÙÙ†ÙŽ اْلغÙÙ†ÙŽÙ‰ وَادْÙَعْ عَنْه٠اْلÙَقْرَ ÙÙŽØ¥Ùنَّكَ تَعْلَم٠وَلَا نَعْلَمÙ
AllÄhumma fa thahhirhu minadz dzunÅ«b, wa zid fi umrihÄ«, wadfa‘il ÄfÄti ‘an badanihÄ« wal awjÄ‘i ‘an jismihÄ«, wa zidhu minal ghinÄ, wadfa‘ ‘anhul faqra, fa innaka ta‘lamu wa lÄ na‘lamu.
Artinya, “Ya Allah, maka sucikanlah dia dari dosa-dosa. Tambahlah umurnya. Jagalah tubuhnya dari penyakit. Dan tambahlah kekayaan padanya dan jauhkan dari kefakiran. Maka sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui sementara kami tak mengetahuiâ€.
Sementara dalam Kitab Perukunan Melayu terbitan Alaydrus, halaman 50, disebutkan sebuah doa dari orang tua buat anak dan keturunannya supaya senantiasa dalam keadaan selamat, yakni:
اللَّهÙمَّ بÙØÙرْمَة٠النَّبÙيّ٠وَالØَسَن٠وَأَخÙيْه٠وَأÙمّÙه٠وَأَبÙيْه٠وَنَجّÙÙ†Ùيْ Ù…ÙÙ†ÙŽ الغَمّ٠الَّذÙيْ ÙÙيْه٠يَا Øَيّ٠يَا قَيّÙوْم٠يَا ذَا الجَلَال٠وَالإÙكْرَامÙØŒ وَأَسْئَلÙÙƒÙŽ أَنْ تÙØْيÙÙŠÙŽ قَلْبÙيْ بÙÙ†Ùوْر٠مَعْرÙÙَتÙÙƒÙŽ أَبَدًا أَبَدًا يَا رَسÙوْلَ الله٠يَا الله٠بÙرَØْمَتÙÙƒÙŽ يَا أَرْØÙŽÙ…ÙŽ الرَّاØÙÙ…Ùيْنَ، ÙˆÙŽ الْØَمْد٠لÙله٠رَبّ٠الْعَلَمÙيْنَÂ
AllÄhumma bi hurmatin nabiyyi, wal hasani, wa akhÄ«hi, wa ummihÄ«, wa abÄ«hi, najjinÄ« minal ghammil ladzÄ« fÄ«hi, yÄ hayyu, yÄ qayyÅ«mu, yÄ dzla jalÄli wal ikrÄmi, wa as’aluka an tuhyiya qalbÄ« bi nÅ«ri ma‘rifatika abadan abadan, yÄ rasÅ«lallÄhi, yÄ allÄhu, yÄ arhamar rÄhimÄ«na, wal hamdu lillÄhi rabbil ‘ÄlamÄ«na.
Artinya, “Ya Allah, demi kehormatan Nabi Muhammad SAW, Hasan, saudaranya, ibunya, dan bapaknya, selamakanlah aku dari kebingungan yg ada di dalamnya. Wahai Zat yg hidup, wahai Zat yg maha tegak, wahai Zat yg maha besar dan mulia, aku memohon kepada-Mu supaya menghidupkan hatiku dgn cahaya makrifat-Mu selamanya, wahai Rasulullah, ya Allah (3 kali), dgn rahmat-Mu, wahai Zat yg maha pengasih. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.â€
Menilik sejarah, Nabi Ibrahim AS menjadi manusia pertama di muka bumi ini yg dikhitan sebab merupakan perintah dari Allah SWT, walau saat itu ia telah dalam usia 80 tahun. Kewajiban ini tak hanya diberlakukan pada zaman Nabi Ibrahim. Sampai dgn zaman Nabi Muhammad dan umatnya pun ibadah ini terus menjadi sebuah keharusan. Wallahu a’lam. (Ustadz H Muhammad Faizin)