– Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI)
Universitas Islam Lamongan (Unisla) Jawa Timur tengah fokus mencegah paham keislaman yg jamak menyulut kerasahan dan
pertikaian. Karenanya, para
sivitas akademika juga telah selayaknya memperkuat akidah Islam supaya semakin
yakin dan tak terpengaruh oleh ajaran yg menyimpang.

Maka dari itu, Prodi PAI menggelar kuliah umum di Masjid Muhadharatul Afkar,
Lamongan, dgn menggandeng Pengurus
Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Lamongan, Selasa, 8
Oktober 2019.

Kuliah Umum ini dihadiri oleh ratusan
peserta. Hadir sebagai pembicara utama yakni Syaikh Samir ibn Abdurrahman al-Khauli ar-Rifa’i dari
Lebanon.

Dalam paparannya, Syaikh Samir banyak menyingung akidah Ahlussunnah wal
Jamaah atau Aswaja melalui beberapa hal yakni akidah tanzih, bahwa Allah sesuai
paham Aswaja yg maha suci dari segala bentuk, arah dan ukuran.

Hal tersebut, kata Syaikh Samir, diperkuat dgn mengutip surat al-Syura ayat 11, laisa kamitslihi
syai’un, bahwa Allah tak menyerupai apapun.

“Allah tidak
serupa dgn seluruh makhluk, baik dari segi bentuk, ukuran, arah, tempat.
Maha suci Allah dari segala sesuatu, baik dzat maupun sifat-Nya,” terang Syaikh Samir, dikutip dari situs resmi NU, Sealsa,
8 Oktober 2019.

Untuk
menegaskan tentang ketauhidan, Syaikh Samir juga mengutip beberapa kaidah pokok
yg diikuti oleh peserta daurah ilmiah. Misalnya sebuah pandangan yg
menyatakan Allahu maujudun bi laa makan bahwa Allah ada tanpa tempat.

“Demikian pula Mahma tashawwarta bi baalika, fallahu bi khilafi dzalik
yakni apapun yg terlintas atau 
tergambar maupun  terbayg dalam
benakmu, maka Allah bukan seperti itu,” ujarnya.

Syaikh Samir yg juga
merupakan guru besar di Global University Lebanon
ini mengijazahkan sebuah amalan yg diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada para
peserta studium general.