Dr. KH. Said Aqil Siroj
(Ketua Umum PBNU)
بسم الله الرØÙ…Ù† الرØÙŠÙ…
الخطبة الأولى لعيد Ø§Ù„ÙØ·Ø±
الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر.
الØÙ…د لله الذى عاد علينا نعمه ÙÙ‰ كل Ù†ÙØ³ ÙˆÙ„Ù…ØØ§Øª وأسبغ علينا ظاهرة وباطنة ÙÙ‰ الجلوات والخلوات. وأشهد أن لا إله إلا الله ÙˆØØ¯Ù‡ لا شريك له الذى امتن علينا لنشكره بأنواع الذكر والطاعات. وأشهد أن Ù…ØÙ…دا عبده ورسوله سيد الأنبياء والمرسلين وسائر البريات. اللهم صل وسلم على سيدنا Ù…ØÙ…د وعلى أله ÙˆØ£ØµØØ§Ø¨Ù‡ أهل Ø§Ù„ÙØ¶Ù„ والكمالات.
الله أكبر أما بعد : أيها Ø§Ù„ØØ§Ø¶Ø±ÙˆÙ† ! هذا يوم العيد. هذا يوم Ø§Ù„ÙØ±Ø. ÙØ±Ø المسلمون لتوÙيق الله إياهم باستكمال بلاء ربهم Ø¨ÙØ±Ø¶ الصيام مع Ø§Ù„ØªØ±ÙˆÙŠØØ§Øª ÙØ±Ø المسلمون بوعد ربهم Ø¨ØºÙØ±Ø§Ù† ما اجترØÙˆØ§ من السيئات واستØÙ„ال بعضهم من بعض ÙÙ‰ الØÙ‚وق والواجبات.
إخوانى الكرام ! ÙÙ‰ هذا اليوم ØØ±Ù… الله علينا الصيام بعد أن ÙØ±Ø¶Ù‡ علينا جميع الشهر وأخبر أنه ÙØ±Ø¶Ù‡ لنكون من المتقين. Ùمن هذا اليوم ينبغى لنا أن نبعث ÙÙ‰ Ø£Ù†ÙØ³Ù†Ø§ بارتقائها على مراتب التقوى ونهتم بدين ربنا ØØªÙ‰ ننال ما وعدنا ربنا ØÙ‚ا.
الله أكبر ! إخوانى الكرام ! إن الله شرع لنا هذا العيد لنعود الى السمع والطاعة. ونعمل بكتابه بالجد والإجتهاد والقوة. ونبتعد عن التقصير والأعمال كما وقع ÙÙ‰ أعوامنا الماضية.
الله أكبر. وقال تعالى : ومن أظلم ممن ذكر بأيات ربه ÙØ£Ø¹Ø±Ø¶ عنها ونسى ما قدمت يداه. إنا جعلنا على قلوبهم أكنة أن ÙŠÙقهوه ÙˆÙÙ‰ أذانهم وقرا وإن تدعهم إلى الهدى Ùلن يهتدوا إذن أبدا.
الله أكبر, إخوانى الكرام ! إعلموا أن الله تعالى قد طالبنا ÙÙ‰ إقرارنا أن نطيع ونسمع. Ùقال تعالى ألم ياءن للذين أمنوا أن تخشع قلوبهم لذكر الله وما نزل من الØÙ‚ ولا يكونوا كالذين أوتوا الكتاب من قبل ÙØ·Ø§Ù„ عليهم الأمد Ùقست قلوبهم وكثير منهم ÙØ§Ø³Ù‚ون.
الله أكبر. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم. بادروا بالأعمال قبل ان تظهر ÙØªÙ†Ø§ كقطع الليل المظلم ÙŠØµØ¨Ø Ø§Ù„Ø±Ø¬Ù„ مؤمنا ويمسى ÙƒØ§ÙØ±Ø§ ويمسى مؤمنا ÙˆÙŠØµØ¨Ø ÙƒØ§ÙØ±Ø§. يبيع Ø£ØØ¯Ù‡Ù… دينه بعرض قليل من الدنيا. رواه مسلم عن أبى هريرة
بارك الله لى ولكم ÙÙ‰ القرآن العظيم ÙˆÙ†ÙØ¹Ù†Ù‰ وإياكم بÙهمه إنه هو البر الرØÙŠÙ….
Â
<>
Umat Islam yg berbahagia setelah kita diberi kekuatan oleh Allah melawan hawa nafsu menyelesaikan ibadah puasa satu bulan penuh maka kita mendapat kemulyaan di sisi Allah.Kemulyaan yg telah kita dapat tersebut hendaknya selalu kita jaga dan lestarikan dgn membangun tiga ukhuwah.
Pertama, ialah dgn membangun ukhuwah islamiyah. Sudah saatnya umat Islam mengesampingkan hal-hal furu’iyah (parsial) yg hanya mau menambah fitnah dan pertentangan sesama umat Islam, dan juga mau menguras dan menyia-nyiakan waktu dan energi kita dgn perdebatan yg tak begitu bermanfaat, yg seharusnya hal itu dapat kita gunakan buat berfikir dan bekerja demi kemajuan dan kemaslahatan umat.
Â
Karena tantangan yg kita hadapi semakin banyak dan komplek mari kita kembali kepada al-Qur’an surat al-Hujurat ayat 11-12 yg artinya:
Hai orang-orang yg beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yg lain, boleh Jadi yg ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yg direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dgn gelaran yg mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yg buruk setelah iman dan Barangsiapa yg tak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yg zalim.
Hai orang-orang yg beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), sebab sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yg suka memakan daging saudaranya yg telah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayg.
Mari kita melakukan refleksi belajar dari sejarah. Bahwa kekuatan dan kebesaran Islam tak didapatkan dgn harta atau yg lainya, tetapi kekuatan dan kebesaran tersebut dapat diraih dan diwujudkan dgn semangat pesatuan dan kesatuan. Semangat persatuan dan kesatuan inilah yg dipraktekkan antara sahabat Muhajirin dan Ansor di bawah pimpinan Rasulullah saw hingga membawa kekuatan dan kebesaran Islam pada waktu itu.
Kedua, buat menjaga kemulyaan yg telah kita peroleh di bulan Ramadan kita juga harus meningkatkan ukhuwah wathaniyah. Kita tingkatkan rasa persatuan dan kesatuan kebangsaan kita, dgn sadar tulus ikhlas bahwa kita ialah bersaudara satu nusa satu bangsa dan satu bahasa.
Negeri kita ini ialah negeri yg besar yg terdiri dari 17 ribu pulau lebih dgn kekayaan alam yg melimpah ruah di dalamnya, aneka barang tambang, minyak bumi, gas, batu bara, emas, kekayaan hutan, kekayaan laut dan lainya yg itu semuanya merupakan anugrah sekaligus amanat dari Allah kepada kita semua penduduk Indonesia baik itu Muslim, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu, Sunda, Jawa, Batak, Madura, Melayu dan lainya. Kita semua harus menjaga amanat tersebut jangan sampai ada yg berkhiyanat.
Rasulullah sukses membangun masyarakat di Yatsrib dgn berhasil mempersatukan penduduk Yatsrib yg terdiri dari banyak etnis dan suku yg berbeda yaitu muslim pendatang (Muhajirin), dan muslim pribumi yaitu suku Aus dan Khojraj (Ansor), Yahudi tiga suku yaitu Bani Qainuqa’, Bani Nadzir, Bani Quraidzah. Seperti tertera dalam Piagam Madinah yg dimuat dalam kitab as-Siroh an-Nabawiyah karya Abdul Malik bin Hisyam al-Anshari Juz 2 hal 119-122 :
بسم الله الرØÙ…Ù† الرØÙŠÙ…
هذا كتاب من Ù…ØÙ…د النبى صلى الله عليه وسلم بين المؤمنين والمسلمين من قريش ويثرب Ùˆ اليهود ومن تبعهم ÙÙ„ØÙ‚ بهم وجهد معهم, إنهم امة ÙˆØ§ØØ¯Ø©……..
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayg
Piagam ini dari nabi Muhammad saw, berlaku bagi golongn mukminin dan muslimin dari etnis Qurais dan Yatsrib serta kelompok-kelompok yg turut berkerja sama dan berjuang bersama-sama mereka, bahwa mereka ialah bangsa yg satu……..
Poin 15 : perlindungan Tuhan (Allah) itu satu, yakni terhadap sesama tetangga dekat mereka. Orang-orang beriman antara sesama manusia saling bantu membantu.
Poin 16 : orang Yahudi beserta pemeluknya berhak mendapat pertolongan dan santunan, sepanjang tak berbuat zalim atau menentang komitmen.
 Poin 47 terkhir: piagam ini tak di proyeksikan buat membela orang yg zalim atau khianat. Semua orang dapat bepergian (keluar rumah) secara aman serta berdomisili di kota Yatsrib (Madinah) secara damai pula. Hal ini, terkecuali bagi mereka yg zalim dan khianat. Tuhan (Allah)-lah pelindung orang yg berbuat kebabilan dan taqwa.
Dengan semangat Piagam Madinah Rasulullah berhasil membangun masyarakat mutamaddin di kota bernama Yatsrib yg akhirnya disebut dgn kota madinatul munawarah (kota yg dapat pencerahan), kota yg modern, berkeadilan, makmur, sejahtera, solid serta tak ada diskriminasi antara muslim dan non muslim antara penduduk pribumi dan pedatang.
Hal itu dibuktikan oleh keseriusan Nabi dalam menjalankan isi Piagam Madinah diantaranya, ialah pada suatu ketika ada seorang muslim membunuh seorang Yahudi Nabi marah besar. Nabi mengumpulkan dana buat ahli waris Yahudi tersebut, dan Nabi bersebda: من قتل ذ ميا ÙØ£Ù†Ø§ خصمه Barang siapa membunuh non muslim maka mau berhadapan dgn saya   Â
Suatu ketika ada jenazah lewat Rasul berdiri menghomat berduka. Sahabat berkata, itu tadi yg lewat jenazah orang Yahudi ya Rosul. Rosul menjawab, kita semua harus ikut berduka cita bagi siapa saja yg meninggal dan menghadap Tuhan-nya walaupun itu non muslim.
Suatu ketika Usamah bin Zaid bin Harisah menangkap maling perempuan dan perempuan itu berasal dari keluarga terhormat dari Bani Mad’un. Karena melihat latar belakang wanita tersebut Usamah bermaksud membebaskan perempuan tersebut. Mengetahuai kemauan Usamah tersebut Rasulullah marah berkata: والله يااسامة لو سرقت ÙØ§Ø·Ù…Ø© بنتي لقطعت يدها Demi Allah wahai Usamah andaikan Fatimah anakku mencuri niscaya aku mau memotong tangannya.
Yang dibangun oleh Rasulullah tersebut ialah sebuah sistem sosial yg dinamakan tamadun, masyarakatnya disebut masyarakat mutamaddin dan negaranya disebut dgn negara madinah.
Ketiga, mari kita tingkatkan ukuwah insaniyah. Ketika Rasulullah pergi haji (yg beliau hanya satu kali saja seumur hidup) yaitu haji wada’ kemudian Rasulullah mengumpulkan kaum muslimin dan berkhotbah di padang Arafah yg isinya antara lain:
Â
ايها الناس, ان دماءكم ØØ±Ø§Ù… واموالكم ØØ±Ø§Ù… وعرضكم ØØ±Ø§Ù… ÙƒØØ±Ù…Ø© يومكم هذا, وشهركم هذا وبلدكم هذا.
Wahai manusia, (disini Rasulullah menggunakan kata wahai manusia, bukan wahai umatIislam dan juga bukan wahai bangsa Arab). sesungguhnya nyawa, harta dan kehormatan kalian ialah suci seperti sucinnya hari wukuf ini, bulan haji, dan negari Makkah ini.
Inilah deklarasi hak asasi manusia tiga serangkai nyawa, harta, dan maratabat manusia 14 abad yg lalu. Setelah itu Rasulullah pulang dari haji dan 84 harinya Rasulullah meninggal.
Islam tak mengenal radikal, ekstrim, apalagi teror. Islam sangat menghormati nyawa, harta, dan martabat manusia, dan barang siapa melanggar itu semua berarti sama saja ia mencoreng kesucian Islam itu sendiri.
Suatu ketika Rasulullah baru saja menguasai kota Hunain dan Thaif dan mendapat harta rampasan perang sangat banyak yg terdiri dari ratusan onta, sapi dan kambing. Dan Rasulullah membagi-bagikannya di Ji’ranah. Sahabat yg senior tak dikasih hanya mualaf saja yg dikasih walaupun mualaf tersebut telah kaya seperti sahabat Abu Syafyan yg pada waktu itu baru masuk Islam dan kaya di kasih seratus ekor onta.
Sekonyong-koyong datang seorang yg bernama Dzil Quaisir di hadapan Rasulullah dan berkata dgn congkak i’dil ya Muhammad (berbuatlah adilah wahai Muhammad.). Lalu Nabi Muhammad menjawab, yg saya lalukukan ini ialah perintah Allah bukan kemauan saya sendiri. Setelah orang itu pergi Rosulullah besabda:
سيخرج من ضئضئ هذا الرجل, قوم يتلون القران, ولا يجاوز ØÙ„اقيمهم هم شرالخلق والخليقة.
Akan muncul dari umatku orang yg hafal al-Qur’an tetapi tak melewati tenggorakanya (tak mengerti) mereka itulah sejelek-jeleknya manusia bahkan lebih jelek dari binatang.
Pridiksi Rasullah tak lama terbukti yaitu terbunuhnya kholifah ke empat Sayyidinan Ali ra di bunuh oleh Abdul Rahman bin Muljam. Ketika beliau (Sayyidinan Ali ra) keluar rumah mau menjalankan shalat subuh. Pembunuh Ali itu ialah seorang yg memperoleh sebutan sebagai qaimul lail, shoimun nahar, danhafidzul Qur’an.
Karena menurut Abdur Rahman bin Muljam Ali telah kafir sebab telah menerima putusan perjanjian damai dgn Muawiyah di Daumatu Jandal. Berarti Ali telah mengambil hukum hasil keputusan manusia padahal menurut Abdur Rahman bin Muljam : لاØÙƒÙ… الا الله (tak ada hukum kecuali hukum Allah) berdasarkan firman Allah:ومن لم ÙŠØÙƒÙ… بما انزل الله ÙØ§Ø¤Ù„ئك هم Ø§Ù„ÙƒØ§ÙØ±ÙˆÙ†.
Barang siapa tak menghukumi dgn hukum (al-Qu’an) yg diturunkan oleh Allah maka mereka ialah termasuk orang-orang kafir.
Dari bentangan sejarah tersebut, marilah di hari yg fitri ini, kita selaku Umat Muslim Nusantara yg mempunyai karakter dan sejarah panjang sebagai bangsa, haruslah mengambil sikap sebagai muslim yg cerfdas dan bijaksana. Carut marut ekonomi dan kemelut elit dalam berpolitik janganlah menyebabkan pertikaian dan perpecahan diantara kita. hukum harus terus ditegakkan meskipun berat harus dilaksanakan.
Â
الخطبة الثانية لعيد Ø§Ù„ÙØ·Ø±
الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر.
الØÙ…د لله Ø£ÙØ§Ø¶ نعمه علينا وأعظم. وإن تعدوا نعمة الله لا ØªØØµÙˆÙ‡Ø§, أشهد أن لا إله إلا الله ÙˆØØ¯Ù‡ لا شريك له. أسبغ نعمه علينا ظاهرها وباطنها وأشهد أن Ù…ØÙ…دا عبده ورسوله. رسول Ø§ØµØ·ÙØ§Ù‡ على جميع البريات. ملكهاوإنسها وجنّها. اللهم صل وسلم على سيدنا Ù…ØÙ…د وعلى أله ÙˆØ£ØµØØ§Ø¨Ù‡ أهل الكمال ÙÙ‰ بقاع الأرض بدوها وقراها, بلدانها وهدنها.
الله أكبر أما بعد : إخوانى الكرام ! استعدوا لجواب ربكم متى تخشع لذكر الله متى نعمل بكتاب الله ØŸ قال تعالى ياأيها الذين أمنوا استجيبوا لله ولرسوله إذا دعاكم لما ÙŠØÙŠÙŠÙƒÙ… واعلموا أن الله ÙŠØÙˆÙ„ بين المرء وقلبه وأنه إليه تخشرون.
الله أكبر. اللهم صل على سيدنا Ù…ØÙ…د وعلى أل سيدنا Ù…ØÙ…د. كما صليت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم, وبارك على Ù…ØÙ…د وعلى أل Ù…ØÙ…د, كماباركت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم ÙÙ‰ العالمين إنك ØÙ…يد مجيد.
الله أكبر. اللهم Ø§ØºÙØ± للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأØÙŠØ§Ø¡ منهم والأموات. إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقاضى Ø§Ù„ØØ§Ø¬Ø§Øª. اللهم ÙˆÙقنا لعمل ØµØ§Ù„Ø ÙŠØ¨Ù‚Ù‰ Ù†ÙØ¹Ù‡ على ممر الدهور. وجنبنا من النواهى وأعمال هى تبور. اللهم Ø£ØµÙ„Ø ÙˆÙ„Ø§Ø© أمورنا. وبارك لنا ÙÙ‰ علومنا وأعمالنا. اللهم أل٠بين قلوبنا ÙˆØ£ØµÙ„Ø Ø°Ø§Øª بيننا. اللهم اجعلنا نعظم شكرك. ونتبع ذكرك ووصيتك. ربنا أتنا ÙÙ‰ الدنيا ØØ³Ù†Ø© ÙˆÙÙ‰ الأخرة ØØ³Ù†Ø© وقنا عذاب النار. ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رØÙ…Ø© إنك أنت الوهاب.
الله أكبر. عباد الله ! إن الله يأمر بالعدل ÙˆØ§Ù„Ø¥ØØ³Ø§Ù† وإيتاء ذى القربى وينهى عن Ø§Ù„ÙØØ´Ø§Ø¡ والمنكر. يعذكم لعلكم تذكرون. ÙØ§Ø°ÙƒØ±ÙˆØ§ الله يذكركم واشكروا على نعمه يشكركم. ولذكر الله أكبر. Â
       Â