– Pemilu telah usai, namun penyebaran konten Negatif, narasi kebencian dan Hoax pilpres belum juga berhenti di Media Sosial. Terutama Hoax di Bulan April ini..
Dilansir dari news.detik.com (19/04), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat setidaknya ada 22 hoax yg beredar di masyarakat. Dari 22 hoax yg dihimpun, paling banyak terkait Pemilu 2019.
Kominfo menginventarisasi puluhan hoax tersebut beserta analisisnya. Berikut ini 22 hoax Pilpres yg telah diinventarisasi oleh Kominfo hingga Kamis (18/4/2019):
Selain itu, Beberapa hoax yg dideteksi Kominfo di antaranya mengenai eksodus WNI ke luar negeri sebab khawatir terjadi chaos seusai pilpres, salam dua jari di millennial road safety festival, dan penghitungan hasil quick count di Metro TV yg memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hoax lain yg dideteksi Kominfo ialah soal tudingan lembaga survei yg berpihak kepada salah satu pasangan capres-cawapres, isu adanya kecurangan di pilpres, seperti surat suara yg tercoblos.
Selain itu, ada hoax yg menyebutkan cawapres Sandiaga Uno diusir Prabowo Subianto sebab menolak ikut deklarasi kemenangan.
Hoax lain yg dideteksi Kominfo ialah klaim KKB Papua soal tewasnya prajurit TNI dan surat suara yg dibakar, Prabowo-Sandi yg menang berdasarkan exit poll di Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, hingga soal Syekh Ali Jaber yg mendukung Jokowi.
Laporan ini dikeluarkan Subdit Pengendalian Konten Internet Kominfo. Laporan penyaringan hoax pilpres di media sosial ini rutin dilakukan Kominfo.