Khutbah Jumat ini mengingatkan kita semua tantangan zaman yg mau dihadapi para generasi muda kelak tentunya lebih berat ketimbang masa sekarang. Generasi muda sekarang harus bersiap menjadi generasi yg tangguh menatap gelombang badai perubahan yg siap menghantam dgn hal-hal yg bermakna.
Â
Â
Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)
Khutbah I
Â
اَلْØَمْد٠لÙلهÙ الَّذÙيْ ÙˆÙŽÙÙ‘ÙŽÙ‚ÙŽ مَنْ شَاءَ Ù…Ùنْ خَلْقÙه٠بÙÙَضْلÙه٠وَكَرَمÙÙ‡ÙØŒ وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ Ù…Ùنْ خَلْقÙه٠بÙÙ…ÙŽØ´ÙيْئَتÙه٠وَعَدْلÙÙ‡Ù. وَأَشْهَد٠أَنْ لَّا Ø¥Ùلٰهَ Ø¥Ùلَّا الله٠وَØْدَه٠لَا شَرÙيْكَ Ù„ÙŽÙ‡ÙØŒ وَلَا شَبÙيْهَ وَلَا Ù…Ùثْلَ وَلَا Ù†Ùدَّ Ù„ÙŽÙ‡ÙØŒ وَلَا Øَدَّ وَلَا جÙثَّةَ وَلَا أَعْضَاءَ Ù„ÙŽÙ‡Ù. وَأَشْهَد٠أَنَّ سَيÙّدَنَا ÙˆÙŽØَبÙيْبَنَا وَعَظÙيْمَنَا وَقَائÙدَنَا ÙˆÙŽÙ‚Ùرَّةَ أَعْيÙÙ†Ùنَا Ù…ÙØَمَّدًا عَبْدÙه٠وَرَسÙوْلÙÙ‡ÙØŒ وَصَÙÙيّÙÙ‡Ù ÙˆÙŽØَبÙيْبÙÙ‡Ù. اَللهم صَلÙÙ‘ وَسَلÙّمْ وَبَارÙكْ عَلَى سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠بْن٠عَبْد٠اللهÙØŒ وَعَلَى آلÙه٠وَصَØْبÙه٠وَمَنْ وَّالَاهÙØŒ وَمَنْ تَبÙعَهÙمْ بÙØ¥ÙØْسَان٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ يَوْم٠الْقÙيَامَةÙØŒ وَلَا Øَوْلَ وَلَا Ù‚Ùوَّةَ Ø¥Ùلَّا بÙاللهÙ. أَمَّا بَعْدÙØŒ ÙÙŽØ¥ÙÙ†Ùّي Ø£ÙوْصÙيْكÙمْ ÙˆÙŽÙ†ÙŽÙْسÙيْ بÙتَقْوَى الله٠الْعَلÙÙŠÙÙ‘ الْعَظÙيْم٠الْقَائÙÙ„Ù ÙÙيْ Ù…ÙØْكَم٠كÙتَابÙÙ‡Ù : إنّ أكرمكم عندالله أتقاكم إنّ الله عليم خبير.
Â
Ma’asyiral muslimin Jamaah Jumah rahimakumullah,
Mengawali khutbah yg singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi buat senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah swt. dgn menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yg dilarang dan diharamkan.
Â
Alhamdulillah, kita patut bersykur kepada Allah swt.sebab masih diberikan nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat sehat sehingga dapat melaksanakan ibadah shalat Jumat di masjid dgn penuh khidmat dan mengharap ridla Allah swt. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw. yg telah membawa dari zaman kegelapan ke zaman yg terang benderang dgn cahaya iman dan Islam.
Â
Jangan sampai, kita merasa aman dari azab Allah swt. yg dapat datang tanpa terduga-duga. Sebab, sesungguhnya tak ada yg merasa aman dari azab Allah swt. kecuali orang-orang yg merugi. Allah swt. berfirman:
Â
Ø£ÙŽÙÙŽØ£ÙŽÙ…ÙÙ†Ùواْ مَكْرَ اللّه٠Ùَلاَ يَأْمَن٠مَكْرَ اللّه٠إÙلاَّ الْقَوْم٠الْخَاسÙرÙونَ
Â
Artinya: “Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yg tak terduga-duga)? Tiada yg merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yg merugi.†(QS. al-A’raf: 99)
Â
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Sumpah Pemuda ialah suatu ikrar pemuda-pemudi Indonesia yg mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar tersebut merupakan hasil putusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II yg digelar pada 27-28 Oktober 1928.
Â
Di antara pelajaran penting dalam momentum Sumpah Pemuda ini ialah pentingnya bidang pendidikan dan semangat buat mengisi kehidupan dgn hal-hal yg bermanfaat. Terlebih bagi para generasi muda yg mau menjadi penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Mereka harus mengisi masanya dgn hal-hal yg bermakna dan membawa manfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
Â
Usia remaja ialah usia yg sangat produktif buat menuntut ilmu. Tubuh yg masih bugar dan akal fikiran yg masih tajam harus terus diasah selagi kesempatan masih terbuka lebar. Tantangan zaman yg mau dihadapi kelak tentunya lebih berat ketimbang masa sekarang. Generasi muda sekarang harus bersiap menjadi generasi yg tangguh menatap gelombang badai perubahan yg siap menghantam.
Â
Generasi muda muslim zaman sekarang harus menjadi pemimpin berkualitas di masa depan. Karena masa depan agama dan bangsa tergenggam di tangan dan terpikul di atas pundak generasi muda.
Â
Selagi pintu masih terbuka lebar, tuntutlah ilmu sebanyak mungkin. Tapi, bukan hanya dicari dan di simpan. Setelah di peroleh, ilmu juga harus diamalkan semaksimal mungkin. Allah swt. mau membuka pengetahuan baru tentang hal-hal yg belum diketahui. Rasulullah saw. bersabda :
Â
مَنْ عَمÙÙ„ÙŽ بÙما عَلÙÙ…ÙŽ وَرَّثَه٠الله٠عÙلْمَ ما لَمْ يَعْلَمْ
Â
Artinya : Barangsiapa mengamalkan apa yg telah ia ketahui, niscaya Allah mau menganugerahkan pengetahuan tentang apa yg belum ia ketahui. (HR. Abu Nu’aim).
Â
Bergulirnya waktu merupakan tanda yg nyata bahwa jatah usia kita semakin menipis. Sementara itu, kita tak tahu kapan hembusan nafas kita berakhir. Masa muda tak memiliki apapun buat menjamin diri kita sampai ke masa tua, oleh sebabnya penting kita insafi buat menjadikan masa muda sebagai langkah persiapan buat masa-masa selanjutnya. Lebih-lebih masa keabadian nanti.
Â
Masa muda dgn keadaan yg bugar, kuat dan semangat tinggi itu hendaknya diarahkan pada hal-hal yg mengandung manfaat di dalamnya; Baik manfaat kepada dirinya atau pun kepada orang lain, bahkan alam sekitarnya. Baginda Nabi bersabda:
Â
Ù…ÙÙ† ØÙسْن٠إÙسْلاَم٠الْمَرْء٠تَرْكÙه٠مَا لاَ يَعْنÙيْهÙ
Â
Artinya: “Di antara tanda kebaikan keislaman seseorang; Jika dia meninggalkan hal-hal yg tak bermanfaat baginya.†(HR. Ahmad).
Â
Jika kita benar-benar memegang hadits ini maka niscaya hidup mau terasa begitu memiliki arti dan, insyaallah, kita termasuk diantara golongan orang-orang yg tak menyesal di kemudian hari dan hari kemudian.
Â
Sebagian dari kita ada yg telah melalui masa mudanya, ada pula yg tengah menjalani masa mudanya. Namun yg perlu ditekankan, dari semuanya itu ialah bukan tentang berapa umur kita, melainkan bagaimana kita mengisinya.
Â
Jangan sampai kita membiarkan masa muda kita, atau masa muda orang-orang disekitar kita terlewat begitu saja tanpa mengukir hal-hal yg bermanfaat dan baik lainnya.
Â
Sebagaimana lazimnya semangat muda, kemauan menjadi yg terunggul, terdepan dan terbaik ialah hal yg sulit buat dihindari. Bahkan dalam banyak hal, semangat ini cenderung baik buat dipelihara. Oleh sebabnya penting kita tengok hadits Nabi tentang seperti apakah sejatinya orang-orang yg terbaik itu. Rasulullah saw. bersabda:
Â
خَيْرÙÙƒÙمْ مَنْ ÙŠÙرْجَى خَيْرÙÙ‡Ù ÙˆÙŽÙŠÙؤْمَن٠شَرÙّهÙ
Â
Artinya: “Sebaik-sebaik kalian ialah orang yg (paling dapat) diharapkan kebaikannya dan (paling sedikit) keburukannya hingga orang lain merasa aman.†(HR. at-Tirmidzi).
Â
Diantara yg dapat dijadikan pedoman dari hadits ini ialah bagaimana seorang pemuda, dgn dayanya, membawa ketenteraman pada lingkungannya. Nabi saw. juga bersabda:
Â
خَيْر٠النَّاس٠أَنْÙَعÙÙ‡Ùمْ Ù„ÙلنَّاسÙ
Â
Artinya: “Sebaik-baik manusia ialah yg paling bermanfaat bagi manusia (lainnya).â€(HR. at-Thabrani)
Â
Dari hadits ini, selain membawa ketenteraman, pemuda yg mau jadi terbaik haruslah pula paling memberikan manfaat kepada manusia lainnya.
Â
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Demikian uraian tentang perlunya menjaga masa muda kita atau orang-orang di sekitar kita dan mengisinya dgn hal-hal yg bermakna. Karena kita tahu, bahwa pemuda lah yg mau menjadi nakhoda-nakhoda kehidupan selanjutnya. Pemimpin, tokoh, dan orang-orang terkemuka, pada saatnya mau digantikan oleh mereka-mereka yg sekarang tengah menjalani masa muda. Sebagaimana ada kalam bijak mengatakan:
Â
Ø´Ùبَّان٠الْيَوْم٠رÙجَال٠الْغَدÙ
Â
Artinya: “Pemuda hari ini ialah pemimpin di masa depanâ€
Â
Semoga saja kita dan generasi muda kita dapat senantiasa memberikan kebaikan, manfaat, dan ketenteraman kepada sekitar kita.
Â
بَارَكَ الله Ù„Ùيْ ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙمْ ÙÙÙŠ اْلقÙرْآن٠اْلعَظÙيْم٠وَنَÙَعَنÙÙŠ ÙˆÙŽØ¥ÙيَّاكÙمْ بÙمَا ÙÙيْه٠مÙنْ آيَة٠وَذÙكْر٠الْØÙŽÙƒÙيْمÙ. أَعÙوْذ٠بÙاللّه٠مÙÙ†ÙŽ الشَّيْطَان٠الرَّجÙيْمÙ. وَالْعَصْرÙ. Ø¥Ùنَّ الْإÙنْسَانَ Ù„ÙŽÙÙÙŠ Ø®ÙسْرÙ. Ø¥Ùلَّا الّذÙيْنَ آمَنÙوْا وَعَمÙÙ„Ùوْا الصَّالÙØَات٠وَتَوَا صَوْا بÙالْØَقّ٠وَتَوَاصَوْا بÙالصَّبْر، Ø£ÙŽÙ‚Ùوْل٠قَوْلÙيْ هٰذَا وَأَسْتَغْÙÙر٠اللهَ Ù„Ùيْ ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙمْ، ÙَاسْتَغْÙÙرÙوْهÙØŒ Ø¥Ùنَّه٠هÙÙˆÙŽ الْغَÙÙوْر٠الرَّØÙيْمÙ.
Â
Khutbah II
Â
Ø¥Ùنَّ الْØَمْدَ Ù„Ùلّٰه٠نَØْمَدÙه٠وَنَسْتَعÙينÙه٠وَنَسْتَغْÙÙرÙÙ‡ÙØŒ ØŒ وَنَعÙوْذ٠بÙالله٠مÙنْ Ø´ÙرÙوْر٠أَنْÙÙسÙنَا ÙˆÙŽÙ…Ùنْ سَيÙّئَات٠أَعْمَالÙنَا، مَنْ يَهْد٠الله٠Ùَلَا Ù…ÙضÙلَّ لَه٠وَمَنْ ÙŠÙضْلÙلْ Ùَلَا هَادÙÙŠÙŽ Ù„ÙŽÙ‡ÙØŒ وَأَشْهَد٠أَنْ لَّا Ø¥Ùلٰهَ Ø¥Ùلَّا الله٠وَØْدَه٠لَا شَرÙيْكَ Ù„ÙŽÙ‡ÙØŒ وَأَشْهَد٠أَنَّ سَيÙّدَنَا Ù…ÙØَمَّدًا عَبْدÙه٠وَرَسÙوْلÙÙ‡ÙØŒ اَللهم صَلÙÙ‘ وَسَلÙّمْ عَلٰى سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠الصَّادÙق٠الْوَعْد٠الْأَمÙيْنÙØŒ وَعَلٰى Ø¥ÙخْوَانÙه٠النَّبÙÙŠÙّيْنَ وَالْمÙرْسَلÙيْنَ، وَارْضَ اللهم عَنْ Ø£Ùمَّهَات٠الْمÙؤْمÙÙ†Ùيْنَ، وَآل٠الْبَيْت٠الطَّاهÙرÙيْنَ، وَعَن٠الْخÙÙ„ÙŽÙَاء٠الرَّاشÙدÙيْنَ، أَبÙيْ بَكْر٠وَعÙمَرَ وَعÙثْمَانَ وَعَلÙÙŠÙÙ‘ØŒ وَعَن٠الْأَئÙمَّة٠الْمÙهْتَدÙيْنَ، أَبÙيْ ØÙŽÙ†ÙيْÙÙŽØ©ÙŽ وَمَالÙك٠وَالشَّاÙÙعÙÙŠÙÙ‘ ÙˆÙŽØ£ÙŽØْمَدَ وَعَن٠الْأَوْلÙيَاء٠وَالصَّالÙØÙيْنَ.
Â
 أَمَّا بَعْدÙØŒ Ùَيَا أَيّÙهَا الْمÙسْلÙÙ…Ùوْنَ، Ø£ÙوْصÙيْكÙمْ ÙˆÙŽÙ†ÙŽÙْسÙيْ بÙتَقْوَى الله٠الْعَلÙÙŠÙÙ‘ الْعَظÙيْم٠ÙَاتَّقÙوْهÙØŒ وَاعْلَمÙوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكÙمْ بÙأَمْر٠عَظÙيْمÙØŒ أَمَرَكÙمْ بÙالصَّلَاة٠وَالسَّلَام٠عَلٰى نَبÙÙŠÙّه٠الْكَرÙيْم٠Ùَقَالَ Ø¥Ùنَّ اللَّهَ وَمَلَائÙكَتَه٠يÙصَلّÙونَ عَلَى النَّبÙيّ٠ۚ يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا صَلّÙوا عَلَيْه٠وَسَلّÙÙ…Ùوا تَسْلÙيمًا، اَللّٰهÙمَّ صَلÙÙ‘ عَلٰى سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلٰى آل٠سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيÙّدÙنَا Ø¥ÙبْرَاهÙيْمَ وَعَلٰى آل٠سَيÙّدÙنَا Ø¥ÙبْرَاهÙيْمَ وَبَارÙكْ عَلٰى سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلٰى آل٠سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيÙّدÙنَا Ø¥ÙبْرَاهÙيْمَ وَعَلٰى آل٠سَيÙّدÙنَا Ø¥ÙبْرَاهÙيْمَ، ÙÙيْ الْعَالَمÙيْنَ Ø¥Ùنَّكَ ØÙŽÙ…Ùيْدٌ مَجÙيْدٌ.
Â
 اَللّٰهÙمَّ اغْÙÙرْ Ù„ÙلْمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ وَالْمÙسْلÙمَات٠والْمÙؤْمÙÙ†Ùيْنَ وَالْمÙؤْمÙنَات٠الْأَØْيَاء٠مÙنْهÙمْ وَالْأَمْوَاتÙØŒ اَللّٰهÙمَّ اجْعَلْنَا Ù‡Ùدَاةً Ù…ÙهْتَدÙيْنَ غَيْرَ ضٰالÙّيْنَ وَلاَ Ù…ÙضÙÙ„Ùّيْنَ، اَللّٰهÙمَّ اسْتÙرْ عَوْرَاتÙنَا وآمÙنْ رَّوْعَاتÙنَا وَاكْÙÙنَا مَا أَهَمَّنَا ÙˆÙŽÙ‚Ùنَا شَرَّ ما نَتَخوَّÙÙØŒ رَبَّنَا آتÙنَا ÙÙÙŠ الدّÙنْيَا Øَسَنَةً ÙˆÙŽÙÙÙŠ الْآخÙرَة٠Øَسَنَةً ÙˆÙŽÙ‚Ùنَا عَذَابَ النَّارÙ. عÙبَادَ اللهÙØŒ إنَّ اللهَ يَأْمÙر٠بÙالْعَدْل٠وَالْإØْسَان٠وَإÙيْتَاء٠ذÙÙŠ الْقÙرْبٰى ويَنْهٰى عَن٠الÙÙŽØْشٰاء٠وَالْمÙنْكَر٠وَالبَغْيÙØŒ يَعÙظÙÙƒÙمْ لَعَلَّكÙمْ تَذَكَّرÙوْنَ. ÙَاذكÙرÙوا اللهَ الْعَظÙيْمَ يَذْكÙرْكÙمْ وَاشْكÙرÙوْه٠عَلٰى Ù†ÙعَمÙه٠يَزÙدْكÙمْ وَاسْأَلÙوْه٠مÙنْ ÙَضْلÙÙ‡Ù ÙŠÙعْطÙÙƒÙمْ وَاتَّقÙوْه٠يَجْعَلْ Ù„ÙŽÙƒÙمْ Ù…Ùنْ أَمْرÙÙƒÙمْ مَخْرَجًا، ÙˆÙŽÙ„ÙŽØ°Ùكْر٠الله٠أَكْبَرÙ.
Â
Sholihul Hadi, Sekretaris LDNU PCNU Kota Semarang
Baca naskah khutbah Jumat lainnya:
- Khutbah Jumat: 9 Jenis Bertutur Kata menurut Al-Qur’an
- Khutbah Jumat: Berbuat Baik kepada Tetangga
- Khutbah Jumat Singkat: Mari Mudahkan Urusan Orang Lain
Â
Uncategorized