Khutbah Jumat ini berjudul: Khutbah Jumat: “Waspadai Doa Orang yg Terzalimi!â€. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi).
Â
Khutbah I
الØÙŽÙ…ْد٠لله٠الْمَلÙÙƒÙ Ø§Ù„Ø¯Ù‘ÙŽÙŠÙ‘ÙŽØ§Ù†ÙØŒ وَالصَّلَاة٠وَالسَّلَام٠عَلَى Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù Ø³ÙŽÙŠÙّد٠وَلَد٠عَدْنَانَ، وَعَلَى آلÙه٠وَصَØÙ’بÙÙ‡Ù ÙˆÙŽØªÙŽØ§Ø¨ÙØ¹Ùيْه٠عَلَى مَرÙÙ‘ Ø§Ù„Ø²Ù‘ÙŽÙ…ÙŽØ§Ù†ÙØŒ وَأَشْهَد٠أَنْ لَّا Ø¥Ùلهَ Ø¥Ùلَّا الله٠وَØÙ’دَه٠لَا شَرÙيْكَ لَه٠الْمÙÙ†ÙŽÙ€Ø²Ù‘ÙŽÙ‡Ù Ø¹ÙŽÙ†Ù Ø§Ù„Ù’Ø¬ÙØ³Ù’Ù…Ùيَّة٠وَالْجÙÙ‡ÙŽØ©Ù ÙˆÙŽØ§Ù„Ø²Ù‘ÙŽÙ…ÙŽØ§Ù†Ù ÙˆÙŽØ§Ù„Ù’Ù…ÙŽÙƒÙŽØ§Ù†ÙØŒ وَأَشْهَد٠أَنَّ سَيÙّدَنَا Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù‹Ø§ عَبْدÙه٠وَرَسÙوْلÙه٠الَّذÙيْ كَانَ Ø®ÙÙ„ÙÙ‚ÙÙ‡Ù Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙØ±Ù’آنَ، أَمَّا Ø¨ÙŽØ¹Ù’Ø¯ÙØŒ Ø¹ÙØ¨ÙŽØ§Ø¯ÙŽ Ø§Ù„Ø±Ù‘ÙŽØÙ’Ù…Ù°Ù†ÙØŒ ÙَإنÙّي Ø£ÙوْصÙيْكÙمْ ÙˆÙŽÙ†ÙŽÙْسÙÙŠ Ø¨ÙØªÙŽÙ‚ْوَى Ø§Ù„Ù„Ù‡Ù Ø§Ù„Ù…ÙŽÙ†Ù‘ÙŽØ§Ù†ÙØŒ الْقَائÙÙ„Ù ÙÙÙŠ ÙƒÙØªÙŽØ§Ø¨ÙÙ‡Ù Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙØ±Ù’آنÙ: ÙˆÙŽÙ…ÙŽÙ† يَتَعَدَّ ØÙدÙودَ اللَّه٠Ùَقَدْ ظَلَمَ Ù†ÙŽÙْسَه٠(سورة الطلاق: 1)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mengawali khutbah pada siang hari yg penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi buat senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dgn melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yg diharamkan.
Kaum Muslimin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah,
Khutbah siang ini mengambil tema: “Waspadai Doa Orang yg Terzalimi!â€.
Hadirin rahimakumullah,
az Zhulm atau kezaliman didefinisikan dgn beberapa makna, di antaranya:
Ù…ÙØ®ÙŽØ§Ù„ÙŽÙَة٠أَمْر٠وَنَهْي٠مَنْ لَه٠الأَمْر٠وَالنَّهْيÙ
“Melanggar perintah dan larangan Dzat yg berhak memerintah dan melarang.â€
Â
Ù…ÙØ¬ÙŽØ§ÙˆÙŽØ²ÙŽØ©Ù الØÙŽØ¯ÙÙ‘
“Melampaui batas.â€
التَّصَرّÙÙÙ ÙÙÙŠ Ù…ÙÙ„Ù’ÙƒÙ Ø§Ù„Ù’ØºÙŽÙŠÙ’Ø±Ù Ø¨ÙØºÙŽÙŠÙ’Ø±Ù Ø¥ÙØ°Ù’Ù†ÙÙ‡Ù
“Bertindak terhadap milik pihak lain tanpa seizinnya.â€
وَضْع٠الشَيْء٠ÙÙÙŠ ØºÙŽÙŠÙ’Ø±Ù Ù…ÙŽÙˆÙ’Ø¶ÙØ¹ÙÙ‡Ù
“Meletakkan sesuatu tak pada tempatnya.â€
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, zalim diartikan sebagai orang yg melakukan perbuatan aniaya yg merugikan dirinya sendiri dan/atau orang lain.
Semua pengertian zalim dan kezaliman ini saling terkait satu sama lain. Lawan kata dari zalim ialah adil. Adil ialah memberikan hak kepada setiap yg berhak mendapatkannya, atau berpihak kepada yg benar; berpegang pada kebenaran.
Â
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Secara garis besar, kezaliman ada dua yakni pertama, kezaliman yg bahayanya mengenai orang lain, seperti menyakiti orang lain, mengambil dan memakan harta milik orang lain tanpa hak, memakan harta anak yatim, menunda-nunda bayar hutang padahal mampu melunasinya, tak memberikan upah kepada pekerja, memukul istri tanpa hak, mengajarkan ilmu agama padahal tak memiliki keahlian, berfatwa tanpa ilmu dan lain sebagainya. Mengajarkan agama tanpa dasar ilmu termasuk kezaliman sebab hal itu dapat menyababkan banyak orang menjadi sesat. Begitu pula berfatwa tanpa landasan ilmu dapat menjerumuskan banyak orang ke dalam perkara-perkara yg haramkan dan dilarang oleh agama.
Kedua ialah kezaliman yg bahayanya mengenai diri sendiri, seperti meninggalkan shalat lima waktu tanpa uzur, meninggalkan puasa Ramadhan tanpa uzur dan lain sebagainya.
Allah ta’ala berfirman:
Â
ÙˆÙŽÙ…ÙŽÙ† يَتَعَدَّ ØÙدÙودَ اللَّه٠Ùَقَدْ ظَلَمَ Ù†ÙŽÙْسَه٠(سورة الطلاق: 1)
Artinya: “Dan barang siapa yg melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri†(QS ath Thalaq: 1)
Sedangkan kezaliman yg paling besar, paling parah dan paling berbahaya ialah kekufuran dgn semua jenisnya. Allah ta’ala berfirman:
وَالْكَاÙÙØ±Ùونَ Ù‡Ùم٠الظَّالÙÙ…Ùونَ (البقرة: 253)
Artinya: “Orang-orang kafir itulah orang yg zalim†(QS al Baqarah: 253)
Â
Yakni, orang-orang kafir telah melakukan puncak kezaliman. Allah menyebut orang-orang kafir sebagai orang yg zalim sebab kekufuran ialah kezaliman yg paling besar, paling parah dan paling tinggi. Seluruh kezaliman selain kufur dibandingkan dgn kufur tak ada apa-apanya. Artinya, kezaliman lain selain kufur dianggap sedikit bila dibandingkan dgn kezaliman yg berupa kufur. Orang yg mati dalam keadaan kafir, maka di akhirat ia masuk neraka selama-lamanya.
  Â
Dalam ayat yg lain, Allah ta’ala menegaskan:
اÙنَّ Ø§Ù„Ø´Ù‘ÙØ±Ù’ÙƒÙŽ لَظÙلْمٌ عَظÙيْمٌ (لقمان: 13)
Artinya: “Sesungguhnya kemusyrikan ialah benar-benar kezaliman yg besar.†(QS Luqman: 13)
  Â
Hadirin jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah,
Dalam sebuah hadits yg diriwayatkan al-Bukhari, Muslim dan lainnya, dari Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dijelaskan bahwa orang yg bangkrut dan merugi ialah seseorang yg datang pada hari kiamat kelak dgn membawa pahala shalat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya. Tapi sewaktu hidup di dunia, ia banyak berbuat zalim kepada orang lain. Maka pahala-pahala kebaikannya mau diambil seukuran dgn kadar kezaliman yg ia lakukan dan diberikan kepada orang-orang yg pernah ia zalimi. Apabila seluruh pahala kebaikannya telah habis, sedangkan ia masih memiliki tanggungan kezaliman kepada orang lain, maka dosa-dosa mereka yg pernah ia zalimi mau diambil dan ditimpakan kepadanya. Lalu ia dilemparkan ke dalam neraka.
  Â
Hadirin yg dirahmati Allah,
Kita harus berhati-hati dan mewaspadai doa orang yg terzalimi. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada sahabat Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu ketika mengutusnya buat berdakwah ke Yaman:
وَاتَّق٠دَعْوَةَ الْمَظْلÙوْم٠ÙÙŽØ¥Ùنَّه٠لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الله٠ØÙجَابٌ ( Ø±ÙŽÙˆÙŽØ§Ù‡Ù Ø§Ù„Ù’Ø¨ÙØ®ÙŽØ§Ø±ÙيّÙ)
Artinya: “… takutlah dan waspialah terhadap doa orang yg terzalimi sebab tak ada antara ia dan Allah penghalang (mustajabah)†(HR al Bukhari)
  Â
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dikisahkan bahwa ada seorang perempuan yg shalihah memiliki rumah kecil di samping istana megah seorang raja. Rumah kecil itu mengurangi keindahan istana sang raja. Setiap kali raja meminta kepada perempuan itu buat menjualnya, ia menolak. Hingga suatu ketika, perempuan itu keluar rumah dalam sebuah perjalanan. Ketiadaan perempuan itu di rumahnya digunakan kesempatan oleh raja buat merobohkan bangunan rumahnya. Setelah perempuan pemiliki rumah kembali ke rumahnya, ia diberitahu bila yg merobohkan rumahnya ialah raja. Spontan ia menengadah sembari mengangkat kedua tangannya dan berdoa:
Â
Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‡Ùيْ وَمَوْلَاي رَبَّ العَالـَمÙيْنَ أَنَا الضَّعÙيْÙَة٠وَأَنْتَ Ø§Ù„Ù‚ÙŽØ§Ù‡ÙØ±ÙØŒ Ù„ÙلضَّعÙيْÙÙ Ù…ÙØ¹Ùيْنٌ ÙˆÙŽÙ„ÙلْمَظْلÙÙˆÙ’Ù…Ù Ù†ÙŽØ§ØµÙØ±ÙŒ
Artinya: “Tuhanku Pemilik sekalian alam raya, aku-lah hamba yg lemah dan Engkau-lah yg Maha Menguasai dan Maha Menundukkan, hamba yg lemah dan teraniaya ini pasti memiliki penolong.â€
Lalu perempuan itu duduk-duduk di depan bekas rumahnya yg telah roboh. Tidak lama kemudian, raja keluar istana bersama rombongannya. Ketika melihat perempuan itu, raja menanyainya, apa yg sedang ia lakukan. Perempuan itu menjawab: “Aku sedang menunggu robohnya istanamu“. Raja menertawakannya dan berlalu begitu saja. Malam pun tiba. Kekuasaan Allah datang. Raja beserta seluruh bangunan istana dibenamkan dan ditenggelamkan ke dalam tanah.
Hadirin rahimakumullah,
Oleh sebab itulah, marilah kita amalkan hadits yg disabdakan oleh baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
اÙÙ†Ù’ØµÙØ±Ù’ أَخَاكَ ظَالÙمًا أَوْ مَظْلÙوْمًا، Ùَقَالَ رَجÙÙ„ÙŒ: Ø£ÙŽÙ†Ù’ØµÙØ±ÙÙ‡Ù Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ كَانَ مَظْلÙوْمًا Ø£ÙŽÙَرَأَيْتَ Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ كَانَ ظَالÙمًا كَيْÙÙŽ Ø£ÙŽÙ†Ù’ØµÙØ±ÙÙ‡ÙØŸ قَالَ: تَØÙ’Ø¬ÙØ²Ùه٠أَوْ تَمْنَعÙÙ‡Ù Ù…ÙÙ†ÙŽ الظّÙلْم٠ÙÙŽØ¥Ùنَّ ذلÙÙƒÙŽ نَصْرÙÙ‡Ù (Ø±ÙŽÙˆÙŽØ§Ù‡Ù Ø§Ù„Ø¨ÙØ®ÙŽØ§Ø±ÙيّÙ)
Artinya: “Tolonglah saudaramu yg berbuat zalim dan yg terzalimi!â€. Seorang sahabat bertanya: Saya membantunya bila ia terzalimi, tapi bila ia zalim, bagaimana menolongnya?. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Engkau menghalanginya atau mencegahnya dari berbuat zalim, sungguh itulah cara menolongnya†(HR al Bukhari dan Muslim)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Demikian khutbah singkat pada siang hari yg penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.
Ø£ÙŽÙ‚Ùوْل٠قَوْلÙيْ هٰذَا وَأَسْتَغْÙÙØ±Ù اللهَ Ù„Ùيْ ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙمْ، ÙَاسْتَغْÙÙØ±ÙÙˆÙ’Ù‡ÙØŒ Ø¥Ùنَّه٠هÙÙˆÙŽ الْغَÙÙوْر٠الرَّØÙيْمÙ.
Khutbah II
اَلْØÙŽÙ…ْد٠لله٠وَكَÙَى، ÙˆÙŽØ£ÙØµÙŽÙ„Ùّيْ ÙˆÙŽØ£ÙØ³ÙŽÙ„Ùّم٠عَلَى سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØµÙ’Ø·ÙŽÙَى، وَعَلَى آلÙه٠وَأَصْØÙŽØ§Ø¨Ùه٠أَهْل٠الْوَÙَا. أَشْهَد٠أَنْ لَّا إلهَ Ø¥Ùلَّا الله٠وَØÙ’دَه٠لَا شَرÙيْكَ Ù„ÙŽÙ‡ÙØŒ وَأَشْهَد٠أَنَّ سَيÙّدَنَا Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù‹Ø§ عَبْدÙه٠وَرَسÙوْلÙÙ‡Ù.
    أَمَّا Ø¨ÙŽØ¹Ù’Ø¯ÙØŒ Ùَيَا أَيّÙهَا Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ³Ù’Ù„ÙÙ…Ùوْنَ، Ø£ÙوْصÙيْكÙمْ ÙˆÙŽÙ†ÙŽÙْسÙيْ Ø¨ÙØªÙŽÙ‚ْوَى الله٠الْعَلÙÙŠÙÙ‘ الْعَظÙيْم٠وَاعْلَمÙوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكÙمْ Ø¨ÙØ£ÙŽÙ…ْر٠عَظÙÙŠÙ’Ù…ÙØŒ أَمَرَكÙمْ Ø¨ÙØ§Ù„صَّلَاة٠وَالسَّلَام٠عَلَى نَبÙÙŠÙّه٠الْكَرÙيْم٠Ùَقَالَ: Ø¥Ùنَّ اللهَ وَمَلَائÙÙƒÙŽØªÙŽÙ‡Ù ÙŠÙØµÙŽÙ„Ù‘Ùونَ عَلَى النَّبÙÙŠÙÙ‘ØŒ يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا صَلّÙوا عَلَيْه٠وَسَلÙّمÙوا تَسْلÙيمًا، اَللّٰهÙمَّ صَلÙÙ‘ عَلَى سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù ÙˆÙŽØ¹ÙŽÙ„ÙŽÙ‰ آل٠سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù ÙƒÙŽÙ…ÙŽØ§ صَلَّيْتَ عَلَى سَيÙّدÙنَا Ø¥ÙØ¨Ù’رَاهÙيْمَ وَعَلَى آل٠سَيÙّدÙنَا Ø¥ÙØ¨Ù’رَاهÙيْمَ وَبَارÙكْ عَلَى سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù ÙˆÙŽØ¹ÙŽÙ„ÙŽÙ‰ آل٠سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù ÙƒÙŽÙ…ÙŽØ§ بَارَكْتَ عَلَى سَيÙّدÙنَا Ø¥ÙØ¨Ù’رَاهÙيْمَ وَعَلَى آل٠سَيÙّدÙنَا Ø¥ÙØ¨Ù’رَاهÙيْمَ، ÙÙيْ الْعَالَمÙيْنَ Ø¥Ùنَّكَ ØÙŽÙ…Ùيْدٌ مَجÙيْدٌ. اَللّٰهÙمَّ اغْÙÙØ±Ù’ Ù„ÙÙ„Ù’Ù…ÙØ³Ù’Ù„ÙÙ…Ùيْنَ ÙˆÙŽØ§Ù„Ù’Ù…ÙØ³Ù’Ù„ÙÙ…ÙŽØ§ØªÙ ÙˆØ§Ù„Ù’Ù…ÙØ¤Ù’Ù…ÙÙ†Ùيْنَ ÙˆÙŽØ§Ù„Ù’Ù…ÙØ¤Ù’Ù…Ùنَات٠الْأَØÙ’يَاء٠مÙنْهÙمْ ÙˆÙŽØ§Ù„Ù’Ø£ÙŽÙ…Ù’ÙˆÙŽØ§ØªÙØŒ اللهم ادْÙَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْÙÙŽØÙ’شَاءَ وَالْمÙنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسّÙÙŠÙوْÙÙŽ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ®Ù’تَلÙÙَةَ ÙˆÙŽØ§Ù„Ø´Ù‘ÙŽØ¯ÙŽØ§Ø¦ÙØ¯ÙŽ ÙˆÙŽØ§Ù„Ù’Ù…ÙØÙŽÙ†ÙŽØŒ مَا ظَهَرَ Ù…Ùنْهَا وَمَا بَطَنَ، Ù…Ùنْ بَلَدÙنَا هَذَا خَاصَّةً ÙˆÙŽÙ…Ùنْ بÙÙ„Ù’Ø¯ÙŽØ§Ù†Ù Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ³Ù’Ù„ÙÙ…Ùيْنَ عَامَّةً، Ø¥Ùنَّكَ عَلَى ÙƒÙÙ„ÙÙ‘ شَيْء٠قَدÙيْرٌ
Ø¹ÙØ¨ÙŽØ§Ø¯ÙŽ Ø§Ù„Ù„Ù‡ÙØŒ إنَّ اللهَ ÙŠÙŽØ£Ù’Ù…ÙØ±Ù Ø¨ÙØ§Ù„ْعَدْل٠وَالْإØÙ’سَان٠وَإÙيْتَاء٠ذÙÙŠ Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙØ±Ù’بَى ويَنْهَى عَن٠الÙÙŽØÙ’شَاء٠وَالْمÙÙ†Ù’ÙƒÙŽØ±Ù ÙˆÙŽØ§Ù„Ø¨ÙŽØºÙ’ÙŠÙØŒ ÙŠÙŽØ¹ÙØ¸ÙÙƒÙمْ لَعَلَّكÙمْ تَذَكَّرÙوْنَ. ÙÙŽØ§Ø°ÙƒÙØ±Ùوا اللهَ الْعَظÙيْمَ ÙŠÙŽØ°Ù’ÙƒÙØ±Ù’ÙƒÙمْ وَلَذÙكْر٠الله٠أَكْبَرÙ.
Nur Rohmad, Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur
Baca naskah khutbah lainnya:
- Khutbah Jumat: 4 Golongan yg Diharamkan Masuk Neraka
- Khutbah Jumat: Bencana, Ujian ataukah Azab?
- Khutbah Jumat: Takutlah Kaya, Jangan Takut Miskin
Uncategorized