Membahas tentang7 Langkah Menjaga Kesehatan Jiwa di Tengah Cobaan Wabah Korona

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentang7 Langkah Menjaga Kesehatan Jiwa di Tengah Cobaan Wabah Korona,

Oase.id- Kehadiran wabah yg ditimbulkan virus korona (Covid-19) telah mengantarkan kita pada pengalaman-pengalaman baru. Tak hanya itu, pengalaman tersebut juga disertai dgn kompleksitas emosi dan perubahan perilaku. 

Beberapa bulan yg lalu kita masih dapat menikmati kebebasan mobilisasi, kebebasan berinteraksi, dan kebebasan bernapas. Saat ini, kebebasan diganti dgn segala pembatasan. 

Para millenial dan Gen Z yg sebelumnya tergolong konsumtif, kini lebih berhati-hati dalam memilih pengeluaran. Sebagian besar dari kita tak pernah membaygkan apalagi memprediksi mau berada pada fase ini dalam hidupnya. 

Sekarang, kita tak punya pilihan selain menghadapi kenyataan penyebaran virus ini dan juga dampaknya baik secara ekonomi, sosial, dan tentunya psikologis.

Untuk menjaga kesehatan fisik, banyak upaya dikerapkan. Dari hal sesederhana sekadar mencuci tangan, makan makanan bergizi, hingga social distancing alias menjaga jarak satu dgn yg lainnya.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa tubuh tak berdiri sendiri. Di dalamnya terdapat sesuatu yg disebut dgn jiwa. Nah, terkait ini, ada kesehatan mental yg perlu dijaga juga. 

Sembari melakukan social distancing, yuk, jaga kesehatan mental kita dgn menerapkan  beberapa hal berikut; 

 

Tetap terhubung dgn kebahagiaan 

Upayakan untuk terus terkoneksi dgn sumber kebahagiaan kita (source of happiness) tanpa melanggar social distancing. 

Untuk dapat terkoneksi, pastikan terlebih dulu untuk mengetahui apa saja sumber kebahagiaan kita. Bisa jadi, kebahagiaan kita berasal dari keluarga, ibadah, pekerjaan, hobi, uji coba dan lain sebagainya.

Interaksi (dapat menggunakan media online) yg berkelanjutan dgn sumber kebahagiaan dapat menjadi alasan untuk tetap menikmati hidup dalam situasi ini. 

 

Baca: White Lies Alias Berbohong untuk Menyenangkan Orang Lain, Bolehkah?

 

Edukasi diri

Pahami situasi dgn mengedukasi diri dgn menggunakan informasi yg valid. 

Menghindari informasi mengenai virus korona atau pun dampaknya di berbagai sektor hanya mau membuat kita buta mau hal-hal yg dapat kita kontrol dan upayakan. Selain itu, tak adanya pengetahuan dapat mendorong kita untuk mengembangkan pemikiran negatif tanpa adanya bukti dan batasan. 

Dengan mengedukasi diri, kita dapat memahami situasi secara komprehensif sehingga dapat mencegah pemikiran negatif yg berlebihan. 

 

Menerima

Belajar menerima situasi yg terjadi saat ini. Acceptance (penerimaan) merupakan variabel yg terbukti efektif untuk mengurangi tingkat stress yg kita rasakan. 

Kita perlu memahami bahwa ada hal-hal yg tak dapat kita kontrol di dunia ini. Tapi bukan berarti penerimaan ini membuat kita tak melakukan apa-apa. Penerimaan yg dimaksud berkaitan dgn situasi yg memang tak dapat kita ubah atau berada di luar kontrol pribadi. 

 

Baca: Mengapa Tiktok Makin Digemari? Ini Alasan dan Dampaknya Secara Psikologis

 

Kita perlu belajar menerima bahwa pandemi ini memang sedang dan mungkin masih mau berlangsung dalam beberapa waktu ke depan. Dengan menerima, kita dapat memindahkan fokus perhatian dan energi dari kegiatan menolak dan meratapi pandemi ini, menuju kegiatan mencegah dan mengupayakan yg terbaik untuk kesehatan diri dan orang-orang di sekitar kita. 

 

Stay active and stop ruminating!

Dalam teori Behaviiral Activation, ruminating atau merenungi masalah terus menerus dapat menghambat upaya seseorang untuk mengaktivasi berbagai upaya positif yg hendak dilakukan. 

Jika terperangkap pada hal tersebut, kita jadi lebih terfokus pada masalah dan akhirnya hari-hari yg dilalui melulu diliputi oleh emosi negatif. 

Salah satu cara berhenti merenungi masalah ialah dgn mengaktivasi berbagai kegiatan positif yg dapat dilakukan dgn mudah. 

 

Mindfulness

Mindfulness ialah kunci dalam situasi ini. Berilah perhatian lebih besar pada kondisi psikologis diri kita sendiri. 

Berbagai informasi yg tak menyenangkan, tentunya berpotensi menjadikan tekanan. Sebuah hal yg normal untuk merasa khawatir dan cemas, mau tetapi yg perlu diingat ialah kita tak sendirian dalam menghadapi semua ini. 

Sadari dan terima apabila ada kecemasan atau kepanikan dalam diri kita. Jangan sungkan untuk menceritakan kecemasan tersebut pada significant others yg kita percayai. 

Apabila gejala kecemasan menjadi lebih berat hingga sangat mengganggu keseharian, kita dapat mencari bantuan dari ahli. 

 

Informasi seimbang 

Seimbangkan sifat informasi yg kita konsumsi. Jangan hanya menerima berita negatif saja. Upayakan untuk mencari dan menerima berita-berita baik yg valid. 

Ada baiknya kita juga terlibat memproduksi berita baik dgn menjadi pelaku dalam aktivitas positif. Informasi yg seimbang dapat membantu membingkai pikiran dan memyadari bahwa masih ada banyak kebaikan di dunia ini. 

 

Baca: Menyimpulkan Penyakit dari Internet alias Self-diagnosis, Bahayakah? 

 

Relaksasi

Pastikan memiliki waktu untuk relaksasi dalam satu hari. Karena, tubuh kita telah cukup sensitif terhadap tekanan psikologis, begitupun  sebaliknya, saat merasa stres, biasanya ada reaksi fisik yg menyertai.  

Relaksasi pernapasan atau otot dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks dan akhirnya juga memberi dampak positif pada psikologis. 

 

Rubrik ini diampu Psikolog Remaja Muharini Aulia (@auliyarini). Pertanyaan lebih lanjut dapat dilakukan dgn mengubungi redaksi Oase.id 

(SBH)

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentang7 Langkah Menjaga Kesehatan Jiwa di Tengah Cobaan Wabah Korona . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.