Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentangGembira dgn Kedatangan Bulan Ramadan, Benarkah mau Terbebas dari Neraka?,
Oase.id- Detik-detik memasuki Ramadan, sejumlah penceramah dgn semangat menyampaikan keutamaan-keutamaan bulan suci ini. Bahkan, ada pula yg mengatakan, baru bergembira dgn kedatangan Ramadan saja dapat menjauhkan diri dari api neraka.
Ada sebuah hadis yg seringkali dijadikan sandaran untuk memperkuat ungkapan ini, yaitu:
مَنْ ÙَرÙØÙŽ بÙدÙØ®Ùوْل٠رَمَضَانَ Øَرَّمَ الله٠جَسَدَه٠عَلَى النّÙيْرَانÙ
“Siapa yg bergembira dgn masuknya Ramadan, Allah mau mengharamkan jasadnya dari semua neraka.”
Baca: Doa Awal Puasa atau saat Melihat Hilal Ramadan
KH Ali Mustafa Ya’qub dalam Hadis-Hadis Bermasalah (2003) menyatakan, redaksi di atas termaktub dalam kitab Durrah An-Nasihin karya Utsman Al-Khubari.
Dalam kitab tersebut, Al-Khubari dgn jelas menulis, “Wa ‘anin Nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallam,” di depan redaksinya yg menandakan ungkapan tersebut berasal dari Nabi Muhammad Saw.
Ali Mustafa mengaku telah melacak hadis tersebut di kitab-kitab hadis rujukan untuk mengetahui siapa perawinya. Sebab, untuk mengetahui kualitas suatu hadis, seorang peneliti harus mengetahui profil perawinya.
Akan tetapi, mantan imam besar Masjid Istiqlal ini mengaku tak menemukan perawi sekaligus redaksi ini di kitab hadis rujukan mana pun. Oleh sebabnya, ia tak berani mengatakan bahwa ungkapan tersebut merupakan hadis Nabi Saw. Apalagi menyatakan bahwa Nabi Saw pernah berkata demikian.
Durrah an-Nasihin memang sering jadi kitab primadona di kalangan masyarakat awam. Selain berisi tentang nasihat dan anjuran beribadah yg dapat jadi penyemangat.
Kitab ini juga sangat simpel untuk dijadikan bahan ceramah. Akan tetapi, penulis kitab ini tak memilih antara hadis yg shahih dan dhaif, sehingga dapat jadi amat riskan.
Apabila ungkapan di atas dinisbahkan kepada Nabi Saw, maka hal itu dikategorikan sebagai hadis palsu. Hadis palsu seumpama hoaks di masa kini, yg tak boleh disebarkan kecuali untuk menjelaskan ketak-absahannya.
Jangankan menjadi rujukan, disebarkan pun tak boleh, kecuali untuk menjelaskan kepalsuannya.
Baca: 3 Amalan Menyambut Bulan Suci Ramadan
Lalu apakah seorang Muslim tak boleh bergembira dgn kedatangan Ramadan?
Tentu saja boleh. Kegembiraan perjumpaan menunjukkan kecintaan dan kerinduan pada sesuatu.
Persis seorang pecinta yg menyambut kedatangan kekasihnya dgn suka cita, begitu pula umat Muslim bergembira menyambut Ramadan. Hanya saja, tak diperkenankan menjadikan hadis palsu sebagai alasan munculnya rasa gembira tersebut.
Di samping itu, Imam Ahmad dalam Musnadnya meriwayatkan, Rasulullah Saw menyebut kedatangan Ramadan sebagai kabar gembira. Dari Abu Hurairah Ra;
“Rasulullah saw. memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya ‘Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yg diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya. Di bulan Ramadan, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yg lebih baik dibandingkan seribu bulan. Siapa yg dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.”
(SBH)
Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentangGembira dgn Kedatangan Bulan Ramadan, Benarkah mau Terbebas dari Neraka? . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.
terima kasih