Membahas tentangKisah Sahabat Abu Bakar As Shidik saat Berhaji

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentangKisah Sahabat Abu Bakar As Shidik saat Berhaji,

Saat berhaji, Abu Bakar dipercaya oleh Rasulullah ï·º untuk memimpin rombongan haji muslimin pada tahun ke-9 Hijriyah. Ibnu Sa’ad mengatakan, Abu Bakar berangkat pada bulan Dzulhijah. 

Pada saat itu, ia menyertai 300 orang sahabat dgn 20 ekor binatang kurban. Dia sendiri membawa 5 ekor binatang kurban. Tak berapa lama setelah rombongan haji yg dipimpin oleh Abu Bakar meninggalkan Madinah, turunlah surah Bara’ah.

Rasulullah ï·º langsung menyuruh Ali bin Abi Thalib membaca awal surah tersebut kepada jamaah haji saat mereka telah berkumpul di Mina saat hari raya kurban. Sebelum menunjuk Ali, Ibnu Ishaq meriwayatkan, bahwa Rasulullah ï·º berkata: “Tidak ada seorang pun yg menyampaikan sesuatu dariku, kecuali seseorang yg berasal dari keluargaku.”

Ketika melihat kedatangan Ali, Abu Bakar bertanya, “Engkau sebagai pemimpin atau hanya utusan?” Ali menjawab, “Aku utusan.”

Berdasarkan riwayat Hasan, lalu keduanya pun pergi bersama-sama. Dalam menjalankan tugasnya, Ali dibantu sejumlah sahabat, salah satunya ialah Abu Hurairah. Para sahabat ini membantu dalam menyampaikan ayat-ayat surah Bara’ah yg harus segera disampaikan kepada umat itu, juga mengumumkan perintah Rasulullah ï·º yg berbunyi:

“Tidak mau masuk surga kecuali orang yg beriman. Tidak diperbolehkan berthawaf di Baitul Haram dalam keadaan telanjang, dan barangsiapa yg terikat perjanjian dgn Rasulullah, waktu yg tersisa antara dirinya dgn beliau untuk segera meninggalkan kemusyrikannya ialah 4 bulan.”

“Apabila 4 bulan yg dijanbilan telah berlalu, Allah dan Rasul-Nya mau memutuskan hubungan perjanjian dgn kaum musyrikin. Dan tak ada seorang musyrik pun yg melaksanakan haji setelah tahun ini.” (HR. Bukhari Muslim)

Al-Baghawi menyebutkan, berbagai pendapat ulama seputar alasan dipilihnya Ali untuk membacakan awal surah Bara’ah kepada orang-orang yg tengah melaksanakan ibadah haji dan mengumumkan perintah Rasulullah ï·º terkait dgn isi ayat-ayat tersebut. 

Dari semua fakta yg tersaji, Al-Baghawi menyampaikan kesimpulan bahwa pemilihan itu atas tradisi yg telah berlaku di kalangan Arab bahwa utusan suatu kaum untuk membuat dan membatalkan sebuah perjanjian dgn kaum lain haruslah berasal dari orang yg paling terhormat di kaumnya atau salah satu anggota keluarganya.

Atas dasar inilah Rasulullah ï·º mengutus Ali, untuk menghindarkan tuduhan bahwa ia telah melanggar tradisi dalam pembatalan suatu perjanjian.

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentangKisah Sahabat Abu Bakar As Shidik saat Berhaji . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.