– Semua pemberangkatan jemaah haji Indonesia diundur hingga tahun berikutnya. Hal itu diungkapkan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Muhajirin Yanis.

Muhajirin mengatakan, para jamaah yg seharusnya berangkat tahun depan maka keberangkatannya ikut mundur pada 2022 sebagai dampak pembatalan penyelenggaraan haji tahun ini.

“Jadi yg harusnya (calon jemaah) berangkat tahun 2021, mundur menjadi tahun 2022, dan seterusnya,” ujar Muhajirin, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat, 12 Juni 2020.

Adapun para jemaah yg telah melunasi seluruh komponen Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), kata Muhajirin, maka tahun ini otomatis tetap menunaikan ibadah haji tahun depan.

“Jadi kuotanya tak mau hilang,” ujarnya.

Pihaknya juga telah memberikan dua opsi supaya jemaah haji yg batal berangkat tahun ini tetap memiliki nomor porsi buat berangkat haji tahun depan.

Pertama, kata Muhajirin, para jemaah tak menarik kembali seluruh komponen biaya haji yg telah disetorkan seluruhnya.

“Lalu opsi kedua, jemaah haji hanya menarik komponen setoran pelunasan dalam Bipih,” lanjutnya.

Kendati demikian, ia mengingatkan bagi jemaah yg telah menarik komponen setoran pelunasan, maka tahun depan wajib kembali melunasi Bipih yg ditetapkan pemerintah.

“Karena kalau tak melunasi, ia dianggap membatalkan keberangkatan hajinya di tahun depan. Terlebih lagi bila jemaah menarik seluruh setoran hajinya (setoran awal dan pelunasan), maka otomatis yg bersangkutan membatalkan porsi hajinya,” ujarnya.

Muhajirin menyampaikan bahwa sosialisasi terkait mebijakan tersebut mau dilakukan oleh jajaran Kemenag dari pusat hingga daerah. Hal itu demi memudahkan para calon jemaah haji buat ndapatkan informasi sejelas-jelasnya.

“Kami juga punya penyuluh agama dan mitra kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah yg kita harapkan dapat membantu pemerintah buat menjelaskan kebijakan tersebut kepada masyarakat,” pungkasnya.