tiga Jenis Ikhlas dalam Beramal Ibadah

Syekh Abdullah bin Hijazi As-Syarqawi menjelaskan ragam ikhlas manusia dalam beribadah. Syekh As-Syarqawi menyebutkan jenis keikhlasan manusia sesuai dgn tingkatan yg bersangkutan. Sedangkan keikhlasan sendiri ialah ketulusan dan kemurnian niat seseorang dalam beramal.

والإخلاص يختلف باختلاف الناس

Artinya, “Ikhlas berbeda-beda sesuai perbedaan tingkat spiritualitas orang,” (Syekh As-Syarqawi, Al-Minahul Qudsiyyah alal Hikam Al-Atha’iyyah, [Semarang, Thaha Putra: tanpa tahun], juz I, halaman 11).

Syekh As-Syarqawi menyebut tiga jenis keikhlasan manusia dalam beramal:

1. Keikhlasan ibad (para hamba Allah) terbatas pada keselamatan amal mereka dari penyakit riya baik yg nyata maupun tersamar; dan dari unsur nafsu mereka.

Kelompok ibad atau abidin beribadah atau beramal sesuatu semata lillahi ta’āla atau sebab Allah dgn mengharapkan ganjaran pahala dan berharap selamat dari siksa neraka. Mereka menisbahkan amal itu kepada diri mereka. Mereka juga menyandarkan diri pada amal tersebut buat meraih apa yg mereka maukan.

2. Keikhlasan muhibbin (para pecinta Allah) berupa amal atau ibadah lillahi ta’āla atau sebab Allah seraya mengagungkan dan membesarkan-Nya sebab memang Allah berhak atas keagungan dan kebesaran tersebut.

Mereka beribadah bukan buat tujuan ganjaran pahala dan keselamatan dari siksa neraka. Rabi‘ah Al-Adawiyah, salah seorang dari kelompok muhibbin, mengatakan, “Aku tak menyembah-Mu sebab takut siksa neraka atau sebab mengharapkan surga-Mu sehingga aku harus menasabkan ibadah padanya?”

3. Keikhlasan arifin (ahli makrifat) dalam beribadah berupa kesaksian mereka atas keesaan Allah dalam menggerakkan dan meredakan perilaku mereka. Mereka tak melihat kekuatan dan daya pada diri mereka. Dalam cara pandang mereka, ibadah yg mereka lakukan dapat terlaksana sebab billah atau sebab kekuatan Allah, bukan sebab kekuatan dan daya dalam diri mereka.

Rincian ini disebutkan oleh Syekh Syarqawi ketika menerangkan salah satu hikmah dalam Kitab Al-Hikam Al-Athaiyyah berikut ini:

الأعمال صور قائمة وأرواحها وجود سر الإخلاص فيها

Artinya, “Amal ialah bentuk-bentuk raga kosong yg tegak. Sedangkan jiwa darinya ialah adanya keikhlasan di dalamnya,” (Ibnu Athaillah, Al-Hikam).

Demikian ragam keikhlasan dalam khazanah kajian tasawuf yg digambarkan Syekh As-Syarqawi. Keikhlasan inilah yg menjadi roh atau jiwa dalam amal ibadah mereka. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.