– Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi memutuskan Masjid Istiqlal tak mau menggelar shalat Idul Adha 1441 Hijriah/2020 Masehi.
Keputusan tersebut, kata Menag, diambil setelah mencermati perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta.
“Masjid Istiqlal tak menggelar shalat Idul Adha 10 Zulhijah 1441 Hijriah,” kata Menag, Kamis 9 Juli 2020 seperti dikutip dari Kompas.com.
Ia pun memutuskan hal itu dgn pertimbangan kesehatan di masa pandemi ketika ini.
Alasan lainnya, kata Fachrul, yakni lantaran Masjid Istiqlal ketika ini masih dalam proses renovasi. Proses tersebut ketika ini telah memasuki tahap finalisasi.
Sebelumnya, Menag sempat menyatakan bahwa Masjid Istiqlal segera dibuka kembali buat umum bersamaan dgn pelaksanaan shalat Idul Adha pada 10 Zulhijah 1441 atau akhir Juli 2020.
“InsyaAllah mau dilaksanakan shalat Idul Adha tingkat kenegaraan di Masjid Istiqlal dgn penerapan protokol kesehatan Covid-19 sebagai awal dibukanya kembali Masjid Istiqlal buat jemaah umum,” kata Menag ketika rapat dgn Komisi VIII DPR, Selasa, 7 Juli 2020.
Namun, pernyataannya itu kemudian dibantah oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.
Muhadjir menegaskan bahwa Masjid Istiqlal masih belum dapat digunakan buat umum.
Ia menyampaikan hal itu usai menggelar rapat secara virtual bersama sejumlah kementerian yg terkait dgn penyelenggaraan Hari Raya Idul Adha.
“Tentang penggunaan Masjid Istiqlal, pada intinya Masjid Istiqlal tahun ini tak digunakan buat mengadakan Shalat Idul Adha,” tutur Muhadjir, Kamis, 9 Juli 2020 seperti dikutip dari Suara.com.
Diketahui, dalam pelaksanaan shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban, Menag telah mengeluarkan surat edaran dgn Nomor 18 tahun 2020 tentang penyelenggaraan shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban tahun 1441 atau 2020 masehi menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19.
Dalam surat edaran itu disebutkan pelaksanaan shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban tetap harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19.