PWNU Lampung: Dakwah Itu Melunakan yg Keras, Mengeraskan yg Lunak

, PESAWARAN – Di antara tugas dai ialah melakukan dakwah yg meliputi pembinaan dgn melunakkan yg keras dan mengeraskan yg lunak. Artinya ulama membawa misi buat menjadikan mad’u berada di posisi tengah-tengah, tak miring ke kiri ataupun miring ke kanan, tak radikal dan tak liberal atau moderat.  

“Dai bukanlah profesi, tapi merupakan kewajiban. Kalau sekadar pidato gampang. Dakwah itu sulit sebab harus dapat mengubah mad’u kepada apa yg dikehendakinya,” kata Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, KH Basyaruddin Maisir, Ahad (24/11). Dikutip Nu Online

Metodologi menjadi sangat penting buat meghasilkan dakwah yg maksimal. Dan menurut Pengasuh Pesantren Al-Hikmah Bandarlampung ini dakwah bil hal (dakwah dgn tingkah laku) menjadi metodologi yg paling ampuh.  

“Saat ini banyak dai. Tapi apakah perubahan telah terlihat? Seorang dai harus sesuai apa yg diucapkan dan apa yg disampaikan.Jangan sampai mengajak tapi ia sendiri tak melakukannya,” ajaknya merenungkan kondisi kekinian dunia dakwah.  

Para dai ketika ini telah seharusnya mencontoh metodologi para ulama terdahulu dalam menjalankan dakwahnya. Walau tak melewati pendidikan formal seperti kuliah dan mengajarkan kitab-kitab melalui lafal per lafal, namun dapat melahirkan ulama-ulama besar.  

“Berhasil sebab para santri melihat tingkah laku para kiai setiap harinya. Bukan ucapan saja tapi tingkah laku.  Ibda binafsik (mulai dari diri sendiri). Lisanul hal afshahu min lisanil maqal (Lisan perbuatan lebih ampuh ketimbang lisan ucapan),” jelas kiai yg juga Sekretaris Umum MUI Provinsi Lampung.  

Untuk lebih maksimalnya dakwah yg dilakukan, para dai juga sedapat mungkin menghindari permasalahan yg bersifat furuiyyah dan khilafiyah. Membesar-besarkan masalah khilafiyah menurutnya tak mau menyelesaikan masalah namun malah mau menambah permasalahan lebih besar.  

“Kalau terkait muamalah dgn orang lain tak ada masalah, tapi bila terkait ibadah harus berpegang kuat. Lana madzhabuna wa lakum madzhabukum,” terangnya.  

Baca Juga:  Hadiri Jemaah Tabligh di India, 75 WNI Positif Corona

Hal ini dipaparkannya di depan para peserta ‘Akademi Dai Wasathiyah’ yg diselenggarakan MUI Provinsi Lampung di Markas Komando Brigif Marinir 4 di Kabupaten Pesawaran. Kegiatan ini berlangsung sejak Jumat hingga Ahad (22-24/11/2019).





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.