Sejarah Datangnya Ilmu Hikmah

>

ilmu hikmahSeperti yang kita ketahui bahwa ilmu hikmah merupakan sebuah ilmu spiritual yang berupa amalan-amalan hikmah dalam bentuk doa, wirid, dan ayat-ayat suci untuk memberikan ketenangan batin, mendekatkan diri kepada Ilahi, sebagai media untuk membantu menyelesaikan berbagai persoalan hidup, dan sebagainya. Amalan ini tentunya bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits yang merupakan sumber hukum Islam.

Banyak yang bertanya sebenarnya dari manakah datangnya ilmu hikmah? Apakah ilmu hikmah diperoleh secara langsung dari Allah SWT yang berupa sebuah illham atau wahyu? Apakah didapatkan dari seorang guru, bermeditasi di tempat-tempat yang dipercaya dapat memberikan daya supranatural atau spiritualitas? Tidak ada yang tahu pasti dari mana sejarah datangnya ilmu hikmah ini. Hanya saja ada beberapa orang pilihan yang memiliki keistimewaan sehingga diberi amanah oleh Allah.

Secara prinsip, ilmu hikmah diperoleh oleh orang-orang khusus yang dianugerahi oleh Allah kepada hamba-Nya, yaitu manusia yang dikasihi dan yang dianggap mampu mempunyainya. Memiliki hati yang bersih dan suci serta selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Hanya orang-orang tertentu yang diberi karunia untuk memiliki ilmu hikmah. Orang-orang yang memilikinya merupakan kekasih Allah, di antaranya para nabi, rasul, kholifah, waliyullah, dan orang-orang saleh yang memiliki kemurnian hati.

Jadi, tidak semua orang mampu memiliki ilmu hikmah secara langsung dari Allah SWT. Selain itu, orang-orang pilihan yang memiliki dan menguasai ilmu hikmah harus mampu dan siap menerima ilmu yang diberikan Allah kepadanya. Anugerah yang diberikan oleh Allah itu dapat diperoleh dari-Nya secara langsung melalui pengalaman-pengalaman spiritual yang telah dialaminya atau kejadian-kejadian yang pernah diketahui dan dijumpainya.

Salah satu pemilik ilmu hikmah adalah waliyullah (kekasih Allah). Di alam semesta ini, tidak sedikit wali yang diperintahkan Allah sebagai wakil untuk menuntun umat manusia agar menuju jalan kebenaran. Pengertian wliyullah dalam hal ini adalah orang yang memiliki kedekatan hubungan dengan Allah yang mampu membaca tanda-tanda dari setiap peristiwa. Maka dari itu, mereka dikasihi dan dipercaya Allah memiliki kemampuan ilmu hikmah untuk dapat digunakan dalam hal kebajikan.

Perlu diketahui bahwa dalam beberapa kurun waktu tertentu Allah menciptakan wali sebagai wakilnya untuk menjaga keseimbangan alam. Namun, keberadaannya memang tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Hanya beberapa orang saja yang mampu mengetahui dan menjumpainya karena telah memiliki kepekaan dan spiritual tinggi.

Ilmu hikmah bisa juga dapat diperoleh melalui belajar dari para guru atau kiyai yang telah menguasainya. Tentunya para guru atau kiyai tersebut belajar dari para gurunya dan sanadnya sampai kepada nabi. Maka dari itu, bukan hal yang mustahil setiap orang memiliki potensi untuk memiliki ilmu hikmah bergantung pada kesiapan dan kesungguhannya untuk mempelajari, memiliki, dan menguasai ilmu hikmah.

Orang yang mampu memiliki ilmu hikmah harus mempunyai kesucian hati dan keikhlasan dalam mempelajari serta mengamalkannya. Selain itu, pemilik ilmu hikmah harus terjaga dari sikap tercela atau perilaku-perilaku negatif yang bersifat merugikan. Selalu mengedepankan kebijaksanaan dan kearifan dalam setiap berpikir sekaligus bertindak.