Ada Kampoeng Nahdlatul Ulama Di Kota Serang

, – SERANG – Terletak di RT 09 RW 02 Kampung Sumur, Desa Winong, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Berdiri sebuah kawasan bernama ‘Kampoeng Nahdlatul Ulama’. Kampung kecil ini berada di pelosok Kabupaten Serang sebelah barat. 

Semula, berdirinya kampung ini hanya sebuah gagasan dan inisiatif dari Andis Kurniawan. Ia Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Mancak Kabupaten Serang. Ide kreatif Andis tersebut kemudian disambut baik dan mendapat dukungan dari kader Ansor dan Banser di Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang Banten. 

“Awalnya, di kampung ini Banser sangat asing, Banser baru ada sejak saya ikut Diklat Terpadu Dasar (DTD) pakaian loreng khas Banser juga asing,” katanya dikutip NU Online.

Ia bersyukur sebab setelah kurang lebih setahun, telah dua kali mengirim pemuda buat bergabung menjadi Banser kini telah ada sekitar 24 Banser di kampungnya. 

Awal mula muncul gagasan membikin ‘Kampoeng Nahdlatul Ulama’ berasal dari keprihatian Andis terhadap sebagian besar warga kampungnya. Di kampungnya 100% warganya menjalankan amaliyah Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah. Saygnya ketika ditanya mengenai NU masih banyak warga yg kebingungan. 

Baca Juga:  Gus Lutfi: PERGUNU DKI Jakarta Buka Beasiswa S1, S2, dan S3 di IKHAC

“Di kampung saya ini, awalnya jarang dan bahkan susah sekali menemukan bendera NU dan banom-banomnya. Tapi justru lebih mudah kita menemukan bendera-bendera partai,” ungkap Andis.

Sejak itu, Andis menemui Ketua Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Provinsi Banten, Ahmad Nuri. Bercerita soal keluh kesah yg terjadi di kampungnya, tak lama kemudian Andis mengikuti kegiatan DTD bersama 12 orang lainnya yg bertempat di Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang. 

Kepedulian sosok Andis terhadap ghirah NU di kampungnya tak berhenti, ia dan rekannya Athoulloh seorang designer kaligrafi pada tulisan gapura Kampung NU terus melangkahkan kaki dan memantapkan jiwa buat memperkenalkan dan membumikan kembali nama NU di kampungnya. 

Baca Juga:  Nahdlatul Ulama (NU) dan Representasi Islam Tradisional di Indonesia

“Kami memperkenalkan NU di sini berjuang dari gardu ke gardu, dari warung satu menuju warung lain buat mengajak anak-anak muda supaya mau bergabung dgn NU,” katanya. 

Tak hanya itu, Andis juga membentuk wadah pengajian bernama Majelis Al-Khoirot. Wadah tersebut menjadi sarana dalam memperkenalkan dan menyebarkan benih-benih NU kepada generasi muda mengenai NU secara struktural. 

“Kami mau menunjukan bahwa di kampung kami NU itu ada, bukan hanya sekedar mitos belaka. Kami mau nantinya generasi kami bergabung dgn kami berjuang melalui NU supaya tak mudah diombang-ambing pemikiran lain yg menyalahi kodrat NU,” tegasnya. 

Andis melanjutkan, buat mewujudkan keterkenalan NU di kampungnya, ia bersama sahabat yg lain membutuhkan panggung. Kemudian, muncul ide buat merayakan Hari Lahir (Harlah) NU yg baru pertama kali diselenggarakan di sana. 

Bertepatan dgn bulan Rajab ini PAC Ansor Kecamatan Mancak menyelenggarakan kegiatan peringatan Isra Mi’raj yg mau dihadiri Guru Mulia Abuya Muhtadi Dimyathi Cidahu Pandeglang Banten. 

Baca Juga:  Didaulat Jadi Pembicara di Vatikan, Gus Yahya Bakal Paparkan Rencana Strategis NU

Kegiatan yg mendapat dukungan penuh dari warga mau diselenggarakan pada 8 April mendatang di halaman Mushalla Al Hidayah Winong, Kecamatan Mancak Kabupaten Serang.

Andis berharap setelah terselenggaranya Harlah NU itu nanti, dan diawali dgn berdirinya gapura NU di Kampung Sumur, semua orang bangga dgn NU. “Dan dgn gagah berani mengatakan, ‘Saya NU, Saya bangga jadi warga NU!’ Karena NU ialah kita, dan kita ialah NU,” pungkasnya. 





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.