Apakah Perbedaan Shalat Malam & Shalat Tahajud?

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Redaksi NU Online, saya mau tanya terkait shalat malam atau qiyamul lail dan shalat tahajud. Apakah shalat malam itu ialah shalat tahajud, atau shalat malam berbeda dari shalat tahajud? Mohon keterangan mengenai hal ini. Terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. (hamba Allah/Jakarta)

Jawaban

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Penanya dan pembaca yg budiman. Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Setiap ibadah memiliki keutamaan tersendiri, termasuk shalat malam, yaitu shalat tarawih, shalat witir, shalat sunnah mutlaq di malam hari, shalat tahajud, dan shalat lainnya yg dikerjakan di malam hari.

Berikut ini ialah salah satu dalil yg menyebutkan keutamaan shalat tahajud.

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Artinya, “Pada sebagian malam, tahajudlah sebagai tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke derajat terpuji,” (Surat Al-Isra ayat 79).

Lalu bagaimana dgn pertanyaan di atas, yaitu apakah perbedaan antara shalat malam dan shalat tahajud? Ataukah keduanya sama saja?

Rais Syuriyah PBNU 2010-2015 KH Afifuddin Muhajir sebagaimana dikutip dari islami.co pada artikel berjudul Perbedaan Shalat Malam dan Shalat Tahajud menjelaskan bahwa “Shalat malam ialah shalat sunnah yg dilakukan pada waktu malam, terhitung sejak selesainya shalat isya sampai terbit fajar, baik dilakukan setelah tidur maupun sebelum tidur.”

Ia menyebut sejumlah contoh shalat malam, yaitu shalat tarawih, shalat witir, shalat hajat, shalat sunnah mutlaq (shalat sunnah yg tak punya sebab dan tak terikat dgn waktu) yg dilakukan pada waktu malam, dan seperti shalat sunnah rawatib (qabliyah-ba’diyah) yg tak dilakukan pada waktunya kemudian diqadha pada waktu malam.

Adapun shalat tahajud, kata Kiai Afif, ialah shalat sunnah yg dilakukan setelah tidur dgn jumlah rakaat yg tak terbatas. Beberapa macam shalat sunnah seperti tersebut di atas dgn sendirinya menjadi shalat tahajud apabila dilakukan setelah tidur.

Ia menyimpulkan bahwa shalat tahajud lebih khusus ketimbang shalat malam. Shalat tahajud telah pasti shalat malam. Sedangkan shalat malam belum tentu shalat tahajud.

Penjelasan Kiai Afifuddin Muhajir ini sejalan dgn keterangan Syekh M Nawawi Banten terkait shalat malam dan shalat tahajud.

والنفل المطلق بالليل أفضل منه بالنهار ومن النفل المطلق قيام الليل وإذا كان بعد نوم ولو في وقت المغرب وبعد فعل العشاء تقديما يسمى تهجدا

Artinya, “Shalat sunnah mutlak di malam hari lebih utama ketimbang shalat sunnah mutlak di siang hari. Salah satu shalat sunnah mutlak ialah shalat qiyamul lail. Bila qiyamul lail dilakukan setelah tidur, sekalipun hanya tidur di waktu maghrib atau setelah shalat Isya yg ditaqdim dgn maghrib, maka shalat malam itu disebut tahajud,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2002 M/1422 H], halaman 113).

Dari sejumlah keterangan ini kita dapat menarik simpulan bahwa shalat tahajud ialah bagian dari shalat malam. Sedangkan shalat malam tak hanya tahajud. Shalat tahajud ialah shalat sunnah mutlak pada malam hari yg didahului oleh tidur sebelumnya. Jumlah rakaat shalat tahajud tak terbatas.

Demikian jawaban kami, semoga dipahami dgn baik. Demikian jawaban singkat ini. Semoga dapat dipahami dgn baik. Kami selalu terbuka buat menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu ’alaikum wr. wb.

(Alhafiz Kurniawan)





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.