– Almarhum KH Maimun Zubair alias Mbah Moen dikenal sebagai kiai karismatik yg gemar membaca kitab manakib Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW.
Hal itu diungkapkan pengasuh Ponpes KHAS Kempek, Cirebon, KH
Mustofa Aqiel Siradj.
“Kalau mengaji manakib atau sejarah, beliau sering baca
manakib Siti Khadijah,” kata Mustofa, dikutip dari Detik, Rabu, 7 Agustus
2019.
“Pembacaan manakib Siti Khadijah itu dilakukan Mbah Moen
setiap pekan,†sambungnya.
Kiai Mustofa mengaku bersyukur Mbah Moen dimakamkan di
pemakaman Al-Ma’la, Mekah, yg juga tempat Siti Khadijah dimakamkan.
“Sering banget (ngaji manakib) Siti Khadijah, bahkan
hampir setiap minggu. Akhirnya sekarang dimakamkan di sisi Siti Khadijah,”
ujarnya,
Mbah Moen, kata Kiai Mustofa, kerap bercerita tentang
keluarganya yg wafat pada hari Selasa, hari yg sama ketika Mbah Moen wafat.
“Mbah Moen juga sempat menceritakan sejumlah ulama besar
yg dimakamkan di Mekah, sebab Mekah merupakan tempat pemakaman orang-orang
baik,†ujarnya.
“Memang itu (pemakaman) bukan permintaan Mbah Moen.
Tapi Mbah Moen sering bilang tentang ayah, kakek, dan buyutnya yg meninggal
hari Selasa. Terus sering bilang orang baik itu dikubur di Mekah. Nggak minta,
tapi sering bilang begitu. Ulama Indonesia juga banyak (dimakamkan di Mekah),
seperti Syekh Nawawi Banten dan lainnya,” tambahnya.
Pemakaman Mbah Moen di Mekah diketahui merupakan hasil
musyawarah keluarga. Selain dimakamkan dekat makam Siti Khadijah, Mbah Moen
dimakamkan berdekatan dgn makam gurunya, Sayid Muhammad al-Maliki.
“Anak-anak Mbah Moen juga belajar di Sayid Muhammad,
sekarang yg mengajar cucunya, Sayid Ahmad. Kemudian diputuskan dikuburkan di
Mekah, makanya Mbah Moen dikubur di samping Siti Khadijah dan Sayid Muhammad
al-Maliki,” ujar Kiai Mustofa.