Ini Jenis Su’ul Khatimah yg Dikhawatirkan Para Nabi & Wali

Banyak orang mengharapkan akhir hidupnya terisi dgn kebaikan, aktivitas yg baik, atau malah di tempat yg baik. Hal ini sering disebut sebagai husnul khatimah. Kita semua mengejar husnul khatimah. Sebaliknya, mereka mengkhawatirkan su’ul khatimah, sejenis penutup kehidupan yg buruk, yaitu meninggal dunia dalam keadaan maksiat atau malah di tempat maksiat.

Banyak orang (kalangan awam) takut meninggal dalam keadaan su’ul khatimah. Mereka khawatir dgn kematian dalam kondisi maksiat kepada Allah. Mereka takut sekali dgn kematian di tempat maksiat meski tak ikut melakukan maksiat.

Adapun para nabi dan para wali Allah memiliki kekhawatiran berbeda terkait su’ul khatimah. Imam Al-Ghazali menceritakan bahwa, para nabi dan para wali memiliki kekhawatiran atas sesuatu yg lebih berbahaya dari kekhawatiran su’ul khatimah kalangan awam.

Para nabi dan para wali takut benar dgn kematian dalam keadaan kafir. Tidak seperti kalangan orang awam yg mengkhawatirkan kemaksiatan sebagai su’ul khatimah, mereka takut mengembuskan nafas terakhir dalam keadaan ingkar kekufuran kepada Allah.

Imam Al-Ghazali bercerita bahwa Imam Sufyan At-Tsauri menangis pada saat menjelang wafat. Orang mengira bahwa dia menangis sebab mengingat dosanya. Ternyata tak demikian adanya. Imam Sufyan At-Tsauri justru khawatir pada keimanannya. Apakah ia mau meninggal dalam keadaan membawa keimanan? Ia takut mati su’ul khatimah.

فقال أو على ذنوبي أبكي لو علمت أني أموت على التوحيد لم أبال بأن ألقى الله بأمثال الجبال من الخطايا 

Artinya, “Atau sebab dosa-dosa aku menangi? Kalau kutahu pasti mati membawa iman, aku tak peduli menghadap Allah dgn bergunung tumpukan dosa,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz IV, halaman 180).

Imam Al-Ghazali juga menceritakan kekhawatiran Nabi Isa as pada su’ul khatimah yg terkait dgn kekafiran. Nabi Isa as menjelaskan tingkat kekhawatiran su’ul khatimah kalangan nabi dan kalangan awam di zamannya.

وروي عن المسيح عليه الصلاة والسلام أنه قال يا معشر الحواريين أنتم تخافون المعاصي ونحن معاشر الأنبياء نخاف الكفر
 

Artinya, “Diriwayatan dari Nabi Isa Al-Masih as, ia berkata, ‘Wahai sekalian Hawariyyin, kalian takut sekali pada maksiat. Sedangkan kami para nabi takut benar pada kekufuran,’” (Al-Ghazali, 2018 M/1439-1440 H: IV/180).

Para nabi dan para wali melihat bahaya su’ul khatimah yg lebih besar ketimbang sekadar bahaya kemasiatan. Mereka mengkhawatirkan su’ul khatimah berbentuk kekafiran, kekufuran, atau keingkaran.

Imam Al-Ghazali mengatakan, kalau ahli makrifat yaitu para nabi dan para wali yg pijakan keyakinannya stabil dan keimanannya telah kokoh masih takut terhadap su’ul khatimah kekufuran, bagaimana dgn orang-orang yg keimanannya di bawah mereka? Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.