Innalillahi, Masjid di Burkina Faso Diserang Kelompok Bersenjata

Sejumlah orang bersenjata telah menyerang masjid di Burkina Faso ketika para jemaah sedang sholat. Peristiwa ini menewaskan 16 orang dan dua lainnya luka parah.

Dilansir dari BBC, Minggu, 13 Oktober 2019, serangan itu terjadi di Masjidil Haram di desa utara Salmossi pada Jumat malam. Penduduk yg mengetahui kejadian ini lantas melarikan diri meninggalkan desa.

“Sejak pagi ini, orang-orang telah mulai meninggalkan daerah itu,” kata seorang warga dari kota terdekat Gorom-Gorom kepada AFP, dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, identitas pelaku penembakan masjid di Burkina Faso belum jelas. Tidak ada kelompok yg mengaku bertanggung jawab terhadap serangan tersebut.

Sejak tahun 2015, serangan teroris meningkat di Burkina Faso sehingga menimbulkan krisis kemanusiaan. Masyarakat setempat merasa panik meski ada bantuan militer yg dikerahkan setelah serangan tersebut.

Baca Juga:  Ini Tiga Langkah Kapolda Menghadapi Radikalisme di Sulawesi Selatan

Menurut laporan Al Jazeera, pasukan pertahanan dan keamanan Burkina Faso tak memiliki perlengkapan yg baik, kurang terlatih dan terlihat tak dapat menekan terjadinya kekerasan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Burkina Faso telah mengalami gelombang kekerasan terkait dgn kelompok-kelompok bersenjata, termasuk al-Qaeda dan Negara Islam Irak atau ISIS. Kelompok-kelompok garis keras tersebut menyeberang ke Burkina Faso dari Mali, melakukan serangan dgn menggabungkan taktik gerilya tabrak lari menggunakan ranjau darat dan pemboman bunuh diri.

Setidaknya kelompok radikal itu telah menewaskan hampir 600 orang, menurut jumlah korban yg dikumpulkan oleh AFP.

Akibatnya, dalam beberapa tahun terakhir hampir 500.000 orang mengungsi, dan setidaknya 3.000 sekolah telah ditutup. Tragedi ini berdampak besar terhadap perekonomian desa.

Baca Juga:  Waketum PBNU Tegaskan Islam Wasatiyah Mampu Bentengi Indonesia dari Konflik SARA

Pekan lalu, 20 orang tewas dalam serangan oleh orang-orang bersenjata di situs penambangan emas di utara.

Pada hari Sabtu, sekitar 1.000 orang melakukan demonstrasi di ibukota Ouagadougou buat mengecam kekerasan di negara mereka dan kehadiran pasukan militer asing di wilayah tersebut.

“Terorisme sekarang telah menjadi dalih ideal buat memasang pangkalan militer asing di negara kami,” kata Gabin Korbeogo, salah satu koordinator demo kepada AFP.

“Pasukan Prancis, Amerika, Kanada, Jerman, dan lainnya telah menginjakkan kaki di sub-wilayah kami, dgn mengatakan mereka mau memerangi terorisme. Tetapi meskipun kehadiran besar-besaran ini, kelompok-kelompok teroris semakin kuat.”

Burkina Faso ialah negara di Afrika Barat yg dikelilingi oleh daratan, berbatasan dgn Mali, Togo, dan Ghana.

Baca Juga:  Polri Kembali Ringkus Terduga Teroris di Tiga Provinsi





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.