– Bupati Bogor Ade Yasin menceritakan sebuah pengalaman terkait pelanggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yg terjadi di masjid di wilayah Kabupaten Bogor.
Ade menceritakan pengalamannya ketika sebuah masjid di wilayah Bogor tetap ngotot melaksanakan Salat Jumat berjemaah di tengah pandemi Covid-19.
Adapun masjid yg dimaksud berada di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Jemaah masjid ini tetap menggelar salat jumat lantaran menilai masjid tak mau jadi tempat penularan Corona sebab merupakan tempat ibadah.
Pihak Pemkab Bogor, kata Ade, sebelumnya telah mengimbau kepada semua Camat supaya menyampaikan kepada jemaah buat tak melaksanakan salat di masjid.
“Tapi mereka bersikeras,” kata Ade, seperti dikutip dari Tempo, Sabtu, 2 Mei 2020.
Lanjut Ade, akhirnya masjid tersebut tetap menyelenggarakan salat Jumat seperti biasa dgn berbagai argumen yg jemaah sampaikan.
Namun, ketika pelaksanaan salat Jumat di masjid itu, kehebohan pun terjadi. Pasalnya, seorang jemaah pria mendadak terkapar dan meninggal ketika rakaat kedua.
Melihat pria tersebut terkapar, para jemaah lainnya pun lari terbirit-birit.
“Tapi nggak ditolong dan (jemaah yg lain) malah lari tunggang-langgang,” ujar Ade.
“Saya bilang ‘kalau kejadian gini, tunggang-langgang. Kemarin pas sosialisasi, yakin nggak terjadi sesuatu,” sambungnya.
Pihaknya pun berharap supaya kejadian di masjid tersebut tak terulang lagi dan semua masjid tak ngotot melaksanakan salat berjemaah di tengah pandemi Corona.
“Salat jumat ketika wabah corona di Kecamatan Kemang itu dapat jadi pelajaran bagi masyarakat lainnya supaya menaati imbauan PSBB,” ujar Ade.
“Jadi kami pelan-pelan (memperingatkan), kami turunkan kiai MUI buat sosialisasi bahwa yg bahaya kerumunannya bukan ibadahnya,” pungkasnya.