Masya Allah, Kyai Umar Basri Memaafkan Pelaku Yang Memukulinya Hingga Babak Belur

– Pengasuh Ponpes Al-Hidayah Cicalengka, KH Umar Basri (60) atau Mama Santiong Dianiaya di Dalam Masjid. Peristiwa itu terjadi Sabtu (27/1/2018) pukul 05.30 WIB, di dalam Masjid Al-Hidayah Kamyg Santiong 03/03, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Meski terasa menyakitkan, melalui pesan yg diterima NU Jabar via Whatsapp, dikabarkan keluarga besar pesantren Santion dan KH. Umar Basri telah memberikan maaf kepada pelaku.

Dilansir NU Jabar, Senin, 29/01/2018, kiriman pesan pemberian maaf itu ditulis dalam bahasa Sunda, berikut isinya:

“Aya nu luar biasa ti Ulama Urang mah , tadi wengi sadayana para Alumni / masyarakat nu aya di kempelkeun di Santiong, teras Kersa Kang Aceng Amas sasauran atas nami keluarga, diantawisna nganuhunkeun ka sadayana anu empati kana ieu kajantenan, lajeng saurna ieu kajantenan teh cekap sebat we musibah tong di sebat penganiyayaan, perkawis si Pelaku pasrahkeun wae kumaha Pulisi, Sacara Pribadi Kersa Sepuh / Almukarrom sareng Keluarga Besar PARANTOS NGAHAMPURA samemeh manehna menta di hampura….!”

Baca Juga:  Ponpes Al-Makmur Solear Juarai Liga Santri Nusantara Regional Banten

Terjemahan :

“Ada yg luar biasa dari ulama kita ini, tadi malam alumni dan masyarakat yg ada dikumpulkan di Santiong. Kemudian Kang Aceng Amas (Adik KH. Umar Basri) berkenan menyampaikan pesan atas nama keluarga, diantaranya mengucapkan terima kasih kepada semuanya yg telah berempati dgn kejadian ini. Selanjutnya Beliau mengatakan bahwa kejadian ini cukup disebut musibah saja, jangan dikatakan penganiayaan. Masalah si Pelaku serahkan saja kepada polisi. Secara pribadi, Pangersa Sepuh, Almukarrom (KH. Umar Basri) beserta keluarga besar telah memaafkan sebelum dia (pelaku) meminta maaf.”

Di Pesantren Santiong memang ada semacam kesepakatan, urusan pesantren sepenuhnya di bawah kendali Ajengan Umar Basri. Sementara urusan keluar, dilaksanakan oleh adiknya Ajengan Amas Mansur, yg pernah menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Bandung (2011-2016).

Baca Juga:  Habib Luthfi Maafkan Pelaku yg Menghinanya di Media Sosial

KH. Amas Mansur juga berpesan agar, “Masyarakat hanya menerima berita resmi dari Polres dan pihak kepolisian terus menjalin komunikasi dgn keluarga besar pesantren,” harap Ajengan Amas sebagaimana disampaikan kepada Ketua Lakpesdan PWNU Jabar Asep Salahudin.

“Jangan mudah terprovokasi dan termakan isu yg aneh-aneh. Doakan saja kondisi Kang Aceng semakin membaik.” lanjutnya.

Terkadang memaafkan bukan perkara mudah bagi seseorang. Apalagi bagi orang-orang yg merasa persoalan mereka begitu berat. Di dalam batin bukan tak mungkin mau bergejolak antara kesediaan memberikan maaf atau tidak. Namun orang besar selalu dapat melalui titik kritis tersebut.

Sementara itu polisi telah berhasil menangkap pelaku, dan kini masih dalam pemeriksaan.

Baca Juga:  Sempat Heboh di Indonesia, 3 Negara Ini Telah Terapkan Larangan Cadar

Sumber: NU Jabar Online





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.