Membahas tentangSarongue, Merawat Tradisi supaya Tak Basi

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentangSarongue, Merawat Tradisi supaya Tak Basi,

Oase.id- Memasuki bulan suci Ramadan, kain sarung menjadi salah satu barang buruan.

Aneka jenis dan model sarung tersedia di pasaran, dari mulai berbahan tenun ikat, songket, hingga jenis tapis. Soal corak, paling marak serba kotak-kotak. Tapi, ada pula pilihan motif bunga-bunga atau floral dgn paduan warna yg lebih cerah.

Akan tetapi, kreasi sarung yg ditawarkan pasangan suami istri Wildanshah dan Restu Utami ini cukup berbeda. Sarung, yg lekat dgn tradisi dan aktivitas keagamaan, sedang mereka upayakan menjadi tren baru bagi generasi kekinian.

Melalui karya yg mereka namai Sarongue, sarung diharap tak lagi dianggap sebagai barang kuno dan dapat dikenakan dalam berbagai macam acara dan tempat.

“Kami mau mempopulerkan pemakaian sarung sebagai gaya hidup anak muda. Kami sangat serius untuk mendaur ulan nilai-nilai toleransi menjadi sebuah fashion item kebanggaan anak muda sub urban,” kata Wildanshah kepada Oase.id, pada Sabtu, 18 April 2020.

 

Semangat dan pesan

Wildanshah, yg memang memiliki latar belakang peneliti tren dan kecenderungan anak muda Indonesia ini berpendapat, pekerjaan rumah generasi saat ini yg cukup penting namun tak gampang disadari ialah kemampuan untuk mengolaborasikan tradisi yg diwariskan dari masa lalu dgn semangat inovasi di masa depan.

“Itu makanya, produk kami ini dibuat berdasarkan kolaborasi mimpi, inovasi, dan keberagaman imajinasi anak-anak muda kreatif yg terys merajut karya masa lalu dan masa depan,” terang Wildan.

Hal itu, tampak dari desain Sarongue yg memiliki nilai modern, ditambah perpaduan warna ceria dalam pola-pola abstrak yg jarang, bahkan tak pernah diterapkan pada produk-produk pendahulunya.

Semangat yg diserap ke dalam desain Sarongue kebanyakan bertema kegembiraan, kesederhanaan, persahabatan, dan perjuangan.

 

“Indonesia kaya mau budaya dan cerita anak-anak muda dari wilayah sub urban. Kisah mereka selalu seru untuk dibagikan kepada setiap orang di dunia. Inilah yg menjadi sumber inspirasi Sarongue,” kata dia.

Baca: Kolaborasi Katonvie dan Itang Yunasz Hadirkan Scarf Hijab Modern dan Gelamor

 

Wildan juga mengangkat tema-tema dan pesan keindonesiaan dalam setiap kreasi yg ia pasarkan. Dalam hal ini, khususnya dalam memunculkan kesan kebudayaan Indonesia yg toleran. 

Sarongue berupaya merayakan perbedaan dan melestarikan keberagaman. Kami berpegang teguh pada prinsip toleransi,” tegas Wildanshah.

embed

Photo by @sarongue.id from Instagram

 

Fleksibel

Semangat toleransi Sarongue, masih kata Wildanshah, bahkan diturunkan dalam model bisnis yg ia terapkan. Pembeli tak hanya ditodong dgn model-model yg ia rancang bersama istrinya, mau tetapi, disediakan pula dalam jenis custom yg dapat dikreasikan sesuai dgn minat calon pemakainya.

Untuk model custom, Sarongue menyediakan 3 level pemesanan. Pertama, seri Add-name, yakni layanan penambahan nama pada setiap sarung yg telah tersedia dalam katalog. Kedua, Name-series, jasa cetak yg dikhususkan pada seri-seri tertentu dalam koleksi desain Sarongue

“Dan berikutnya, Hyper-custom. Kami membuka kebebasan bagi pembeli untuk turut andil dalam menciptakan desain sarung yg dimaukan,” kata Wildan.

Sementara itu, Restu Utami mengatakan, soal harga, Sarongue tak jauh-jauh dibanderol dgn kisaran antara Rp200.000-300.000 per potong. Tergantung dari kualitas desain yg disediakan. 

“Terutama jenis custom, harganya diukur dari seri yg kami terapkan,” kata Restu.

embed

Photo by @sarongue.id from Instagram

 

Pasangan muda ini juga menegaskan, Sarongue tak lahir untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, melalui berbagai opsi kemitraan yg tersedia, mereka juga mau menggugah dan menularkan semangat kewirausahaan bagi generasi muda.

“Bisnis yg kami jalankan juga berupaya untuk menciptakan masyarakat terbuka dan memberdayakan masa depan generasi muda,” kata Restu.

Baca: Jenahara Tawarkan Kostum Olahraga buat Kamu yg Berhijab

 

Saat ini, produk sandang berbasis digital printing ini dapat dilihat dan dipesan melalui akun Instagram @sarongue.id dan beberapa platform penjualan online lainnya. 

(SBH)

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentangSarongue, Merawat Tradisi supaya Tak Basi . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.