Membahas tentangBegini Ekspresi Cinta Rasulullah kepada Tanah Air

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentangBegini Ekspresi Cinta Rasulullah kepada Tanah Air,

Oase.id- Tepat pada Senin malam, 12 Rabiul Awal atau 20 April 570 M kabar gembira menyeruak di penjuru Makkah. Sang penutup para nabi, Muhammad Saw dilahirkan Aminah binti Wahab.

Makkah menjadi tempat pertama Muhammad Saw membuka mata serta ia menghabiskan selama masa kecilnya. Tak heran, bila putra Abdullah ini begitu mencintai tanah kelahirannya tersebut.

Meninggalkan tanah air

Sejak mengemban dakwah Islam, Rasulullah Saw seringkali dianiaya dan diintimidasi kalangan Musyrikin Makkah. Hingga kemudian Allah Swt menurunkan perintah hijrah.

Sejatinya, Rasulullah Saw sangat mau menetap di Makkah. Beliau bahkan tak segan-segan mengekspresikan rasa cintanya kepada Makkah dgn berkata;

“Alangkah indahnya dirimu wahai Makkah dan alangkah cintanya diriku padamu. Seandainya kaumku tak mengeluarkanku darimu, niscaya aku tak mau menetap di selain tanahmu.” (HR. Tirmidzi)

Baca juga: Rasa Cinta Nabi kepada Tanah Kelahirannya

 

Dalam riwayat lainnya digambarkan, tatkala Rasulullah Saw hendak meninggalkan Makkah dan hijrah ke Madinah, beliau berhenti sebentar di kawasan Hazwarah, di pasar Makkah, seraya bersabda;

“Demi Allah, (wahai kota Makkah), sesungguhnya engkau ialah negeri yg paling kucintai! Kalau bukan sebab pendudukmu mengusirku, aku tak mau meninggalkanmu (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah)

Pakar Tafsir Al-Qur'an, Prof. M. Quraish Shihab dalam Jawabannya ialah Cinta mengemukakan, sebagian ulama menyatakan bahwa Allah Swt kemudian menghibur Rasulullah Saw dgn menurunkan ayat;

إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ

Sesungguhnya Allah yg menurunkan dan menugaskan menyampaikan al-Qur’an pasti mau mengembalikanmu ke tempat semula (yakni Makkah). (QS. al-Qashash: 85)

Kembali ke Tanah Air

Sejauh apapun pergi, kerinduan pada Tanah Air mau selalu hadir. Demikian pula Rasulullah Saw, beliau seringkali merindukan Makkah.

Hingga kemudian, pada tahun 8 Hijriyah, umat Islam berhasil menaklukkan Makkah tanpa pertumpahan darah. Rasulullah Saw berhasil kembali ke tanah kelahirannya.

Baca juga: Tahun Baru 1 Januari 630: Nabi Muhammad Membebaskan Kota Mekkah

 

Cinta kepada Makkah tak tergantikan

Sekian lama Rasulullah Saw menetap di Madinah usai hijrah, kecintaannya pada Makkah tak juga dapat tergantikan, beliau bahkan berdoa supaya dapat mencintai Madinah sebagaimana beliau mencintai Makkah.

“Ya Allah, cintakanlah kepada kami kota Madinah sebagaimana cinta kami kepada Makkah, bahkan lebih.” (HR. Bukhari)

Madinah kemudian juga menjadi tempat yg begitu dicintai Nabi Muhammad Saw, tempat beliau menghembuskan nafas terakhir dan menutup usia.

Baca juga: Cara Rasulullah Memendam Kangen Kampung Halaman

 

Quraish Shihab menyatakan, berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis ini, banyak ulama yg menemukan pandangan Al-Qur’an terhadap kedudukan tanah air dan kewajiban mencintainya.

Oleh sebab itu, sebagaimana Rasulullah Saw mencintai Makkah, tempat kelahirannya. Umat Muslim juga hendaknya mencintai Tanah Airnya.

(SBH)

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentangBegini Ekspresi Cinta Rasulullah kepada Tanah Air . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.