Membahas tentangHadiah Baju Lebaran dari Nabi

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentangHadiah Baju Lebaran dari Nabi,

Oase.id- Idulfitri selalu menggembirakan. Dengan langkah tenang, Rasulullah Muhammad saw. menuju masjid melewati kerumunan anak-anak yg begitu riang.

Terkecuali, satu orang. Bocah murung itu tampak menyendiri, menjauh, dan menangis.

Kondisi yg kontras itu, rupanya menyita perhatian Nabi. Kepada anak yg berpakaian lusuh tersebut, Rasulullah bertanya, “Mengapa engkau bersedih, dan tak ikut bermain bersama mereka?”

“Paman, sekali waktu ayahku turut dalam pertempuran bersama Rasulullah. Namun, dia gugur,” jawab bocah itu, sesenggukan.

Baca: Baju Jelang Lebaran, Ini Doa Memakai Baju Baru

 

Nabi, terenyuh. Beliau berusaha dgn saksama mendengarkan cerita yg tampaknya belum usai itu.

“Ibuku,” lanjut sang yatim, “Menikah lagi. Ia memakan warisanku, harta peninggalan ayah. Sedangkan suaminya mengusirku. Kini, aku tak memiliki apapun. Makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Aku bukan siapa-siapa.”

Tangis bocah itu pun kian pecah. Tetapi dgn tebata-bata, ia tetap berusaha mencurahkannya, “Dan hari ini, aku melihat teman-teman sebayaku merayakan Idulfitri bersama ayah mereka. Ketika memandangnya, perasaanku dikuasai nasib hampa dan duka. Aku cuma dapat menangis.”

Bocah yg sedari mula menundukkan wajah itu, tak sadar bahwa pendengar setia keluh kesahnya ialah Muhammad Rasulullah. Nabi pun menggenggam tangannya, lantas bersabda;

“Nak, dengarkan baik-baik. Apakah kau sudi bila aku menjadi ayah, Aisyah menjadi ibumu, Ali sebagai paman, Hasan dan Husein sebagai saudara, dan Fatimah sebagai saudarimu?” tanya Rasulullah.

 

Kaget bukan kepalang, bocah itu lantas mendongakkan kepala dan bilang, “Bagaimana aku tak mau menjadi bagian dari keluarga Rasulullah?”

Raslulllah pun kemudian mengajak anak itu pulang ke rumah. Disabilannya aneka makanan nan mengenygkan, dipakaikannya baju baru dgn wewangian.

Tak lama, bocah itu keluar dari rumah Nabi dgn wajah penuh semringah. Melihat perubahan raut muka yg secepat kilat, teman-teman seumurannya tak segan bertanya, “Bukankah tadi kau menangis? Mengapa kini sangat gembira?”

Baca: Kesaksian Nabi Menjumpai Lailatul Qadar

 

“Ya. Sebelumnya aku lapar, tetapi lihatlah, kini tak lagi. Tadi aku berpakaian lusuh, sekarang telah amat bagus. Dulu aku anak yatim, dan hari ini, aku punya keluarga yg sangat perhatian. Rasulullah saw. ialah ayahku, Aisyah ibuku, Hasan dan Husein saudaraku, Ali pamanku, dan Fatimah ialah saudariku. Bagaimana saya tak bahagia?”
 
Mendengar cerita menakjubkan itu, sampai-sampai bocah lainnya berkata, “Andai ayahku juga gugur di peperangan itu, niscaya aku pun menjadi anak Rasulullah.”

 

Sumber: Disarikan dari kisah yg diceritakan Imam Bukhari dalam At Tarikh Al Kabir dan Durratun Nashihin karya Syekh Utsman ibn Hasan ibn Ahmad Syakir Al Khubawi.

(SBH)

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentangHadiah Baju Lebaran dari Nabi . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.