Membahas tentangHikmah Social Distancing ala Rasulullah

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentangHikmah Social Distancing ala Rasulullah,

Oase.id- Demi menekan penyebaran virus Covid-19, Pemerintah menerapkan kebijakan social distancing yg sejatinya ialah physical distancing. Yakni imbauan supaya masyarakat sementara menjaga jarak fisik antarsesama. Semua pihak diminta untuk lebih banyak berdiam diri di rumah dan menjauhi kerumunan massa. 

Sebagai seorang Muslim, masa physical distancing ini dapat jadi cocok untuk menyendiri, memperbanyak ibadah, dan menjauhi segala kehidupan duniawi. 

 

Media permenungan dan berpikir

Sejatinya, menyendiri ialah praktik spiritual yg dapat dijadikan penanda untuk orang-orang yg mau berpikir. Dahulu, Nabi Ibrahim As seringkali menyendiri dan memikirkan kejadian alam semesta, begitu pula Nabi Muhammad Saw.

Saat usianya mendekati 40 tahun, Rasulullah Saw sering mengasingkan diri di Gua Hira, sebuah gua dgn panjang 4 hasta dan lebar 1,75 hasta di Jabal An-Nur.

Selama menyendiri di sana, istri Muhammad Saw, Khadijah binti Khuwailid selalu datang untuk membawakan makanan dan minuman. Meskipun tak lagi belia, namun Khadijah tak pernah absen berkunjung ke Gua Hira, menempuh perjalanan berliku yg menghabiskan waktu sekitar satu jam, dgn jarak 3 mil dari Mekah. 

Baca: 5 Sikap Nabi Menghadapi Wabah dan Penderita Penyakit Menular

 

Nabi Saw memulai berdiam di sana pada bulan Ramadan, menghabiskan waktunya untuk memberi makan orang-orang miskin, beribadah, dan bertafakkur tentang kejadian alam semesta. Juga memikirkan orang-orang di sekitarnya yg masih melakukan rutintitas penyembahan berhala, menyekutukan Allah Swt, dan berprilaku jahiliyah. 

Hati Muhammad Saw gelisah dgn perbuatan orang-orang di lingkungan dekatnya. Namun apa daya, putra Abdullah ini merasa belum menemukan jalan yg mampu membuat hatinya tenang dan yakin.

Oleh sebab itu, Allah Swt memberikan insting kepada Nabi Saw untuk mengasingkan diri (‘uzlah) dan menjauhi kerumunan manusoa. Hikmahnya, supaya lelaki keturunan Bani Hasyim ini terhindar dari kesibukan duniawi. 

Baca: Pernah Suatu Ketika, Cuma Nabi yg Tak Terserang Wabah

 

Mengenal Tuhan

‘Uzlah yg dilakukan Nabi Muhammad Saw ini terjadi 3 tahun sebelum Allah Swt menurunkan risalah kenabian. Allah Swt telah mengatur skenario kehidupan utusan-Nya ini sebaik mungkin, supaya Nabi Muhammad Saw mampu menanggung amanah besar yg mau diberikan kepadanya.

Saat usia lelaki berjulukan Al-Amiin itu genap 40 tahun, tanda-tanda kenabian mulai tampak, hingga di tahun ketiga dari pengasingan, tepatnya bulan Ramadan, Allah Swt menurunkan Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad Saw.

'Uzlah, sejatinya merupakan upaya untuk mengenal hakikat diri dan Allah Swt. Tokoh tasawuf Yahya bin Muadz Ar-Razi berkata;

“Barang siapa mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya.”

Sebagaimana Rasulullah Saw yg menjauhi kerumunan demi mengenal diri dan Tuhannya, masa physical distancing ini juga dapat menjadi moment tepat untuk merenungkan hakikat diri dan Sang Pencipta, juga meningkatkan ibadah kepada Allah Swt.

 

Sumber: Disarikan dari kisah dalam Ar-Rahiq al-Makhtum karya Safiyurrahman Al-Mubarakfuri.

(SBH)

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentangHikmah Social Distancing ala Rasulullah . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.