Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentangJangan Riba, Ini 4 Ayat Tahap Pengharaman Riba dalam Al-Quran,
Oase.id – Urusan pinjaman dan utang, jual dan beli merupakan hal hal yg paling rentan terjadi riba. Salah satu contohnya ialah menetapkan bunga dalam masalah utang termasuk dalam riba. Sekecil apapun bentuk riba, dalam Islam kita tetap dilarang untuk melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Allah Swt tak menurunkan sekaligus ayat tentang pengharaman riba dalam Al-Qur’an, melainkan diturunkan dalam empat tahap. Syekh Muhammad Ali Ash-Shobuni dalam kitab Rowa’iul Bayan fi Tafsiril Ayatil Ahkam Minal Qur’an menerangkan beberapa tahapan pengharaman riba.
Berikut ayat–ayat tahapan pelarangan riba:
1. Tahapan pertama surat Ar-Rum ayat 39
وَمَآ ءَاتَيْتÙÙ… مّÙÙ† رّÙبًÛا لّÙيَرْبÙوَا۟ ÙÙىٓ أَمْوَٰل٠ٱلنَّاس٠Ùَلَا يَرْبÙوا۟ عÙندَ ٱللَّه٠ۖ وَمَآ ءَاتَيْتÙÙ… مّÙÙ† زَكَوٰةÙÛ¢ تÙرÙيدÙونَ وَجْهَ ٱللَّه٠ÙÙŽØ£Ùو۟لَـٰٓئÙÙƒÙŽ Ù‡Ùم٠ٱلْمÙضْعÙÙÙونَ
Dan sesuatu riba (tambahan) yg kamu berikan supaya dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tak menambah pada sisi Allah. Dan apa yg kamu berikan berupa zakat yg kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yg berbuat demikian) itulah orang-orang yg melipat gandakan (pahalanya).
Dalam ayat menjelaskan bagaimana Allah mengisyaratkan kemurkaannya pada transaksi riba. Sesungguhnya riba tak mau menghasilkan pahala di sisi Allah.
2. Tahapan kedua surat An-Nisa’ ayat 160-161
ÙَبÙظÙلْمÙÛ¢ مّÙÙ†ÙŽ ٱلَّذÙينَ هَادÙوا۟ Øَرَّمْنَا عَلَيْهÙمْ طَيّÙبَـٰت٠أÙØÙلَّتْ Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ وَبÙصَدّÙÙ‡Ùمْ عَن سَبÙيل٠ٱللَّه٠كَثÙيرًÛا ﴿﴾وَأَخْذÙÙ‡Ùم٠الرّÙبَوا وَقَدْ Ù†ÙÙ‡Ùوْا عَنْهÙ
Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yg baik-baik (yg dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan sebab mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan riba padahal sesunggunya mereka telah dilarang ketimbangnya.
Dalam ayat ini, Syekh Muhammad Ali ash-Shobuni menjelaskan bahwa larangan pada ayat ini pelarangan masih berupa isyarat, tak secara tegas.
3. Tahapan ketiga surat Ali–Imran ayat 130
يَـٰٓأَيّÙهَا ٱلَّذÙينَ ءَامَنÙوا۟ لَا تَأْكÙÙ„Ùوا۟ ٱلرّÙبَوٰٓا۟ أَضْعَـٰÙÙ‹Ûا مّÙضَـٰعَÙÙŽØ©Ù‹Û Û– وَٱتَّقÙوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكÙمْ تÙÙْلÙØÙونَ
Hai orang-orang yg beriman, janganlah kamu memakan riba dgn berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
Pada ayat ini pengharaman pada riba sangat jelas, sebab riba terjadi pada hutang yg berlipat–lipat ganda dari hutang asalnya.
4. Tahapan keempat surat Al-Baqarah ayat 279
ÙÙŽØ¥ÙÙ† لَّمْ تَÙْعَلÙوا۟ ÙَأْذَنÙوا۟ بÙØَرْبÙÛ¢ مّÙÙ†ÙŽ ٱللَّه٠وَرَسÙولÙÙ‡ÙÛ¦ Û– ÙˆÙŽØ¥ÙÙ† تÙبْتÙمْ ÙÙŽÙ„ÙŽÙƒÙمْ رÙØ¡Ùوس٠أَمْوَٰلÙÙƒÙمْ لَا تَظْلÙÙ…Ùونَ وَلَا تÙظْلَمÙونَ
Maka bila kamu tak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya mau memerangimu. Dan bila kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tak menganiaya dan tak (pula) dianiaya.
Pada tahapan keempat ini, pengharaman pada riba secara jelas (Qoth’iy) yg mana dalam Al-Qur’an tak membedakan antara riba yg sedikit atau banyak.
Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentangJangan Riba, Ini 4 Ayat Tahap Pengharaman Riba dalam Al-Quran . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.
terima kasih