Membahas tentangKesaksian Nabi Menjumpai Lailatul Qadar

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentangKesaksian Nabi Menjumpai Lailatul Qadar,

Oase.id- Sekali waktu di paruh terakhir bulan suci, Nabi Muhammad Saw bertahajud bersama para sahabat.

Angin bertiup sepoi-sepoi menyentuh kulit jemaah yg tengah berkumpul dan berdoa. Sementara di atas masjid Nabawi yg dibangun tanpa atap itu, langit mulai mendung, tiada berbintang.

Tibalah waktu manjur untuk beriktikaf. Nabi segera mendirikan salat diikuti para sahabat setianya. Namun, tiba-tiba hujan turun cukup deras. Beberapa orang di antaranya hendak berteduh, tetapi hal itu urung dilakukan ketika melihat Nabi tetap khusyuk dalam salatnya.

Nabi tepat dalam posisi sujud, tanpa ada gerak sedikit pun. Beberapa sahabat mulai menggigil kedmauan. Kemudian, Rasulullah kembali menegakkan kepala, membacakan tahiyat, dan mengucapkan salam.

Baca: Ini Ciri-ciri Turunnya Lailatul Qadar

 

Hujan pun seketika berhenti.

Mendapati Rasulullah dalam kondisi basah kuyup, sahabat Anas bin Malik beranjak untuk mengambil pakaian kering milik Nabi. Namun saat gerakan Anas dibaca Rasul, beliau langsung mencegahnya; 

“Wahai Anas ibn Malik, janganlah engkau mengambilkan sesuatu untukku. Biarkanlah kita sama-sama basah. Nanti pun pakaian kita mau kering dgn sendirinya.”

 

Anas kembali ke dalam barisan. Lalu Nabi meneruskan cerita bahwa ketika dalam hanyut sujud ia melihat para malaikat di bawah pimpinan Jibril As turun dalam keindahan dan bentuk aslinya.

Malaikat berbaris rapi dgn suara gemuruh tasbih dan tahmid yg tak pernah didengar telinga. Alam semesta dipenuhi cahaya yg tak pernah dilihat oleh mata. Mereka bergema, di langit, bumi, dan seluruh penjuru udara.

Baca: Doa Meraih Lailatul Qadar

 

Dalam riwayat lain dikisahkan, Nabi pernah bersabda, “Aku terbiasa beriktikaf pada malam-malam ini, kemudian terasa padaku untuk iktikaf pada malam-malam akhir (21-30) Ramadan. Maka barang siapa yg telah iktikaf bersamaku tetaplah dalam iktikafnya. Sebab, aku telah diperlihatkan malam lailatul qadar kemudian dilupakannya. Karena itu, kalian carilah pada malam-malam ganjil.”

 
Abu Said bin Khudri melihat dgn mata kepala sendiri; kala baginda Nabi keluar salat Subuh, di wajahnya ada sedikit cipratan tanah berair.
 
 

Sumber: Disarikan dari hadis riwayat Abu Dawud, Bukhari, dan Muslim, dan salah satu kisah dalam Al-Bidayah wan-Nihayah karya Imam Ibn Katsir.

(SBH)

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentangKesaksian Nabi Menjumpai Lailatul Qadar . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.