Membahas tentangPernah Suatu Ketika, Cuma Nabi yg Tak Terserang Wabah

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentangPernah Suatu Ketika, Cuma Nabi yg Tak Terserang Wabah,

Oase.id- Meskipun Nabi Muhammad Saw dan rombongan berhasil lolos dari kejaran kafir Quraisy dan tiba di Madinah, ternyata tantangan umat Islam tak berhenti begitu saja. Di kota yg sebelumnya bernama Yatsrib tersebut, masyarakat setempat sedang dicekam wabah.

Epidemi yg membuat suhu badan mendadak panas drastis itu dgn cepat menyebar hingga ke pendatang. Masyarakat lokal, kaum Anshar, serta Muhajirin, akhirnya tumbang menderita demam.

Beberapa sahabat, bahkan telah nyaris putus asa atas derita yg dirasakannya. Di antara yg terserang demam akut ialah Amir bin Fuhairah, Bilal bin Rabah, dan Abu Bakar As-Shidiq.

Bahkan, ketika ditanya putrinya, Aisyah, tentang keadaan dan kondisi yg dirasakannya, Abu Bakar menjawab, “Setiap orang disambut ucapan selamat pagi oleh keluarganya, padahal maut lebih dekat kepadanya dari pada tali terompahnya.”

Aisyah paham, ayah tercintanya itu berucap tanpa disengaja. Ia semacam tengah mengigau lantaran kelewat demam.

Baca: Bayi Muhammad Pemanggil Hujan

 

Aisyah melemparkan pertanyaan serupa kepada Amir. 

“Bagaimana keadaanmu, Amir?” Tanya Aisyah.

Amir menjawab, “Kurasakan kematian sebelum mengalaminya. Sesungguhnya pengecut selalu berteriak dari atas. Setiap orang berusaha sekuat tenaga bagai sapi jantan yg melindungi kulit dgn tanduknya.”

Demikian pun Bilal. Ketika demam mendera, ia cuma dapat berbaring dan berseru;

“Duhai, dapatkah aku bermalam di Fakh, yg dikelilingi idzkhir dan jalil. Mungkinkan aku meneguk air telaga Majinnah lagi, dan menatap gunung Syamah dan Thufail di hadapanku?”

Aisyah panik. Yang ia ingat cuma satu, hanya Nabi Muhammad Saw yg saat itu masih terlihat kuat dan bugar, seperti biasanya.

 

Aisyah segera menemui Rasulullah dan menceritakan semua kondisi para sahabat dan racauannya. Usai menyimak laporan Aisyah, Nabi Saw berdoa, “Ya Allah, jadikanlah kami mencintai Madinah seperti cinta kami kepada Mekah, atau lebih dari itu. Berkahilah mudd dan sha'nya, dan alihkanlah wabahnya ke Mahya'ah.”

Beruntunglah Allah Swt tetap melindungi Rasulullah dari paparan wabah. Sebab, usai Nabi berdoa, umat Islam pun harus kembali berjuang mempertahankan diri dari ancaman musuh yg seolah tiada henti-hentinya.

 

Sumber: Disarikan dari kisah dalam As-Sirah An-Nabawiyah li Ibni Hisyam karya Abu Muhammad Abdul-Malik bin Hisyam atau masyhur disebut Imam Ibnu Hisyam. 

(SBH)

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentangPernah Suatu Ketika, Cuma Nabi yg Tak Terserang Wabah . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.