Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentangWahyu Pertama dan Dukungan Hangat Sayyidah Khadijah,
Oase.id- Angin Mekah begitu dmau. Sementara sisa-sisa takut dan gemetar masih melekat di dada Muhammad.
Dengan tergopoh, pria suci yg telah didaulat sebagai nabi itu berusaha menyingkir dari Hira, sebuah gua yg telah menjadi saksi turunnya wahyu pertama untuk utusan paling akhir; rasul akhir zaman.
Ketika berhasil mencapai mulut gua, Nabi Saw kembali terkejut. Sesosok yg entah itu tiba-tiba kembali berdiri di atas angin sembari berkata;
“Wahai Nabi Muhammad, engkau ialah utusan Allah dan aku ialah Jibril.”
Rasulullah berusaha memalingkan pandangan, serupa kebingungan. Anehnya, ke mana pun ia bergerak, makhluk yg baru saja memperkenalkan diri itu selalu merajai penglihatan.
Baca: Yang Dilakukan Rasulullah ketika di Rumah
Tak cuma itu, di sepanjang jalan, bebatuan dan pepohonan pun terdengar mengucapkan salam. Dengan penuh tergesa, Nabi terus menuruni bukit dan pulang.
“Wahai Abal Qasim, dari manakah engkau? Demi Allah, aku telah menyuruh orang untuk mencarimu hingga ke puncak Mekah, namun mereka kembali tanpa membawa hasil apapun,” sapa Siti Khadijah kala menyambut suaminya di muka rumah.
Nabi terdiam, lantas bersabda, “Selimutilah aku! Selimutilah aku! Agar rasa gemetar ini hilang!”
Siti Khadijah segera mengambil selimut dan memakaikannya. Lantas, sosok yg sangat dicintainya itu ia papah menuju kamar. Setelah tampak sedikit tenang, Khadijah berkata, “Sungguh, aku sangat mengkhawatirkan keadaanmu.”
Khadijah terus membujuk supaya Nabi berkenan menceritakan hal ihwal yg telah dialami. Tak lama, Nabi pun bangkit dan menuturkan perihal penerimaan wahyu itu secara gamblang dan jelas.
Baca: Aisyah, Perempuan dalam Mimpi Nabi
Mendengar kabar agung dari Rasulullah saw, Ummul Mukminin itu terus menenangkan dan berkata:
“Jangan takut. Bergembiralah! Allah tak mau merendahkanmu. Sesungguhnya engkau menyambung hubungan keluarga, menafkahi kerabat, dan membantu orang-orang tak mampu. Memberikan jamuan kepada tamu serta menolong orang-orang yg tertimpa musibah. Allah tak mau mengizinkan setan mengganggumu, mereka tak mau membuatmu tenggelam dalam khayalan. Tidak dapat diingkari lagi, Allah Swt telah memilih engkau untuk memberi petunjuk kepada kaummu.”
Rasulullah pun mulai tenang, sehingga mulai ditapakilah jalan perjuangan sebagai penyampai kebenaran. Tentu, bersama Khadijah yg melulu mempersembahkan dukungan dan pengorbanan.
(SBH)
Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentangWahyu Pertama dan Dukungan Hangat Sayyidah Khadijah . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.
terima kasih