– Pernyataan penceramah KH Ahmad Muwafiq atau yg kerap disapa Gus Muwafiq tentang masa kecil Nabi Muhammad viral di media sosial dan tengah menjadi sorotan publik.

Pernyataan Gus
Muwafiq tersebut disebarkan oleh pihak tertentu dalam bentuk video berdurasi 49
detik. Gus Muwafiq pun mengklarifikasi melalui video yg berdurasi 2 menit
lebih.

Dai berambut
gondrong itu mengaku sangat senang sebab telah diingatkan oleh umat Islam. Ia
menyatakan sangat mencintai Rasulullah.

 â€œDengan senang hati saya banyak diingatkan
oleh kaum Muslim dan warga bangsa Indonesia yg begitu cinta Rasulullah. Saya
sangat mencintai Rasulullah. Siapa kaum Muslimin yg tak mau Rasulullah?”
kata Gus Muwafiq, dikutip dari situs resmi NU.

Isi ceramah
yg ia sampaikan di Purwodadi, Jawa Tengah itu , kata Gus Muwafiq, merupakan
respons terhadap tantangan-tantangan dari kaum milenial yg kerap menanyakan
tentang nur Muhammad dan rembes. Rembes dimaknainya dgn ingus atau umbel.

 â€œSaya yakin dgn seyakin-yakinnya nur
Muhammad itu memancarkan sinar. Akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya apakah
sinarnya seperti sinar lampu, dan semakin dijawab semakin tak ada
juntrungnya,” ujarnya.

Dilansir dari situs resmi NU, Jumat, 6
Desember 2019, ceramah Gus Muwafiq
mengenai penggambaran masa kecil Nabi Muhammad tersebut teridentifikasi terus
‘digoreng’ oleh kelompok-kelompok tertentu sebagai sebuah penghinaan terhadap
Rasulullah.

 Bahkan, ulama muda NU asal Yogyakarta itu
dituduh sebagai seorang penghina Nabi. Tuduhan tersebut tersebar di beberapa
titik Kota Depok, Jawa Barat dgn membentangkan spanduk yg berisi narasi Gus Muwafiq, si penghina Nabi Muhammad.

Kendati Gus Muwafiq telah memberikan klarifikasi dan permohonan maaf, namun
hal itu tak menyurutkan kelompok Front Pembela
Islam (FPI) buat melaporkan Gus Muwafiq ke Bareskrim Mabes Polri.

Gus Muwafiq
dilaporkan oleh salah seorang anggota FPI bernama Amir Hasanudin. Amir ditemani
Aziz Yanuar selaku kuasa hukum.

Seakan tidak
cukup buat melaporkan Gus Muwafiq ke Polisi, tuduhan beraroma fitnah disebar
melalui spanduk-spanduk yg dibentangkan di beberapa sudut Kota Depok
tersebut.