– Langkah berani prajurit TNIÂ di Lebanon ketika menghadang dan mengusir tank militer Israel yg hendak menerobos perbatasan kedua negera membuat gempar dunia internasional.
Adapun aksi prajurit TNI itu diketahui dunia usai sebuah video yg memperlihatkan para pasukan kebanggaan Indonesia menghadang tank militer Israel disiarkan langsung oleh Lebanese Army.
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah prajurit TNI dgn sigap menghadang tank canggih Israel yg hendak menerobos pagar perbatasan antara Israel dan Lebanon.
Menanggapi aksi prajurit TNI yg tergabung dalam pasukan perdamaian PBB tersebut, Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang menegaskan bahwa langkah prajuritnya itu telah sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Itu semuanya prosedurnya sesuai dgn SOP yg dikeluarkan oleh PBB. Itu yg kita latihkan di PMPP TNI,” kata Victor, dikutip dari Suara.com, Jumat, 19 Juni 2020.
Victor mengungkapkan, para anggota TNI yg mau ditugaskan sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB telah diberikan pelatihan khusus sebelum menjalankan misi, termasuk di Lebanon.
“Jadi, selama lebih kurang 30 hari sebelum mereka berangkat misi, kita latihkan bagaimana bertindak di ‘Blue Line’, bagaimana bertindak di ‘homebase’, semua kita latihkan kepada mereka sesuai dgn SOP yg dikeluarkan PBB,” tegasnya.
Victor menyampaikan bahwa jumlah anggota TNI yg termasuk dalam Kontingen Garuda ketika ini berjumlah 1.254 personel, sementara yg bertugas di “Blue Line” Lebanon-Israel sebanyak satu kompi.
“Jadi, itu dibagi-bagi. Ada yg dari Spanyol, negara lain juga, buat mengamankan ‘Blue Line’ itu,” kata Victor.
Ia pun menceritakan kronologis kejadian ketika prajurit TNI menghadang dan mengusir tank militer Israel.
Peristiwa itu, kata Victor, diawali ketika Tank Merkava milik Israel Defence Forces (IDF) hendak masuk di wilayah “Blue Line” yg terpantau pasukan Lebanese Armed Forces (LAF) yg melakukan patroli.
“Tank Merkava milik Israel sempat meninggalkan lokasi, namun kembali lagi dgn kekuatan lebih besar melakukan manuver latihan dgn pasukan daratnya di lokasi,” cerita Victor.
Pasukan perdamaian PBB dari Indonesia yg mendapatkan laporan tersebut lantas bergerak menuju ke lokasi dipimpin oleh Mayor Inf Handi Wibowo selaku Komandan Kompi Alfa dgn kekuatan sekitar 23 orang.
Para pasukan TNI kemudian berdiri di antara pasukan Israel (IDF) dan Lebanon (LAF) dgn mengibarkan bendera UN (United Nation). Mereka meminta supaya angkatan bersenjata kedua negara tersebut tak terlibat konfrontasi.
Akhirnya, Tank Merkava Israel beserta pasukan IDF meninggalkan lokasi, disusul oleh pasukan LAF sehingga perang antar kedua angkatan bersenjata itu dapat dicegah.