Pertegas Kemandirian, Ketum PBNU: Sejak Dulu NU Enggan Bebani Siapapun

– Nadhlatul Ulama (NU) ke depannya harus mandiri dalam menjalankan berbagai aktivitas keagamaan dan sosial. Hal itu ditegaskan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.

“Dari dulu hingga sekarang, NU tak mau membebani siapa pun. Kita buktikan kita dapat,” kata Kiai Said di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, dikutip dari situs resmi NU, Rabu, 22 Januari 2020.

Lanjut Kiai Said, sebagai contoh nyata kemandirian, PBNU menetapkan bahwa pembiayaan Muktamar ke-34 NU yg diselenggarakan di Lampung pada 22-27 Oktober 2020 berasal dari partisipasi warga NU melalui program yg dinamakan dgn Koin Muktamar.

Menurutnya, Gerakan Koin Muktamar merupakan ikhtiar berkesinambungan guna mencapai kemandirian finansial NU, semenjak peluncuran program nasional Koin NU, yg terbukti telah menghasilkan capaian yg cukup signifikan, baik dari sisi manajerial, penghimpunan, program hingga pelaporan. 

Baca Juga:  Ketum PBNU: Semua Universitas di Indonesia Sudah Terpapar Radikalisme

“Maka gerakan buat mensukseskan Muktamar NU ini dgn koin muktamar. Dan alhamdulillah semangat anak-anak madrasah, santri semuanya,” ujar Kiai Said.

Muktamar ke-34 NU diketahui bakal dilaksanakan pada 5-10 Rabiul Awwal 1442 Hijriah atau 22-27 Oktober 2020, yg berbarengan dgn momen Hari Santri.

Beragam persiapan menjelang Muktamar telah dilakukan, termasuk perencanaan pembiayaan yg diharapkan berasal dari gerakan Koin Muktamar.

Oleh sebab itu, Kiai Said berharap supaya muktamar kali ini suksesinya dari NU, oleh NU, dan buat NU. Maka, melalui gerakan Koin Muktamar seluruh Nahdliyin di seluruh penjuru dunia.

Hal itu, kata Kiai Said, diharapkan mampu membangun kemandirian buat agenda lima tahunan NU tersebut.

Baca Juga:  Naudzubillah, Inilah Kitab Yang Dipalsukan Oleh Salafi Wahabi

“Mari kita sukseskan Muktamar NU ke-34 dgn ikut berpartisipasi melalui gerakan Koin Muktamar supaya kita mendapatkan berkah dari Allah dan mendapatkan rahmat-Nya fid dunia wal akhirat. Koin Muktamar dari NU, oleh NU, buat NU,” pungkas Kiai Said.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.