– Ratusan peserta Ijtima Dunia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yg berasal dari sejumlah daerah di Indonesia kini tengah dalam pemantauan Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus Corona (COVID-19).
Pemantauan tersebut juga dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sragen, Jawa Tengah terhadap warganya yg sempat mengikuti acara keagamaan itu.
Menurut Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dari ratusan warganya yg dipantau usai mengikuti kegiatan itu belum ada yg menunjukkan gejala Corona.
“Kami terus pantau kondisinya, sejak tiba di Sragen 25 Maret lalu. Kami edukasi buat isolasi mandiri selama 14 hari,” kata Kusdinar yg juga merupakan Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, dikutip dari Detik, Minggu, 12 April 2020.
Kusdinar mengatakan bahwa warga Sragen yg mengikuti Ijtima Dunia di Gowa masuk dalam kategori pelaku perjalanan (PP).
“Sesuai prosedur, PP diwajibkan menjalani karantina mandiri selama 14 hari, dgn kewajiban melaporkan kondisinya setiap hari,” terangnya.
“Kalau karantina mandiri sejak 25 Maret, hari ini telah lebih dari 14 hari. Dinas Kesehatan telah lapor tak ada yg menunjukkan gejala,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sragen, Hargiyanto menyebutkan bahwa warga Sragen yg menjadi peserta Ijtima Dunia di Gowa berjumlah 142 orang.
Namun, setelah didata, diketahui 12 merupakan warga luar kota, sehingga totalnya jadi 130 orang.
“Dari seluruh peserta rombongan yg kita pantau, tak ada yg menunjukkan gejala mengarah Covid-19. Sehingga tak ada yg kategori ODP maupun PDP,” ungkap Hargiyanto.
Kendati demikian, Hargiyanto tetap memastikan bahwa pihaknya mau segera melakukan contact tracking terhadap warganya tersebut apabila yg terindikasi berinteraksi dgn pasien positif Covid-19.