Sayyidina Ali bin Abi Thalib & Nonmuslim Renta

Syekh Muhammad bin Abu Bakar mengutip cerita pengalaman Sayyidina Ali bin Abu Thalib ra yg hampir telat shalat Subuh bersama Rasulullah saw dalam karyanya Kitab Usfuriyah, halaman 3-4.

*

Cerita ini berfokus pada hadits Rasulullah saw perihal kasih sayg Allah terhadap makhluk-Nya yg telah menginjak masa senja.

Cerita berawal dari suatu pagi ketika Sayyidina Ali bin Abu Thalib ra berjalan menuju masjid buat mengejar shalat Subuh berjamaah. Ia berjalan agak cepat sebab telah tertinggal “start.” Nahas, di perjalanan ia terhambat oleh seorang lansia yg berjalan begitu lambat. Sayyidina Ali ra tak mendahuluinya. Ia menjaga tata kramanya terhadap orang lansia.

Sayyidina Ali ra berjalan perlahan di belakang lansia tersebut. Waktu terus berjalan. Sementara matahari telah hampir terbit yg menandai habisnya waktu Subuh. Tetapi Sayyidina Ali ra begitu terkejut saat orang lansia itu tak berbelok ke masjid. Ia terus saja melewati pintu masjid. Di situ Sayyidina Ali ra tahu bahwa lansia tersebut nonmuslim.

Sayyidina Ali ra mendapati Rasulullah saw berada dalam posisi rukuk ketika memasuki masjid. Dengan itu ia dapat mengejar rakaat Subuh. Ketika Sayyidina Ali ra datang, Rasulullah saw telah melakukan rukuk sekira durasi dua kali rukuk.

“Wahai Rasulullah, kau menambah durasi rukuk yg belum pernah kaulakukan sebelumnya?” tanya sahabat seusai shalat.

 

“Ketika rukuk dan selesai membaca wirid sebagaimana biasa, subhāna rabbiyal azhīm, aku mau bangun. Jibril datang dan meletakkan sayapnya di atas punggungku. Ketika ia mengangkat sayapnya dari punggungku, baru aku bangun,” kata Rasulullah saw.

 

“Mengapa demikian wahai Rasulullah?” tanya sahabat.

“Aku pun tak bertanya kepada Jibril,” kata Rasulullah saw.

Jibril as datang dan menceritakan kepada Nabi Muhammad saw bahwa Sayyidina Ali ra setengah berlari mengejar shalat berjamaah. Di tengah jalan ia terhambat oleh seorang lansia yg juga sedang berjalan.

Sayyidina Ali sendiri tak mengetahui bahwa lansia tersebut ialah nonmuslim. Sayyidina Ali ra menghormatinya sebab ketuaannya. Ia tak mendahului orang tersebut. Ia memenuhi hak orang lansia.

“Allah mengutusku buat menahan rukukmu supaya Ali dapat mengikuti shalat Subuh. Ini tak aneh. Yang paling aneh ialah Allah memerintahkan Mikail buat menahan sejenak matahari dgn sayapnya demi Ali,” kata Jibril kepada Nabi Muhammad saw.

“Ini merupakan derajat atas penghormatan kepada lansia meski ia beragama Nasrani,” kata Nabi Muhammad saw kepada sahabat. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.