Ulama Arab: Umat Islam Boleh Salat di Gereja & Tak Wajib Pakai Kerudung

– Anggota Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi Abdullah bin Sulaiman Al-Manea menyampaikan fatwa yg menyebutkan bahwa umat Islam boleh salat di mesjid mana saja baik Sunni maupun Syiah, gereja bahkan sinagog.

Al-Manea menegaskan bahwa Islam ialah agama toleransi dan
belas kasih, bukan kekerasan, intoleransi atau terorisme.

Dia menekankan bahwa umat Islam harus menyebarkan Islam yg
benar dan mengikuti tradisi Nabi Muhammad SAW buat memperlakukan orang-orang
yg berbeda agama secara toleran.

Seperti dilaporkan situs berita Arab Saudi, Arab News pada
November 2017 lalu, Al-Manea mengutip sabda Nabi Muhammad, yg berbunyi, “Bumi
telah dijadikan tempat bersujud dan pemurniah bagi saya.”

Al-Manea menyatakan bahwa Islam ialah agama yg hidup
berdampingan, bukan dgn kekerasan.

Baca Juga:  Naudzubillah!! Bahkan Imam Ibn Hajar al-Asqalani Pun Dituduh Sesat Oleh Wahhabi

Sementara dalam berinteraksi dgn umat non-muslim,
Al-Manea mengutip hadits lain yg mengisahkan ketika Nabi Muhammad menerima
delegasi orang-orang Kristen dari Najran di mesjid-mesjidnya. Saat itu, Nabi
mengizinkan tamu-tamunya bersembahyg menghadap Yerusalem.

“Islam menyebar di banyak negara seperti Indonesia dan Malaysia, sebab perilaku yg baik dari para pedagang muslim. Sehingga menarik perhatian penduduk setempat buat memelauk agama Islam,” kata ulama cendikiawan Saudi itu, seperti dilansir dari CNN Indonesia, 10 November 2017.

Pernyataan Al-Manea sebenarnya bukan hal yg baru. Sepuluh
tahun lalu, Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi mengeluarkan pernyataan bahwa
umat Islam diizinkan memasuki gereja-gereja buat melihat-lihat dan menambah
pengetahuan mengenai tempat-tempat ibadah.

Pernyataan itu merujuk pada peristiwa yg dialami Kalifah
Omar bin Al-Khattab, yg menolak bersembahyg di Gereja Makam Suci di
Yerusalem, lantaran tak mau umat Islam mengganggu orang-orang Kristen di
gereja mereka.

Baca Juga:  Jelang Muktamar, Ketum PBNU Dorong Penanganan Masjid di Lingkup BUMN

“Sebagai gantinya, dia salat di wilayah lain dimana sebuah
majid dibangun dgn nama Masjid Omar. Namun Omar tak menyakan bahwa umat
Islam tak dapat masuk gereja,” kata Al-Manea.

“Umat Islam dapat masuk ke gereja buat belajar tentang mereka, dan sebaliknya orang-orang Kristen diizinkan memasuki mesjid, kecuali Masjidil Haram di Mekkah, dan berdoa di dalamnya,” sambungnya.

Senada dgn Al-Manea, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed
bin Salman dalam pidatonya di Konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan di
Riyadh menyatakan bahwa wanita di Arab Saudi tak perlu mengenakan kerudung
atau abaya hitam, pakaian tradisional yg panjang, selama berpakaian sopan dan
terhormat.

“Undang-undang sangat jelas dan juga diatur dalam hukum
syariah bahwa wanita mengenakan pakaian yg sopan, terhormat, seperti
pria,” kata Pangeran Mohammed dalam wawancara dgn stasiun televisi CBS
yg tayg pada Maret 2018, lalu.

Baca Juga:  NU Kecam Keras Rencana Aneksasi Israel di Tepi Barat Palestina

“Ini, bagaimanapun, tak secara khusus menyebut abaya
hitam atau penutup kepala hitam,” lanjutnya.

Keputusan mengenakan kerudung, kata Pangeran Mohammed,
sepenuhnya diserahkan kepada perempuan buat memutuskan jenis pakaian yg
layak dan terhormat yg dia pilih buat dikenakan.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.