Umar bin Khattab Pecat Pejabat yg Tak Punya Kasih Sayg

Siapa yg tak kenal dgn Umar bin Khattab ra. Khalifah kedua dan sahabat Nabi paling mulia setelah Abu Bakar ra yg berpengetahuan luas, penuh ketegasan, dan mempunyai jiwa kasih sayg sangat besar terhadap rakyatnya. Bahkan ia pernah memecat pejabat yg tak punya kasih sayg.

 

Baca: Awal Mula Sayyidina Umar bin Khattab Masuk Islam

Suatu kali Umar ra pernah dijumpai menangis seharian, siang malam. Kemudian ditanyakanlah apa gerangan yg menyebabkannya seperti itu. Lalu, ia menjawab:

“Sungguh aku telah diamanahi buat menjadi penguasa. Bila dapat berlaku adil maka aku tetap dihisab (amalnya perhitungkan di hadapan Allah), dan bila zalim maka aku pasti mau disiksa.”

“Bila tidur siang hari maka aku menyengsarakan rakyat, dan bila tidur malam hari maka aku menyia-yiakan diriku”, lanjut Umar ra.

 

*

Baca: Belajar Toleransi dari Umar bin Khattab

 

Dalam suatu kesempatan ada pegawai pemerintah yg menghadap kepadanya. Saat itu Si Pegawai menjumpai Umar ra sedang tidur terlentang, sementara anak-anaknya sedang bermainan di atas perutnya. 

Melihat atasan yg asyik bersama anak-anaknya, Si Pegawai pun mengingkarinya. Menurutnya, seorang pemimpin negara tak layak bermain-main dgn anak-anak kecil seperti itu. 

 

Baca: Kisah Khalifah Umar bin Khattab Menolak Gratifikasi

Melihat gelagat Si Pegawai yg tak suka, Umar ra segera menyelidik:

“Kamu sendiri bagaimana ketika bersama keluargamu?”

“Ketika aku masuk rumah maka diamlah orang yg sedang berbicara,” jawab Si Pegawai penuh percaya diri.

“Pensiunlah dirimu dariku, sebab sungguh orang yg tak mengasihsaygi istri dan anak-anaknya maka bagaimana dapat mengasihsaygi terhadap rakyat umat Muhammad saw?”, hardik Umar ra tanpa diduga-duga oleh Si Pegawai. 

Demikian kisah ini dihikayatkan oleh Syekh Muhammad bin Abdullah ad-Dimyathi dalam al-Jawâhir al-Lu’lû-iyyah saat menjelaskan sebagian manaqib Sayyidina Umar bin Khattab ra. (Muhammad bin Abdullah al-Jurdani ad-Dimyathi, al-Jawâhir al-Lu’lû-iyyah fi Syarhil al-Arba’înin Nawawiyyah, [Mansoura, Maktabatul Îman, cetakan pertama, tahqiq: Abdullah al-Munsyawi]), halaman 28.

 

Baca: Umar bin Khattab RA dan Keadilan bagi Nonmuslim

Kasih sayg menjadi sangat penting, utamanya bagi orang yg kebetulan menjadi pegawai pemerintah, pimpinan pemerintahan, pejabat publik, orang-orang yg menangani urusan masyarakat luas. Jiwa kasih sayg yg ada pada seseorang tentu mau mempengaruhi setiap tindakannya.

 

Dengan kasih sayg pimpinan pemerintahan, pejabat publik dan orang-orang yg dipercaya mengurusi orang banyak, mau lebih terhindar dari sikap semena-mena, perilaku korup dan kejahatan lainnya yg tak hanya merugikan diri sendiri, namun juga merugikan orang banyak. Wallâhu a’lam.

 

Ahmad Muntaha AM, Redaktur Keislaman NU Online dan Founder Aswaja Muda.

 

 





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.