– Jagat media sosial belum lama ini dihebohkan dgn sebuah video yg memperlihatkan seorang pria diduga KH Maimoen Zubair (Mbah Moen), sedang mencium Hajar Aswad.
Video tersebut viral di media sosial lantaran pria yg diduga Mbah Moen itu terlihat mendapatkan pengawalan khusus dari petugas keamanan Masjidil Haram (askar) ketika hendak mencium batu hitam itu.
Dalam video berdurasi 21 detik itu, terlihat laki-laki tersebut mengenakan sarung, baju dan serban putih, serta serban berwarna hijau yg disematkan di lehernya.
Awalnya, pria itu dipapah dua orang dari kursi rodanya. kemudian diarahkan buat menuju ke Hajar Aswad.
Beberapa orang terlihat di ketika yg bersamaan, menahan para jamaah lainnya di Masjidil Haram dgn sekuat tenaga supaya mereka tak mendekat ke Hajar Aswad.
Ketika sampai di depan Hajar Aswad tepat, pria itu kemudian ‘memasukkan’ kepalanya dan mencium batu hitam itu sebanyak tiga kali.
Hingga ketika ini, belum diketahui pasti apakah sosok pria dalam video tersebut ialah Mbah Moen atau bukan.
Dilansir dari situs resmi NU, Kamis 2 Agustus 2019,
diketahui, Hajar Aswad ialah batu hitam yg awal mulanya berasal dari surga.
Semula dikatakan kalau Hajar Aswad berwarna putih, namun sebab dosa-dosa
manusia yg menciumnya maka kemudian batu ini berubah menjadi hitam.
Mencium dan mengusapkan tangan pada Hajar Aswad merupakan
salah satu dari syariat agama. Hal ini sesuai dgn kisah Sayyidina Umar bin
Khattab yg mendatangi Hajar Aswad dan kemudian menciumnya.
Kala itu, Sayyidina Umar mengatakan bahwa dirinya mencium
batu hitam itu sebab Nabi Muhammad juga melakukannya.
“Sungguh, aku tahu, kamu hanya batu. Tidak dapat memberi
manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah sekalipun melihat
Rasulullah shallahu alaihi wa sallam menciummu, aku pun enggan menciummu.†Kata
Sayyidina Umar dalam sebuah hadits riwayat Bukhari.
Disebutkan bahwa Hajar Aswad memiliki banyak keistimewaan.
Diantaranya Hajar Aswad menduduki tempat paling mulia di muka bumi ini, menjadi
saksi bagi siapa saja yg menyentuhnya pada hari kiamat nanti, memberikan
syafaat dan syafaatnya diterima Allah, Hajar Aswad sebagai ‘tangan Allah’ di
bumi, dan lainnya.