Waspada Terhadap Pihak yg Meragukan Terorisme, Pengamat: Bisa Jadi Mereka Bagian Teroris

, JAKARTA – Analis intelijen dan terorisme, Stanislaus Riyanta, menyebut pihak-pihak yg meragukan peristiwa serangan teroris dapat disebut sebagai bagian dari terorisme itu sendiri.

Hal ini tak terkecuali berlaku bagi pihak yg meragukan serangan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019).

“Setiap kali terjadi peristiwa teror di Indonesia, nyaris selalu muncul ujaran dari pihak tertentu yg menyebutkan bahwa aksi teror tersebut ialah rekayasa, bahkan dugaan terbaru oleh seorang tokoh disebutkan bahwa dia mengkhawatirkan aktor bom bunuh diri di Polrestabes Medan ialah negara seperti pada jaman Orba (Orde Baru),” ujar Stanislaus. Dikutip Sindonews, Sabtu (16/11/2019).

“Jika ada pihak yg meragukan adanya terorisme di Indonesia patut diduga bahwa pihak tersebut ialah bagian dari aksi terorisme yg bertugas buat melakukan propaganda di masyarakat dan melemahkan program penanggulangan terorisme,” imbuhnya.

Baca Juga:  Keterlibatan Terduga Terorisme di Cirebon Terus Diselidiki

Menurut Stanislaus, upaya paling mudah membuktikan adanya aksi terorisme ialah adanya proses hukum. Sejak tahun 2000 hingga pertengahan 2018, kata dia tercatat sebanyak 1.499 orang menjalani proses hukum sebab peristiwa terorisme.

Persidangan dalam proses hukum tersebut dilaksanakan secara terbuka sehingga dapat dilihat secara langsung oleh masyarakat.

“Dengan tambahan kasus bom Surabaya dan aksi-aksi lainnya hingga terakhir kasus bom Medan maka lebih dari 2.000 orang telah diproses hukum sebab terlibat dalam aksi terorisme,” kata Stanislaus.

Polisi, dinilai Stanislaus ketika ini memang menjadi target dari aksi teror terutama oleh kelompok atau orang yg berafiliasi dgn ISIS. Tugas Polri buat menegakkan hukum termasuk atas tindak pidana terorisme, membuat kelompok atau orang yg mempunyai paham radikal menjadikan polisi sebagai thagut atau musuh yg harus diperangi.

Baca Juga:  Kiai Said Aqil: Negara Tidak Boleh Kalah dari Terorisme!

“Belasan aksi teror terhadap polisi dalam sepuluh tahun terakhir ini membuktikan, bahwa kelompok teroris melakukan serangan terhadap polisi sebagai bentuk perlawanan terhadap negara,” tandasnya.





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.