Membahas tentang Kisah Sahabat Muadz yg Ditagih Utang hingga Tidak Jumatan

Siapa sih yg terlepas dari utang dalam situasi pandemi yg sangat sulit seperti ketika ini? Baik utang buat membangun aktivitas ekonomi yg sempat kolaps atau utang buat operasional keseharian. Namun sialnya, terkadang sampai jatuh tempo orang belum mampu melunasinya. 

Situasi sulit semacam ini juga pernah dialami Sayyidina Mu’adz bin Jabal ra, sahabat Nabi Muhammad saw yg terkenal sangat cerdas dari klan Khazraj Madinah. 

Saat Utang Mu’adz bin Jabal Ditagih hingga Tidak Jumatan

Diriwayatkan, sahabat Mu’adz ra mempunyai utang emas satu uqiyah (setara 201 gram), atau sekitar 180 juta rupiah, kepada orang Yahudi bernama Yohana bin Maria. Sialnya, pada Jumat pagi, Yohana datang buat menagihnya dan menunggunya di depan pintu rumah Mu’adz ra.

Mengetahui Yohana menghadangnya di depan pintu buat menagih utang, Mu’adz ra pun bersembunyi di dalam rumah hingga tak berangkat Jumatan. Hal ini tentu mengagetkan. Saat Jumatan, Nabi saw pun mencari-cari Mu’adz ra, mana ini orang kok tak berangkat Jumatan.

Pada waktu berikutnya ketika bertemu Nabi saw segera menegur Mu’adz ra:

“Apa yg mencegahmu dari berangkat Jumatan, hai Mu’adz?”

“Karena Yohana Nabi, —lalu Mu’adz ra meceritakan kisahnya—. Karenanya aku enggan keluar rumah khawatir Yohana menagihku. Sementara aku belum punya harta buat melunasinya,” jawab Mu’adz ra secara jujur.

“Tidakkah kamu mau aku ajari, hai Mu’adz, beberapa kalimat yg bila kamu berdoa dgnnya, andaikan kamu punya utang emas sepenuh bumi, niscaya Allah mau melunasinya darimu?” tanya Nabi saw setelah mendengar cerita Mu’adz ra.

“Ya Nabi,” jawab Mu’adz penuh semangat.

Kemudian Nabi saw mengajari Mu’adz buat membaca Surat Ali Imran ayat 26-27 dan sebaris doa.

 

Ustadz Ahmad Muntaha AM, Founder Aswaja Muda dan Redaktur Keislaman NU Online.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.