Membahas tentang Doa ketika Melihat Pertanda Buruk

Rasulullah saw mendidik sahabatnya supaya bersikap wajar ketika melihat sebuah pertanda buruk. Rasulullah mengajarkan doa yg menunjukkan bahwa kebaikan dan keburukan itu berada di tangan Allah, bukan ditentukan oleh sebuah pertanda buruk.

Rasulullah mengajarkan doa sebagai berikut ketika kita melihat sebuah pertanda buruk:

اللَّهُمَّ لَا يَأْتِي بِالحَسَنَاتِ إِلَّا أَنْتَ وَلَا يَذْهَبُ بِالسَّيِّئَاتِ إِلَّا أَنْتَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Allāhumma lā ya’tī bil hasanāti illā anta, wa lā yadzhabu bis sayyi’āti illā anta, wa lā hawla wa lā quwwata illā billāhi.

Artinya: “Ya Allah, tak ada yg dapat mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, dan tak ada yg menghilangkan keburukan kecuali Engkau. Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali kekuatan Allah.”

Doa ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Abu Nuaim, dan Ibnus Sinni. (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 407).

 

Baca:

Imam An-Nawawi menyebutkan riwayat Ibnus Sinni dari Uqbah (Urwah) bin Amir Al-Juhani ra bercerita, suatu hari Rasulullah ditanya perihal pertanda buruk. Ia menjawab, “Paling benarnya ialah pertanda baik. Sedang pertanda buruk tak dapat menolak seorang muslim. Kalau kalian melihat pertanda (buruk) yg kalian tak sukai, hendaklah membaca, ‘Allāhumma lā ya’tī bil hasanāti illā anta, wa lā yadzhabu bis sayyi’āti illā anta, wa lā hawla wa lā quwwata illā billāhi,’ ” (An-Nawawi, Al-Adzkar, [Kairo, Darul Hadits: 2003 M/1424 H], halaman 300).

Dalam hadits tersebut, Rasulullah menegaskan bahwa sebuah pertanda buruk tak dapat menolak atau membelokkan dari maksud baik seorang muslim. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.