Membahas tentang Peneliti Farmasi Ungkap Manfaat Siwak ketika Covid-19 Merebak

Kebersihan mulut sangat penting di masa pandemi Covid-19, tetapi masih sering diabaikan. Mulut, hidung, telinga, dan tenggorokan merupakan saluran yg bersambung dan saling berkaitan. Saluran-saluran tersebut menghubungkan tubuh manusia dgn udara di sekitarnya. Untuk mencegah penularan ketika ada wabah penyakit yg menyebar melalui udara seperti Covid-19, penting buat memperhatikan kebersihan saluran-saluran tubuh tersebut.

Salah satu anjuran Islam buat menjaga kesehatan mulut dan saluran di sekitarnya ialah dgn bersiwak. Nabi Muhammad SAW bahkan hampir saja mewajibkan bersiwak kepada umat Islam ketika mau shalat, tetapi tak jadi sebab khawatir mau memberatkan umatnya.

Kaum muslimin ketika ini mengenal bahwa bersiwak hukumnya sunnah. Seiring dgn waktu, ada rahasia besar di balik anjuran bersiwak yg terungkap pada masa pandemi Covid-19 merebak. 

Saat gelombang baru pandemi meningkat, sulit bagi masyarakat menghindari kontak dgn sumber-sumber infeksi yg membawa virus. Oleh sebab itu, diperlukan upaya perlindungan ekstra buat menjaga kebersihan pribadi.

Siwak ternyata memberikan perlindungan ekstra buat keperluan menjaga kebersihan mulut individu atau personal hygiene. Bila virus memapar tubuh dan masuk melalui mulut maupun daerah pernapasan di sekitarnya, siwak menyediakan beberapa manfaat supaya kesehatan tubuh tetap terjaga.

Seorang peneliti dari India melakukan riset studi kasus dan menelaah kejadian infeksi Covid-19 tanpa gejala yg memapar kaum muslimin (Rehaman, 2021, Pharmacological Benefits of Miswak Users and Its Impact on Covid-19 Patients-A Review, International Journal of Pharma and Bio Sciences, halaman L123-129). Studi kasus ini melihat potensi siwak buat meredam munculnya gejala meskipun penggunanya terpapar virus. 

Hasil studi ini menunjukkan bahwa 99% orang yg terdeteksi positif Covid-19 dan memiliki kebiasaaan bersiwak, baik sebelum terpapar maupun setelah terpapar virus itu, ternyata tak memiliki gejala apapun. Penelitian tersebut dilakukan terhadap sekelompok kecil kaum muslimin pada ketika Covid-19 merebak di India.

Umumnya orang mengenal kayu siwak sebagai kayu arak atau yg dikenal secara ilmiah dgn sebutan Salvadora persica. Sebenarnya kayu arak yg digunakan buat bersiwak dapat berasal dari bagian batang dan akar tanaman Salvadora persica.

Karena bentuknya seperti batang kecil, maka orang menyebutnya kayu. Struktur unik dari batang dan akar tanaman ini bila dikunyah mau menjadi mirip seperti kayu berserat lembut yg menyerupai serabut sikat gigi.

Di Indonesia, tanaman Salvadora persica sulit buat ditemukan. Berdasarkan pengkajian yg dilakukan peneliti India, ada beberapa tanaman yg disebut berpotensi seperti siwak.

Bila tak ada Salvadora persica, maka batang yg masih basah dari tanaman jeruk seperti batang jeruk manis (Citrus sinensis) atau batang jeruk nipis (Citrus aurantifolia) juga dapat digunakan buat bersiwak. Selain batang jeruk, batang yg masih basah dari tanaman mimba (Azadirachta indica) juga dapat digunakan buat bersiwak dan banyak terdapat di Indonesia.

Sekelompok peneliti dari Mesir melakukan riset mendalam tentang kandungan Salvadora persica. Mereka menggali manfaat siwak secara spesifik ketika digunakan pada masa pandemi Covid-19.

Studi tersebut menguji potensi beberapa kandungan alami siwak dari tanaman Salvadora persica. Hasilnya, kandungan kayu arak tersebut memiliki efek menghambat virus penyebab Covid-19 dan antiinflamasi atau antiradang (Owis, dkk, 2021, Flavonoids of Salvadora persica L. (meswak) and its Liposomal Formulation as a Potential Inhibitor of SARS-CoV-2, Royal Society of Chemistry, halaman 13537-13544). 

Selain menghambat virus dgn kemampuan yg hampir mendekati obat Remdesivir, efek positif kayu arak lainnya ialah antiradang. Hal ini tentu sangat bermanfaat mengingat efek dari Covid-19 dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru maupun organ lainnya pada orang yg terpapar. 

Bagi kaum muslimin, bersiwak tak hanya upaya menjaga kebersihan, tetapi melaksanakan amalan sunnah. Dengan konsep sunnah ini, menyikat gigi dgn sikat gigi atau benda kasar lainnya juga dapat memperoleh pahala kesunnahan, sebagaimana menggosok gigi dgn kayu siwak bila dilakukan dgn niyat yg benar.

Boleh-boleh juga bersiwak dgn niat menjaga kebersihan dan tentunya supaya berbuah kesehatan, apalagi ketika pandemi Covid-19 merebak seperti ketika ini.

Al-Habib As-Sayyid Muhammad bin Alawi Alaydrus, atau yg dikenal dgn Habib Sa’ad dalam Kitab Niyat menyatakan bahwa niyat bersiwak ialah:

“Aku berniat mengerjakan amalan sunnah dan perintah nabi dgn bersiwak, membersihkan mulutku buat membaca Al-Qur’an yg mulia dan buat berzikir mengingat Allah dalam shalat, mewangikan aroma mulutku, membuat gigiku menjadi lebih putih dan buat menjaga kebersihan.” (Alaydrus, Kitab An-Niyat, Al-Jumhuriyah al-Yamaniyah, [Tarim: tahun 2003 M], halaman 43-44).

Berdasarkan niat yg lengkap tersebut, bersiwak sangat potensial buat menjadi aktivitas rutin yg dibutuhkan oleh kaum muslimin. Setiap menjelang shalat dan membaca Al-Quran, umat Islam dapat mengambil kesunnahan dgn bersiwak.

Selain itu, apabila kesadaran tentang manfaat siwak dari sisi kesehatan ini diketahui oleh kaum muslimin mau membantu upaya kesehatan dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Pasien yg mengalami infeksi Covid-19 juga mengeluhkan gejala batuk berdahak. Lendir dahak dapat diatasi dgn bersiwak sebagaimana hadits yg diriwayatkan secara marfu’ dari Ibnu Abbas.

“Ada sepuluh manfaat bersiwak, diantaranya ialah mengharumkan mulut, menguatkan gusi, menghilangkan lendir dahak, menghilangkan karang gigi, membantu menyiapkan perut buat menerima makanan, mendekatkan pada kesunnahan, mendatangkan keridhaan Allah SWT, menambah kebaikan dan membuat malaikat merasa senang.” (Al-Hafidz Adz-Dzahabi,Thibbun Nabawi, [Beirut, Dar Ihya’ul Ulum: 1990 M], halaman 74).

Adz-Dzahabi menjelaskan manfaat siwak sebagaimana tersebut di atas ketika menjelaskan tentang kayu arak dalam kitab Thibbun Nabawi sejak berabad-abad yg lalu. Keistimewaan kayu arak ini dalam menghilangkan lendir dahak terkait dgn kandungan zat kimia yg ada di dalamnya. Kandungan minyak atsiri dan berbagai flavonoid tanaman Salvadora persica atau kayu arak telah terungkap manfaatnya berdasarkan penelitian terkini.

Orang yg bersiwak maupun tak bersiwak sama-sama dapat terpapar pandemi Covid-19. Namun, bersiwak dapat memberikan manfaat terhadap kesehatan. Meskipun dalam kondisi terpapar Covid-19, reaksi peradangan dan perkembangan virus mau dilawan oleh zat berkhasiat dari siwak.

Selayaknya bagi kaum muslimin mengambil manfaat bersiwak ini supaya semakin cinta terhadap amalan-amalan sunnah yg diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. 

Ustadz Yuhansyah Nurfauzi, apoteker dan peneliti farmasi.





Uncategorized