Membahas tentang Mengapa Rajab Disebut Bulan Kemuliaan Allah?

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentang Mengapa Rajab Disebut Bulan Kemuliaan Allah?,

Bulan Rajab disebut sebagai bulan kemuliaan Allah Swt. Mengapa demikian? Sebab, banyak keistimewaan yg dapat kita peroleh dari bulan ini.

Lafadz Rajab terdiri dari tiga huruf. Ra’ menunjukkan arti rahmat Allah, Jim menunjukkan jurmul ‘abdi atau dosa hamba Allah, dan Ba’-nya menunjukkan birrullaahi Ta’ala atau kebaikan Allah Swt.

Sebagaimana Allah berfirman: “Hai hamba-Ku, Aku letakkan dosamu dan kejahatanmu di antara kebabilan-Ku, dan rahmat-Ku. Maka tak tersisa lagi padamu dosa maupun kejahatan dgn kehormatan bulan Rajab.”

Diriwayatkan dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:

“Barangsiapa menghidupkan malam pertama bulan Rajab, maka hatinya tak mati di kala matinya hati orang-orang lain, dan Allah mencurahkan kebaikan dari atas kepalanya banyak-banyak, dan dia keluar dari dosa-dosanya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya, dan Dia memberi syafaat kepada tujuh puluh ribu orang-orang yg berdosa, yg sepatutnya masuk neraka.”

Imbuh, bersumber dari Anas bin Malik dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda:

“Barangsiapa salat setelah maghrib pada suatu malam dari bulan Rajab sebanyak dua puluh rakaat, yg pada setiap rakaatnya membaca Fatihatul kitab dan surah al-ikhlas, dan salam sebanyak sepuluh kali, maka Allah memeliharanya beserta keluarganya dan orang-orang tanggungannya dari bencana dunia dan azab akhirat.”

Selanjutnya, diriwayatkan pula dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:

“Ketahuilah, bahwasanya Rajab ialah bulan Allah yg tuli. Maka barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab sebab iman dan ikhlas, maka pastilah mendapat keridaan Allah yg terbesar.”

“Dan barangsiapa berpuasa dua hari, maka takkan ada penghuni langit maupun bumi yg dapat mengatakan tentang kemuliaan yg diperolehnya di sisi Allah. Dan barangsiapa berpuasa tiga hari, maka diselamatkan dari segala bencana dunia dan azab akhirat, penyakit gila, kusta, sopak, dan dari tpu daya Dajjal.

“Dan barangsiapa berpuasa tujuh hari, maka ditutuplah terhadapnya tujuh pintu Jahannam. Dan barangsiapa berpuasa delapan hari, maka dibukakanlah buatnya delapan pintu surga. Dan barangsiapa berpuasa sepuluh hari, maka tak ada sesuatu pun yg dimintanya kepada Allah kecuali Dia berikan kepadanya.”

“Dan barangsiapa berpuasa lima belas hari, maka Allah Ta’ala mengampuni dosa-dosanya yg telah lewat, dan menggantikan kesalahan-kesalahan dgn kebaikan-kebaikan. Dan barangsiapa  menambah puasanya, maka Allah pun menambah pahalanya.”

Suatu ketika diceritakan, ujar Rasul dalam kitab Durratun Nashihin, bahwa Rasul melihat pada malam Mi’raj sebuah sungai yg airnya lebih manis ketimbang madu, lebih sejuk ketimbang es, dan lebih harum ketimbang kasturi. 

Lalu, Rasul bertanya kepada Jibril, “Untuk siapakah ini?”

Jawab Jibril, “Untuk orang yg bersalawat kepadamu pada bulan Rajab.”

Tambah, dari Muqatil Radiyallahu anhu (RA), ia mengatakan, “Sesungguhnya di belakang gunung Qaf terdapat suatu negeri putih yg tanahnya bagaikan perak, luasnya tujuh kali lipat dunia ini, penuh dgn para malaikat, yg sekiranya ada jarum jatuh, tentu menjatuhi mereka. Dan pada tangan masing-masing malaikat terdapat sebuah bendera yg bertuliskan Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasuulullah. Mereka berkumpul pada setiap malam Jum’at dari bulan Rajab di sekeliling gunung Qaf, memohonkan selamat buat umat Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.”

Disebutkan pula, bahwa bulan Rajab merupakan bulan tuli. Karena, para malaikat pencatat yg mulia mencatat kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan pada bulan yg lain. Sementara pada bulan ini mereka hanya mencatat kebaikan-kebaikan saja tanpa mencatat keburukan-keburukan. Jadi, ketika bulan Rajab, para malaikat tak mendengar suatu keburukan yg patut dicatat.

Selaras, sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam: “Sesungguhnya Rajab itu bulan Allah, Sya’ban itu bulanku, dan Ramadan itu bulan umatku.”

Senada, Bukhari dan Muslim meriwatakan, bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai yg disebut sungai Rajab, lebih putih ketimbang susu dan lebih manis ketimbang madu. Barangsiapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka Allah memberinya minum dari sungai itu.” 

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam kitab Durratun Nashihin karya Umar bin Hasan bin Ahmad Asy-Syahir Al-Khaubawiy

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentang Mengapa Rajab Disebut Bulan Kemuliaan Allah? . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.