Membahas tentangBisa Mendatangkan Rezeki, Ini tiga Keistimewaan Surat Al-Waqiah

Pada kesempatan ini kami mau mengulas tentang Membahas tentangBisa Mendatangkan Rezeki, Ini tiga Keistimewaan Surat Al-Waqiah,

Oase.id – Surah Al-Waqiah merupakan surah ke 56 dalam juz 27 yg terdiri dari 96 ayat. Surat ini menceritakan tentang bagaimana hari kiamat dan balasan bagi seluruh umat, hari kebangkitan dan menjelaskan tentang penciptaan manusia, api, juga makhluk hidup lain.

Banyak kebaikan yg mau diperoleh seorang muslim apabila mereka membaca surat Al-Waqiah setiap hari. Hal ini pun tertulis dalam salah satu hadis, Rasulullah ï·º Bersabda “Barang siapa yg membaca surat al-waqiah setiap harinya maka ia tak mau ditimpakan kekafiran”.

Melansir dari berbagai sumber, kali ini Oase.id membahas tiga keistimewaan dari membaca surh Al-Waqiah, Yuk Simak!

1. Dijauhkan dari kemiskinan

Surah Al-Waqiah dikenal sebagai salah satu surah yg mau mendatangkan rezeki dan terlepas dari kemiskinan. Dalam sebuah riwayat, Khalifah Utsman bin Affan hendak memberikan sejumlah harta buat Abdullah bin Mas’ud serta putra-putranya. Namun, Abdullah bin Mas’ud menolak dan menjelaskan kepada Utsman bahwa dirinya dan seluruh putra tak takut mau kemiskinan.

Ia mengatakan bahwa dia dan putranya telah mengerjakan satu amalan yg telah diajarkan oleh Rasulullah ï·º. “Apakah Amirul Mukminin takut putra-putraku miskin? Mereka telah ku suruh membaca Surat Al Waqiah setiap malam,” kata Abdullah bin Mas’ud ketika sakit menjelang wafat.

Kemudian Abdullah menyampaikan sabda Rasulullah ï·º yg pernah didengarnya:

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْواقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا

“Barangsiapa membaca surah Al Waqiah setiap malam, dia tak mau menderita kemiskinan selama-lamanya” (HR. Abu Ya’la dan Ibnu Asakir)

Dalam sumber lain, Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir yg diriwayatkan Anas.

وْرَةُ الْواقِعَةِ سُوْرَةُ الْغِنَى فَاقْرَؤُوْهَا وَعَلَّمُوْهَا أَوْلَادَكُمْ

“Surat Al Waqiah ialah surat ‘kekayaan’. Maka bacalah Surah Al Waqiah dan ajarkanlah kepada anak-anak kalian” (HR. Ibnu Murdawaih)

Dalam Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn, Imam Ja’far Ash-Shadiq menjelaskan “Barangsiapa yg membaca surah Waqiah pada malam jum’at, ia mau dicintai oleh Allah SWT, dicintai oleh manusia, tak melihat kesengsaraan, kefakiran, dipenuhi kebutuhannya, dan dijauhkan dari penyakit dunia; surah ini merupakan bagian dari sahabat Amirul Mukimin  yg bagi beliau memiliki keistimewaan yg tak tertandingi oleh yg lain.”

2. Mendapatkan Syafaat

Seorang Muslim yg rajin dan selalu mengamalkan surah Al-Waqiah, maka di akhirat nanti ia mau memperoleh syafaat. Sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah ï·º bersabda : “Barangsiapa yg merindukan surga dan sifatnya, maka bacalah surah Al-Waqiah, dan barangsiapa yg mau melihat sifat neraka, maka bacalah surat As-Sajadah.”

3. Mendapatkan Ketenangan Jiwa

Selain memberikan banyak kebaikan rejeki, membaca surah Al-Waqiah mau mendapatkan ketenangan baik dari segi jiwa maupun raganya. Hal ini ditulis dalam Tsawabul A’mal hal 117, Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Barangsiapa yg membaca surah Al-Waqi’ah sebelum tidur, ia mau berjumpa dgn Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.”

Demikianlah ulasan mengenai Membahas tentangBisa Mendatangkan Rezeki, Ini tiga Keistimewaan Surat Al-Waqiah . apabila ada pertanyaan dapat dgn menuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

terima kasih





MENGUPAS FADHILAH AMALAN KUNCI SEMBILAN PJNH PERGURUAN JAM’IYYAH NURUL HIKMAH

Pertama membaca salam
Dihayati secara mendalam
Agar selamat siang dan malam
Dari kejahatan makhluk yang kejam

Kedua membaca basmalah
Dengan khusyu’ mengingat Allah
Agar turun lautan berkah
Berkah dunia dan akhirah

Ketiga membaca istigfar
Mohon ampun secara sadar
Agar hati bersih bersinar
Dari Allah Yang Maha Ghaffar

Keempat membaca syahadat
Dengan bacaan baik dan tepat
Agar iman semakin kuat
Hati bersih tidak berkarat

Kelima membaca shalawat
Pada Muhammad pembawa rahmat
Agar kelak mendapat syafa’at
Masuk surga alangkah nikmat

Keenam membaca tasbih
Pada Allah Maha Pengasih
Agar hati semakin bersih
Jiwa lapang tidak merintih

Keenam membaca Qulhu
Sampai meresap di dalam qalbu
Agar tauhid setiap waktu
Makin mantap tidak kelabu

Ketujuh baca inna lillah
Kita berasal dari Allah
Jangan lupa kepada Allah
Kita kembali kepada Allah

Kedelapan ya Allah ya Hayyu
Ya Qayyumu Ya ‘Azhimu
Allah adalah Yang Maha Satu
Penguasa alam dari dahulu

Kesembilan baca Ilahi
Ilahi Anta maqshudi
Waridhaka mathlubi
Wa ufawwidhu amri ilallahi

Kun adalah kata Allah
Kita mohon kepada Allah
Dihilangkan segala susah
Derita dunia dan akhirah





Difitnah Usai Protes Penambangan Diduga Ilegal, Ketua BPD Candi Lapor Polisi

– Aksi protes warga Desa Candi Kecamatan Bandar terhadap aktivitas penambangan ilegal di wilayah setempat, mendapat intimidasi dari oknum.

Mendengar hal itu, aparat kepolisian langsung turun ke lapangan menertibkan aktivitas ilegal Galian C tersebut.

Sebelumnya, pada Kamis, 4 Juni 2020, ada pertemuan warga dgn perangkat desa. Pertemuan tersebut membahas berbagai kejanggalan terkait aktivitas ilegal Galian C. Hingga transparansi penggunaan anggaran dari pengusaha Galian C.

Terkait hal tersebut, Ketua Badan Permusyarawatan Desa (BPD) Candi, Muhammad Aminudin, mengaku mendapat ancaman dari oknum tertentu lantaran telah memprotes aktivitas penambangan diduga ilegal itu.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan telah difitnah oleh oknum tertentu usai kejadian tersebut.

Baca Juga:  Kiai Said: Pembubaran HTI Masih Setengah Hati!

“Saya diancam mau dilengserkan mau didatangi banyak orang di rumah, rumah saya mau disatroni banyak orang,” ujarnya.

“Ada WA yg kemudian disebar. Saya difitnah makan uang galian, uang sewa jalan yg tak saya lakukan,” tambahnya.

Ancaman tersebut, kata Aminudin, tak secara langsung disampaikan ke dirinya, melainkan lewat pesan audio yg sengaja diedarkan ke warga setempat.

“3 Juni 2020 kemarin anggota BPD mendapatkan rekaman tersebut. 5 Juni 2020 kemarin saya ke kantor desa mendapati perangkat yg menerima rekaman tersebut. Ada dua perangkat yg mendapatkannya. Dari situ saya merasa hal itu telah tak dapat dibiarkan,” ujar Aminudin, dikutip dari Jawa Pos Radar Semarang, Selasa, 9 Juni 2020.

Baca Juga:  10 Tahun Jadi Ateis, Suami Istri Asal Singapura Pilih Masuk Islam

“Ancamannya tak secara langsung ke saya, tapi di warga ramai sehingga saya mengetahuinya,” sambungnya.

Ia pun melaporkan kejadian tersebut pada Polres Batang, Senin, 8 Juni 2020.

Aminudin merasa resah dgn suasana kampungnya yg ikut-ikutan memanas. Rekaman intimidasi pertama muncul pada 19 Mei 2020.

Ka mendapat beberapa pesan WA masuk. Salah satu warga Candi berinisial R yg juga memperoleh pesan tersebut menghubunginya. R menjelaskan bahwa yg bersangkutan mendapatkan rekaman suara dari N.

“Isinya fitnah, salah satunya saya dituduh nilep uang desa Rp 45 juta yg bersumber dari aktivitas Galian C,” ujarnya.

Rekaman audio itu disebar ke masyarakat, ke pada para tokoh masyarakat, anggota BPD, perangkat desa hingga sekarang menyebar ke mana-mana.

Baca Juga:  Marak Virus Corona, Ini Tanggapan Ketua Bidang Kesehatan PBNU

Kasus tersebut sedang dalam penanganan Polres Batang. Atas tersebarnya rekaman itu, kini warga terbelah menjadi dua kubu. Memprotes adanya penambangan ilegal, dan sebaliknya.





DPC PPP Mendukung Ketua PCNU Semarang Maju Pilkada

, SEMARANG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Semarang mulai bersiap diri menyambut pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020 mendatang.

Bahkan PPP telah mengantongi nama yg bakal didorong maju sebagai calon Wakil Walikota Semarang.

Ketua DPC PPP Kota Semarang, M Tafrikhan menilai, sosok Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang KH Anasom, merupakan figur yg tepat buat didukung, sebab sesuai dgn perjuangan partai.

“Kami telah berkomitmen buat memperjuangkan figur religius. Kami yakin dan mantap mendorong KH Anasom, sebab beberapa tokoh-tokoh NU telah memberikan restu,” ujarnya seusai kegiatan Musyawarah Kerja Cabang DPC PPP Kota Semarang di Hotel Siliwangi Semarang, Sabtu (19/10/2019). Dikutip suaramerdeka

Baca Juga:  KH Wahid Hasyim: Tokoh NU Sang Perekat Bangsa

Tafrikhan menegaskan, meski tak memiliki kursi di DPRD Kota Semarang, pihaknya bertekad memperjuangkan pasangan calon walikota yg salah satunya terdapat sosok religius.

“Dengan duduknya figur religius dalam kepemimpinan mendatang, diharapkan dapat menciptakan iklim sejuk dan adem-ayem bagi masyarakat Kota Semarang,” kata dia didampingi Ketua DPW PPP Jateng, Masruhan Samsuri.

Partai berlambang kakbah itu dinilai punya andil besar dalam ranah kekuasaan eksekutif. Hal ini dibuktikan dgn beberapa tokoh yg mampu menduduki posisi penting dalam bangsa ini.

Di antara yg paling menonjol yakni sosok KH Maruf Amin yg terpilih sebagai wakil presiden mendampingi Presiden Jokowi. Kemudian di tingkat provinsi, ada nama Taj Yasin (Gus Yasin Maimoen) yg menduduki Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Baca Juga:  Banten Tidak Jadi Tuan Rumah di Muktamar NU ke-34, Ini Alasannya

Sementara itu, KH Anasom yg juga menghadiri forum tersebut menuturkan, terkaitnya niatan PPP buat mendorong dirinya dalam kontestasi pilkada, Anasom menyerahkan sepenuhnya kepada partai.

“Siapa pun yg diusung, sebuah partai termasuk PPP memiliki mekanisme sendiri. Itu hak dari setiap partai buat mewujudkan aspirasi yg muncul di kalangan masyarakat,” tutur Anasom.

Dia tak memungkiri, pada posisi atau bidang tertentu perlu diisi oleh sosok yg religius. Begitu pula pada pasangan kepala daerah yg idealnya perpaduan antara sosok nasionalis dan religius.

“Kota Semarang sejak awal dibangun oleh para ulama. Maka telah semestinya bila PPP perlu menampung aspirasi dari tokoh-tokoh agama, khususnya dari NU,” ujarnya. 

Baca Juga:  Warga NU Berduka Atas Wafatnya Rais Syuriyah PBNU 1992-1999 KH Ma’mur Noor





PBNU Nilai Kemenag Tak Serius Soal Layanan Sertifikat Halal, Ini Alasannya

– Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal-nya (BPJPH) dinilai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tak serius dalam menangani sertifikat halal sebagaimana amanah undang-undang.

Hal itu lantaran Kementerian Agama
menyerahkan besaran tarif layanan sertifikat halal pada standar besaran tarif
di MUI dan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan, dan Kosmetik (LPPOM) MUI.

“Dalam kaitan sertifikasi lebih
baik lembaga yg ada seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan RI dan Standar
Nasional Indonesia diperkuat sebagai pelaksana sertifikasi,” kata Ketua Umum
PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, dikutip dari situs resmi NU, Minggu, 8
Desember 2019.

Sebelumnya, kata Kiai Said, PBNU telah
menyampaikan rekomendasi kepada pembentuk undang-undang buat melakukan revisi
menyeluruh terhadap UU Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

Baca Juga:  Kabar Duka, Didi Kempot Meninggal Dunia di Usia 53 Tahun

Pihaknya menilai regulasi terkait
jaminan produk halal bertentangan dgn kaidah hukum, aspek sosiologis, dan
aspek yuridis di samping ketidaksiapan Kemenag dalam mengimplementasikannya.

Maka dari itu, PBNU melaygkan surat
rekomendasinya kepada Ketua DPR RI yg juga ditembuskan kepada Presiden RI,
Ketua Komisi VIII DPR RI, dan Badan Legislasi DPR RI.

“Kami setuju dgn rekomendasi
PBNU buat pembatalan UU Jaminan Produk Halal. Kami setuju layanan sertifikat
halal menjadi kewenangan BPOM RI,” kata Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail
(LBM) PBNU KH Sarmidi Husna.

 Diketahui, Menteri Agama RI mengeluarkan
Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 982 Tahun 2019 Tentang Layanan Sertifikasi
Halal yg ditandatangani pada 12 November 2019.

Baca Juga:  Pertegas Kemandirian, Ketum PBNU: Sejak Dulu NU Enggan Bebani Siapapun

 KMA Nomor 982 Tahun 2019 ini menyatakan bahwa
besaran tarif layanan sertifikat halal hingga kini belum ditetapkan.

Besaran tarif layanan sertifikat halal
buat sementara mengikuti besaran tarif yg berlaku pada MUI dan LPPOM MUI.

Penyerahan tarif sementara sesuai
besaran tarif pada MUI dan LPPOM MUI dalam KMA Nomor 982 Tahun 2019 bersifat
sementara sebelum ketentuan mengenai peraturan perundang-undangan terkait
jaminan produk halal berlaku.





Kabar Duka, Tokoh NU Kang Oto Meninggal Dunia

– Kabar duka menghampiri warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Pasalnya, salah seorang tokoh NU asal Pungangan Patokbeusi, KH Thola’al Badr Karim tutup usia di usia 50 tahun.

KH Thola’al Badr yg akrab disapa Kang Oto tersebut menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 06.00 WIB di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Kamis 9 Januari 2020 sebab serangan struk yg mulai dirasa sejak 2015 silam. 

“Kami merasa kehilangan sosok ayah yg menjadi teladan bagi anak-anaknya,” ujar anak sulung Kang Oto, Ahmad Bariez Labib Syakabi, dikutip dari situs resmi NU, Jumat, 10 Januari 2020.

Almarhum yg merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al Karimiyah yg berdiri sejak 1977 itu masih tercatat sebagai Mudir Jam’iyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (Jatman) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Subang, Jawa Barat.   

Baca Juga:  Bertemu Menlu Rusia, Hamas Tolak Tawaran Kontak dgn AS

Menurut informasi, Kang Oto mulai dibawa ke RSHS Bandung sejak hari Minggu, 5 Januari 2020 malam, namun kondisinya semakin menurun hingga akhirnya tutup usia dan dikebumikan di pemakaman keluarga pada pukul 16.00 WIB.  

Salat jenazah almarhum dipimpin imam, KH Nawawi yg merupakan Rais Jatman PCNU Subang.

Ribuan jamaah tumpah ruah melepas kepergian Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Patokbeusi periode 2013-2015 tersebut.  

Almarhum yg merupaka putra ketiga pasangan KH Abdul Karim Aly dan Hj Nyimas Maemunah tersebut meninggalkan seorang istri, Hj Tharikotul Ulum dan dua orang anak, Ahmad Bariez Labib Syakabi dan Ahmad Miqdad Syakabi.

Diketahui, almarhum juga pernah nyantri di Buntet Pesantren Cirebon.

Baca Juga:  Habib Luthfi: Bagi Kader Banser, NKRI Harga Mati

Anggota DPR RI, Maman Imanulhaq yg turut hadir ketika prosesi pemakaman mengatakan, sosok Kang Oto menjadi cerminan bagi kalangan generasi Nahdliyin atas kegigihannya menegakkan syi’ar Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah.

“Untuk itulah kemudian, saya berpesan, khususnya kepada anak-anaknya supaya meneruskan perjuangan almrahum. Karena saya bersaksi bahwa beliau istiqamah dan semangat dalam menegakkan syiar Islam Ahlussunnah wal Jamaah,” ujarnya.  





Ketika Wajah Islam Nusantara Dilirik Dunia Internasional

Islam Nusantara atau model Islam Indonesia ialah suatu wujud empiris Islam yg dikembangkan di Nusantara setidaknya sejak abad ke-16, sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, interpretasi, dan vernakularisasi terhadap ajaran dan nilai-nilai Islam yg universal, yg sesuai dgn realitas sosio-kultural Indonesia.

Istilah ini secara perdana resmi diperkenalkan dan digalakkan oleh organisasi Islam Nahdlatul Ulama pada 2015, sebagai bentuk penafsiran alternatif masyarakat Islam global yg selama ini selalu didominasi perspektif Arab dan Timur Tengah.

Islam Nusantara didefinisikan sebagai penafsiran Islam yg mempertimbangkan budaya dan adat istiadat lokal di Indonesia dalam merumuskan fikihnya. Pada Juni 2015, Presiden Joko Widodo telah secara terbuka memberikan dukungan kepada Islam Nusantara, yg merupakan bentuk Islam yg moderat dan dianggap cocok dgn nilai budaya Indonesia

Ciri utama dari Islam Nusantara ialah tawasut (moderat), rahmah (pengasih), anti-radikal, inklusif dan toleran. Dalam hubungannya dgn budaya lokal, Islam Nusantara menggunakan pendekatan budaya yg simpatik dalam menjalankan syiar Islam; ia tak menghancurkan, merusak, atau membasmi budaya asli, tetapi sebaliknya, merangkul, menghormati, memelihara, serta melestarikan budaya lokal. Salah satu ciri utama dari Islam Nusantara ialah memepertimbangkan unsur budaya Indonesia dalam merumuskan fikih

Islam Nusantara dan berbagai dinamika sejarah dan konteks kekiniannya kian mendapat perhatian dan menjadi fokus kajian dari dunia Internasional.

Beberapa momentumnya antara lain Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama yg meneguhkan identias ‘Islam Nusantara’ dan Muktamar Muhammadiyah dgn ‘Islam berkemajuan’, telah menginspirasi dunia.

Baca Juga:  Tradisi Sedekah Bumi sebagai Warisan Islam Nusantara

Kesimpulan ini disampaikan dalam pemaparan refleksi akhir tahun 2017 yg digelar Islam Nusantara Center (INC), di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (28/12/2017).

Direktur INC A Ginanjar Sya’ban menjelaskan sepanjang 2017, media-media di luar negeri mulai membicarakan Islam Nusantara. Harian al-Arab, koran berbahasa Arab yg terbit di London menurunkan tulisan panjang dgn judul Islam Nusantara Madkhal Indonesia li Mujtama’ Mutasamih (Islam Nusantara ialah gerbang Indonesia menuju masyarakat toleran).

Selain al-Arab, ungkap Ginanjar, harian terbesar di Mesir Al-Ahramdan al-Masry al-Youm juga memotret Islam Indonesia yg ramah dan toleran, khususnya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

Dia menyebut ketika Islam Nusantara menjadi perbincangan di media berbahasa Arab, maka hal tersebut mau menjadi dentuman yg dahsyat. “Pasalnya, dunai Arab ketika ini sedang menghadapi tantangan yg cukup serius perihal maraknya ekstremisme dan terorisme,” tutur alumni al-Azhar, Kairo, Mesir ini.

Bahkan, kata Ginanjar, pada 24 Oktober 2017, Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman bin Abdulaziz berjanji pada kekuasaannya nanti, negaranya bakal menerapkan konsep “Islam moderat dan terbuka”, yg ramah bagi semua agama dan juga dunia.

Sang Putra Mahkota tersebut, imbuh Ginanjar, juga meminta dukungan global buat membantu mengubah wajah “garis keras” di negara kerajaan itu menjadi sebuah negara terbuka, yg dapat memberdayakan semua potensi, dan terbuka bagi investasi asing.

Ginanjar menyebutkan dgn mengusung poros Saudinesia, seorang Dubes RI di Saudi Arabia, Agus Maftuh yg juga dari kalangan santri, meneruskan gagasan A Muhaimin Iskandar sebagai Panglima Santri Nusantara yg menitipkan Islam Nusantara supaya makin dipahami dan digandrugi di Timur Tengah.

Baca Juga:  Gegara Sanksi AS, Iran Tak Bisa Beli Alat Medis Virus Corona

Penulis buku Masterpice Islam Nusantara Zainul Milal Bizawie mengatakan, upaya dari kalangan umat Islam di Indonesia ini penting sebab Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, tentu mau terpapar dampak reformasi Arab Saudi tersebut.
Setidak-tidaknya, ungkap dia, hal ini terkait erat dgn konfigurasi paham, pola, dan gerakan Islam di Indonesia. Jika ditilik melalui teori pusat (central) dan pinggiran(pheripherial), Arab Saudi ialah kiblat bagi umat Islam.

Menurut Zainul, tak hanya sebab dua kota suci Mekkah dan Madinah berada, tetapi sebab posisinya vital bagi perkembangan dan pertumbuhan Islam di Indonesia.

Dalam hal ini, kata dia, sebagai negara pinggiran, apa yg terjadi di pusat sedikit banyak mau mempengaruhi Indonesia sebagai negara pinggir dalam konteks peradaban Islam.

Dia berpandangan isu dan debat keagamaan di Indonesia, setidaknya, sejak dua dekade belakangan, tak dapat dilepaskan dari isu sosial keagamaan dan politik yg terjadi di Arab Saudi dan Timur Tengah. Di antaranya konflik Israel-Palestina, ketegangan ideologis dan politik antara Sunni dan Syiah, dan yg terbaru perang satelit (proxy war) di Yaman, Suriah, dan Lebanon.

Zainul menyebutkan selain Saudi, pada 25 November 2017 Rusia juga mau belajar Islam Indonesia yg dikenal moderat melalui NU dan Muhammadiyah.

Pemerintah Rusia, tutur dia, mengajukan permintaan ke NU dan Muhammadiyah buat mengirim 500 imam masjid yg menetap selama dua tahun ke seluruh Rusia.

Baca Juga:  Mengenal Lebih Dekat Sosok Sunan Kalijogo, Sang Wali Tanah Jawa

Rusia sendiri, ungkap Zainul, dan beberapa negara seperti Lebanon, Yunani dan Lithuania, telah dikabarkan pada tahun lalu telah tertarik dgn Islam Nusantara.

“Islam ialah agama dgn jumlah penganut terbesar kedua di Rusia,” ujar dia.

Zainul memaparkan sejarah mencatat masyarakat muslim Rusia telah hidup secara berdampingan secara damai dan aman bersama masyarakat non-Muslim, salah satunya para pemeluk Ortodoks. Populasi sejumlah daerah di Rusia secara tradisional ialah penganut ajaran Islam.

Daerah-daerah ini diantaranya ialah wilayah di Kaukasus Utara seperti Ingushetia, Chechnya, Dagestan, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia, Tatarstan, dan Bashkortostan.

INC yg berdiri pada 2017, ialah lembaga kajian dan riset yg bertujuan buat membangun pemahaman dan mempromosikan Islam dan kebangsaan dalam perspektif rahmatan lil alamin.

Lembaga ini rutin menyelenggarkan diskusi rutin tentang turats ulama Nusantara, khazanah tafsir Nusantara, sufi Nusantara, kajian Alquran di Nusantara, Islam dan kebangsaan, diskusi, dan lain sebagainya. [pecihitam]





Soal Bentrokan di Depan Kantor NU Solo, PBNU Imbau Warga Nahdliyin Tetap Tenang

– Dua massa ormas terlibat bentrokan di depan kantor Nadhlatul Ulama (NU) Solo pada Jumat, 6 Desember 2019, sekitar pukul 15.00 WIB.

Bentrokan tersebut
bermula ketika rombongan massa yg mengatasnamakan Dewan Syariah Kota Surakarta
(DSKS) dan Forum Umat Islam Surakarta (FUIS) melintas di depan Kantor PCNU
Surakarta, Solo.

Saat melintas,
massa DSKS dan FUIS membunyikan suara motornya dgn keras sehingga memicu
massa Pagar Nusa dan Banser yg tengah berjaga di kantor PCNU Surakarta keluar
ke jalan.

Saling ejek
pun tak terhindarkan hingga akhirnya berujung pada bentrokan dgn aksi saling
lempar batu.

“Kita memang
rekan-rekan di NU, Pagar Nusa dan Banser telah bersiaga di Kantor PCNU. Mereka
DSKS dan FUIS usai demo di Polresta Surakarta melintasi kantor PCNU,” kata
Ketua PCNU Wonogiri, Mubarok, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat, 6
Desember 2019.

Baca Juga:  Lagi, Habib Luthfi dan Kiai Said Masuk Daftar 50 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia

 â€œAda aparat di situ, seharusnya
saling menghormati, tapi ini malah bunyikan klakson dan gas sepeda motornya
keras. Kami terpancing,” sambungnya.

Bentrokan baru
berakhir pada pukul 17.00 WIB ketika aparat keamanan mendesak mundur kedua belah
pihak yg bertikai.

Menanggapi insiden bentrokan tersebut, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau warga Nahdliyin supaya tetap tenang dan tak mudah terprovokasi.

“Kami mengimbau warga NU supaya tetap tenang, jangan ada yg bertindak sendiri, dan jangan mudah terprovokasi,” kata Ketua PBNU Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan, H Robikin Emhas di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, dikutip dari Islampers, Jumat, 6 Desember 2019.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau supaya pemuda-pemuda NU menghilangkan pikiran
balas dendam.

Baca Juga:  Jenderal Gatot: Banyak Ulama Palsu Pemecah Belah Bangsa

Sebab menurut
Robikin, selain tak mau menyelesaikan masalah,
lebih dari itu, kekerasan bukanlah akhlak NU sebab agama melarangnya.

“Semuanya
tetap di tempat dan jangan mau diadu domba. Jangan balas kekerasan dgn
kekerasan,” ujarnya.

Sementara
kepada aparat kepolisian, Robikin meminta agar
melakukan tindakan polisionil dgn tetap menjunjung sikap profesionalisme dan
akuntabel sesuai dgn ketentuan hukum yg berlaku.

“Hal itu supaya peristiwa serupa tak terulang dan meluas,”
ujarnya.





Terpapar Radikalisme, Polwan Ini Dipecat dari Institusi Polri

–  Polwan berpangkat Bripda, Nesti Ode Samili (23) dipecat dari institusi Polri lantaran terpapar paham radikalisme.

Diketahui, Bripda Nesti telah dua kali
ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri atas dugaan terpapar paham
radikalisme.

“Dia
telah dipecat,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo,
dikutip
dari Antara, Sabtu, 12
Oktober 2019.

Dedi
mengatakan Polri mau menindak tegas kasus terorisme. Dia mengatakan anggota
Polri yg terlibat pada terorisme mau turut dihukum.

“Kami
tegas, siapa pun, baik masyarakat atau polisi yg masuk jaringan teroris,
kalau terbukti, mau dihukum,” katanya.

Nesti diketahui mempelajari paham
radikal secara otodidak lewat media sosial. Ia juga disebut pernah berinteraksi dgn pimpinan JAD Bekasi, Fazri
Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba.

Baca Juga:  40 Hari Wafatnya Mbah Moen, Ribuan Warga Demak Gelar Doa Bersama

Bripda Nesti, kata Dedi, dipersiapkan menjadi eksekutor bom bunuh diri atau
biasa disebut pengantin.

“Dia
(Nesti) dipersiapkan sebagai suicide bomber,” ujar Dedi.

Sebelumnya, Bripda Nesti berdinas di Polda Maluku Utara. Ia dua kali ditangkap Densus 88 Antiteror.

Pertama kali,
Bripda Nesti ditangkap Polda Jawa Timur ketika dia mendarat di Bandara Juanda,
Sidoarjo, Jawa Timur, dan hendak ke Surabaya.

 Kedua, Bripda Nesti kembali ditangkap oleh
Densus 88 Antiteror di Yogyakarta pada akhir September 2019.

Bripda Nesti
ditangkap lantaran berada di bawah pengawasan Densus 88 dan diduga aktif dalam
kegiatan-kegiatan bersama kelompok radikal.





Ketum PBNU & Habib Luthfi Masuk Daftar 500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia

– Sebanyak 500 nama tokoh muslim dari berbagai negara masuk dalam daftar tokoh muslim yg paling berpengaruh di dunia tahun 2019. Hal itu berdasarkan survei dari Lembaga riset internasional Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA).

Dari Indonesia sendiri,
tercatat beberapa nama ulama yg masuk dalam daftar tokoh tersebut. Salah
satunya ialah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Selain kepala negara, ada
4 ulama di Indonesia yg juga sukses mencatatkan namanya dalam deretan 500 tokoh
paling berpengaruh di dunia versi MABDA.

Siapa saja mereka? Dilansir dari laman Akurat, Kamis,
19 September 2019, simak deretannya berikut ini.

1. Ketua PB NU, Said Aqil Siradj

Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil
Siradj juga masuk dalam daftar top 50, dgn menempati posisi ke 20.

Pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat,
Indonesia, 3 Juli 1953 tersebut merupakan lulusan doktor jurusan Aqidah dan
Filsafat Islam di Universitas Umm al-Qura, Mekah, Arab Saudi.

Baca Juga:  Peran Habaib Dalam Pendirian Nahdlatul Ulama

Sepanjang perjalanan kariernya, Said
diketahui pernah menjadi tim ahli bahasa Indonesia dalam surat kabar harian
Al-Nadwah Mekkah di tahun 1991.

Tak hanya itu, ia juga pernah mengabdi di
dunia pendidikan dgn menjadi dosen di Institut Pendidikan Tinggi Ilmu
Alquran (PTIIQ), dan Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta pada tahun
1995.

Said telah dikenal aktif dalam kegiatan
organisasi NU sejak dirinya masih duduk dibangku perkuliahan.

Pengalaman-pengalaman tersebutlah yg
membawanya dipercaya buat menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) buat periode 2010-2015 menggantikan KH. Hayim Muzadi, serta Ketua Umum
Pengurus Besar NU periode 2015-2020.

2. Habib Luthfi bin Yahya

Salah satu tokoh ulama Tanah Air yakni
Habib Luthfi bin Yahya menempati urutan ke-37 dalam Top 50 ‘The Muslim 500’.

Pria kelahiran Kota Pekalongan, 10 November
1947 tersebut pernah menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah.

Tak hanya itu, Habib Luthfi juga dikenal
sebagai salah satu tokoh agama ternama di Indonesia yg menjadi Pemimpin Forum
Ulama Sufi Sedunia.

Baca Juga:  Peringati HSN 2019, Plh. Kapolresta Tangerang Wakafkan Seribu Kitab Kuning

Sejak kecil, Habib Luthfi mempelajari ilmu
agama dari ayahnya yakni al Habib al Hafidz ‘Ali al Ghalib, sebelum menempuh
pendidikan di Madrasah Salafiah.

Sepanjang sejarah pendidikannya, Habib
Luthfi bahkan pernah berpindah ke beberapa kota demi menuntut ilmu agama.
Selain itu, ia juga berguru pada ulama-ulama besar.

3. Din Syamsudin

Tokoh Tanah Air lainnya yakni Din Syamsudin
juga masuk daftar The Muslim 500, dalam kategori Honorable Mention atau gelar
kehormatan.

Memiliki nama asli Muhammad Sirajuddin
Syamsuddin, Din Syamsudin merupakan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat
Muhammadiyah yg menjabat selama dua periode, yakni dari tahun 2005 hingga
2015.

Sebelumnya, pria kelahiran Sumbawa, Nusa
Tenggara Barat, 31 Agustus 1958 tersebut juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum
MUI Pusat pada tahun 2005 hingga 2010.

Kemudian, pada tahun 2014 ia dipercaya
buat menjadi Ketua Umum MUI menggantikan ketua sebelumnya yakni Sahal Mahfudz
yg meninggal dunia pada Januari 2014.

Baca Juga:  Dijenguk Kiai Said, Wiranto Ingatkan NU Agar Waspada dgn Kelompok yg Tidak Berperikemanusiaan

Masa kepemimpinannya pun hanya berjalan
selama satu tahun, sebab pada tahun tahun 2015, ia digantikan oleh KH. Ma’ruf
Amin sebagai Ketua Umum MUI yg baru.

4. Ahmad Syafii Maarif

Masuk dalam kategori Scholarly atau
akademisi, Ahmad Syafii Maarif juga masuk dalam daftar The Muslim 500.

Seperti diketahui, Pria kelahiran
Sumpurkudus, Sijunjung, Sumatra Barat, 31 Mei 1935 tersebut merupakan salah
satu tokoh ulama, ilmuan serta pendidik yg terkenal di Tanah Air.

Sepanjang perjalanan kariernya, ia pernah
menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, serta Presiden World
Conference on Religion for Peace (WCRP).

Sedangkan di dunia pendidikan, ia dikenal
sebagai profesor sejarah di Universitas Negeri Yogyakarta. Selain itu, ia juga
merupakan pendiri dari Maarif Institute.