Menag Minta Tambahan Kuota Jemaah Haji Indonesia, Ini Reaksi Dubes Arab Saudi

– Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi meminta tambahan kuota jemaah haji Indonesia ke Duta Besar Arab Saudi, Essam bin Abed Al-Thaqafi.

Permintaan itu disampaikan Fachrul ketika bertemu dgn Dubes Arab Saudi buat Indonesia tersebut di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat, 26 Juni 2020.

Diketahui, antrean jamaah haji di Indonesia sangat panjang, rata-rata di atas 20 tahun. Maka dari itu, Fachrul berharap Arab Saudi dapat menambah kuota jemaah haji buat Indonesia supaya antrean dapat diperpendek.

“Mudah-mudahan tahun depan ada tambahan kuota haji buat Indonesia. Daftar tunggu di Indonesia ada yg sampai 40 tahun. Begitu semangatnya orang Indonesia yg mau beribadah haji,” ungkap Fachrul Razi, Jumat 26 Juni 2020 seperti dilansir dari situs resmi Kemenag RI.

Baca Juga:  Ngaku Sering Diganggu Makhluk Halus, Santri Pasien Corona Kabur dari RS

Dubes Arab Saudi, Essam, yg mendengar permintaan Menag tersebut mengatakan bahwa otoritas Saudi dalam visinya di tahun 2030 memang merencanakan menambah kuota jemaah haji dari luar negeri.

Kuota tersebut direncanakan mau ditambah hingga mencapai 5 juta jemaah.

Saat ini, kata Essam, jumlah jemaah haji di Arab Saudi berkisar 2,5 juta.

“Mudah-mudahan yg diharapkan dapat terlaksana, mengingat ada visi 2030 yg dicanangkan. Saudi berharap ada lima juta jamaah luar negeri yg dapat beribadah haji di masa-masa mendatang,” kata Essam.

“Dengan bertambahnya kuota jamaah haji yg berangkat, itu mau meningkatkan kuota haji Indonesia. Semoga kuota haji Indonesia dapat bertambah,” sambungnya.

Essam juga menyampaikan apresiasinya kepada Fachrul Razi atas dukungan Indonesia terhadap kebijakan pembatasan jamaah haji 1441H/2020M.

Baca Juga:  BNPT dan BSSN Teken MOU Pengamanan Dunia Siber dari Ancaman Teroris

Kebijakan tersebut, menurut Essam, diputuskan Pemerintah Arab Saudi demi menjaga keselamatan jemaah haji.

“Indonesia telah lebih dulu mengumumkan buat membatalkan keberangkatan jamaah haji. Saat ini, kita apresiasi Indonesia dan Menag sebab yg pertama mendukung keputusan Saudi dalam membatasi haji,” ujarnya.

“Apresiasi ini disampaikan otoritas tertinggi di Saudi kepada Indonesia, terutama Menag yg terkait dgn urusan keagamaan di Indonesia,” pungkasnya.





Salut, Marbot Masjid di Palembang Gagalkan Aksi Pencuri Kotak Amal

– Viral video yg memperlihatkan aksi heroik seorang Marbot Masjid menggagalkan pencurian kotak amal.

Tindakan berani sang marbot tersebut terekam kamera CCTV yg terpasang di masjid itu.

Berdasarkan informasi yg dihimpun, peristiwa dalam video viral itu terjadi di Masjid Jannah Perumnas Pusri Sako, Palembang.

Dilihat dari video yg beredar, Minggu, 12 Juli 2020, awalnya pencuri kotak amal yg mengenakan jaket berwarna hitam itu hendak keluar dari area masjid dgn menggunakan sepeda motor.

Namun, ketika sampai di pagar masjid, sang marbot langsung menutup pintu pagar masjid supaya si pencuri tersebut tak dapat keluar dari masjid.

Melihat hal itu, si pencuri berusaha membuka pagar masjid yg ditutup sang marbot.

Baca Juga:  Pasien Berusia 106 Tahun di Iran Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Dalam video terlihat pencuri tersebut menendang sang marbot masjid yg diketahui bernama Sudarmo (59).

Meski mendapat tendangan dari si pencuri, Sudarmo dgn tangan kosong tetap berusaha menutup pintu pagar masjid itu.

Bahka, ia juga balik menendang si pencuri tersebut buat menghentikan aksi pelaku.

“Kuat nian itu bapak,” ujar pria yg melihat rekaman CCTV aksi heroik sang marbot masjid.

Beberapa ketika kemudian, Sudarmo berhasil membuat pencuri itu jatuh dari motornya.

Tak berselang lama, warga sekitar pun datang membantu Sudarmo.

Melihat warga berdatangan, si pencuri langsung kabur dan meninggalkan sepeda motornya.

Hingga berita ini dibuat, belum diketahui pasti apakah pencuri kotak amal itu berhasil ditangkap atau tidak.

Baca Juga:  Aksi 212 Ajak Pelajar Ikut Demo, KPAI: Itu Tidak Dibenarkan!

Kendati demikian, aksi heroik sang Marbot Masjid tersebut menuai banyak pujian dari netizen di media sosial.





Wapres Ma’ruf Amin Tak Keberatan Dipanggil Abah Atau Kiai

–  Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin tak keberatan bila setiap orang memanggil dirinya dgn sebutan Abah, Kiai, maupun Wapres.

“Saya
dipanggil Abah juga tak masalah, dipanggil Kiai tak masalah, dipanggil
Wapres tak masalah. Digabung tiga-tiganya juga tak masalah,” kata
Ma’ruf dalam silaturahmi dan tasyakuran bersama relawan di Hotel Grand Sahid
Jaya, Jakarta, dikutip dari Tempo, Jumat, 25 Oktober 2019.

Sebelumnya, Ketua Panitia Acara Silaturahmi dan Tasyakur Pelantikan Ma’ruf Amin,
Munifan, mengaku bingung harus memanggil Ma’ruf.

Ia sebelumnya kerap memanggil Ma’ruf Amin dgn sapaan Abah. Namun, Munifan sempat ditegur pasukan pengamanan presiden. Ia diminta Paspampres supaya memanggil Ma’ruf dgn sebutan Wapres.

Baca Juga:  Ucapkan Selamat Natal, Ketum PBNU: Kita Perkuat Persaudaraan

Namun, Kiai Ma’ruf mengatakan setelah
dirinya dilantik menjadi wakil presiden, memang
banyak orang kebingungan memanggil dirinya

Kiai Ma’ruf mengatakan, ada yg memanggilnya dgn sebutan Abah, Pak Kiai, Wapres. Tapi ada juga yg memanggilnya lengkap dgn Abah Kiai Wapres.

Kendati demikian, ia tak mempermasalahkan
soal panggilan orang-orang terhadap dirinya.

Pada acara tersebut, Kiai Ma’ruf menyampaikan bahwa ketika ini tantangannya jauh lebih berat
ketimbang ketika memenangkan pemilihan
presiden.

Tantangan itu, kata
Kiai Ma’ruf, ialah memikul
tanggung jawab buat melaksanakan amanah yg telah diberikan dan dijanbilan
oleh pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin kepada seluruh rakyat Indonesia.

“Saya
kira telah benar bahwa soal 01, 02 telah selesai, sekarang tak ada lagi. Tapi
semua kita Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga:  PBNU: Berdakwah Tidak Boleh Menjelekkan Agama Lain!





Pulau Kalimantan Dilanda Karhutla, Banser Kepulauan Meranti Bantu Padamkan Api

– Sejumlah hutan di Pulau Kalimantan dilanda kebakaran. Akibatnya, udara di beberapa wilayah provinsi yg berbatasan dgn Malaysia dan Singapura dicemari asap.

Kebakaran hutan tak hanya berdampak pada kualitas udara
saja, tetapi ada juga beberapa binatang yg hidup di hutan yg mati.

Dilansir dari Detik, Senin, 16 September 2019, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut upaya pemadaman kebakaran
dgn bom air (water bombing) buat mengatasi karhutla di Sumatera dan
Kalimantan belum dapat maksimal.

Api tak dapat dimatikan oleh water bombing sebab sumber
api berada di kedalaman, termasuk di kedalaman lahan gambut. Sumber api berada
di bawah permukaan tanah sehingga, bila api di permukaannya padam, api di bawah
tanah masih menyala.

Baca Juga:  Partai Republik Rakyat Turki: Keserakahan Bikin Erdogan Dukung Teroris Suriah

Berdasarkan hasil pengamatan BMKG pada Jumat, 13 September
2019, lalu, tercatat titik panas pada tanggal 12 September 2019 terjadi di
beberapa wilayah antara lain 1.865 titik di Kalimantan; 412 titik di
Semenanjung Malaysia dan 216 titik Sarawak-Sabah dan 1.231 titik di Sumatera.

Sedangkan pantauan satelit NASA pada tanggal 12-14 September
2019 titik kabut asap makin banyak dan pekat di Kalimantan.

Menanggapi kasus Karhutla di Pulau Kalimantan, sejumlah
pihak turun membantu memadamkan kobaran api dan mengevakuasi masyarakat dari
lokasi titik penyebaran api. Seperti halnya yg sempat dilakukan pengurus Barisan
Ansor Serbaguna (Banser) Kepulauan Meranti pada Agustus 2019, lalu.

Dilansir dari Gagasanriau, 22 Agustus 2019, Banser Kepulauan
Meranti menurunkan puluhan anggotanya buat ikut memadamkan Karhutla di Desa
Insit Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau.

Baca Juga:  Tanggapi Persoalan Karhutla di Kalimantan, LPBI PBNU: Masyarakat Perlu Disadarkan

Hal tersebut sesuai dgn intruksi Ketua PC Ansor Kepulauan
Meranti, Kyai Khusairi, M.Pd.I kepada seluruh anggota Ansor Banser di Kabupaten
Kepulauan Meranti Provinsi Riau buat membantu pihak BPBD, Polri dan TNI dalam
memadamkan di Kabupaten Kepulauan Meranti.

“Kami bersama puluhan anggota Ansor Banser Kepulauan
Meranti ikut membantu memadamkan api di Desa Insit, Ini bentuk komitmen kami
membantu pihak Polri, TNI, BPBD dalam mengatasi Karhutla di wilayah Kabupaten
Kepulauan Meranti,” kata Kyai Khusairi, dikutip dari Gagasanriau.

Selain  anggota Banser,
lanjut Kyai Khusairi, pemadaman Karhutla di wilayah hutan Desa Insit dan
sekitarnya tersebut juga dibantu oleh Pihak Polri dan masyarakat sekitar.





Catut Nama NU, Mantan Dosen Penyuka Swinger Minta Maaf

– Video pengakuan seorang mantan dosen Bambang Arianto yg mengaku sebagai penyuka swinger atau berganti pasangan viral di media sosial.

Dalam video itu, Bambang mengaku telah melakukan pelecehan seksual pada banyak wanita.

Ia dalam video tersebut juga menyinggung nama Nahdlatul Ulama (NU) dan Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kepada NU dan UGM, Bambang menyampaikan permohonan maafnya lantaran telah mencatut nama ormas dan institusi pendidikan itu buat menggaet korbannya.

“Saya atas nama Bambang Arianto mau menjelaskan bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan ialah bohong. Karena sesungguhnya saya lebih mau berfantasi swinger secara virtual semata,” kata Bambang dalam video tersebut.

Baca Juga:  Yerusalem ialah Kota Penting Bagi Islam, Yahudi, dan Kristen

“Hal itu disebabkan kata swinger sering menghantui saya di setiap waktu dan tempat,” sambungnya.

Melansir JPNN, Senin, 3 Agustus 2020, berikut pengakuan lengkap mantan dosen Bambang Arianto dalam video viral tersebut:

Terimakasih kepada teman-teman yg mau mendengarkan video saya ini. Saya membuat rekaman ini dgn kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari siapa pun.

Saya atas nama Bambang Arianto mau menjelaskan bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan ialah bohong. Karena sesungguhnya saya lebih mau berfantasi swinger secara virtual semata. Hal itu disebabkan kata swinger sering menghantui saya di setiap waktu dan tempat.

Selain berfantasi secara virtual tentang swinger, saya juga pernah melakukan pelecehan seksual secara fisik.

Oleh sebab itu secara khusus saya meminta maaf kepada seluruh korban baik dari kampus UGM Bulaksumur maupun yg lain, yg pernah menjadi korban pelecehan saya baik secara fisik, tulisan maupun verbal sehingga menimbulkan banyak trauma.

Saya juga meminta maaf kepada NU dan UGM sebab selama ini menyalahgunakan nama NU dan UGM dalam mencari target.

Secara umum saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berjanji tak lagi melakukan kebohongan ini.

Apa yg saya lakukan selama ini tak diketahui oleh istri saya. Setelah ini saya mau menceritakan kepada istri saya dan meminta dia mendampingi saya dalam melakukan terapi secara intensif kepada psikolog maupun psikiater supaya dapat terbebas dari penyimpangan dan kelainan ini.

Kemudian terakhir saya berjanji buat tak mau melakukan hal ini lagi. Dan bila terbukti melakukan lagi saya siap menerima segala konsekuensi hukum yg ada.

Terimakasih perhatiannya teman-teman yg mau mendengarkan. Wassalamualaikum WR.WB.





Kiai Said Ajak Masyarakat Jaga Keutuhan Bangsa

– Dalam orasi spirit kebangsaan di Milad ke-49 Pondok Pesantren Al-Falah Cicalengka Nagreg Kabupaten Bandung dan Haul ke-2 KHQ Ahmad Syahid dan Haul ke-1 Hj. Euis Kultsum di Cicalengka, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil mengatakan kepada para santri yg hadir harus paham Al-Quran, termasuk paham tajwid dan ayat-ayatnya.

“Kita
harus menjadi orang nasionalis dan beragama. Peperangan tak nasionalis,
sebab tak mempertahankan keutuhan bangsanya,” kata Said, dikutip
dari Galamedianews, Minggu, 29
September 2019.

Pada kesempatan itu, Kiai Said
mengungkapkan tentang Islam
nusantara dan Islam berbudaya. Misalnya, bedug tandanya mulai masuk awal waktu
salat.

“Benar dalam beragama dan benar dalam berbangsa,” ujarnya.

Baca Juga:  Oknum Pejabat ASN Pandeglang Dipolisikan Gegara Hina Banser di Medsos

Ia pun menilai, Pondok Pesantren Al-Falah mendapat dukungan dari banyak
pihak, di antaranya dari para kiai.

“Itu disaksikan oleh kepala saya sendiri. Kami berharap, Pesantren Al-Falah ini bermanfaat bagi masyarakat di Jabar. Selamat Milad Al-Falah ke-49,” ujar Kiai Said.

Hal senada juga pernah diungkapkan Kiai Said ketika memberikan tausiyah pada peluncuran buku Ironi Demokrasi karya Abdul Ghopur.

Ketika itu, ia menjelaskan bahwa demokrasi merupakan sarana buat memperkuat persatuan dan keutuhan bangsa guna menciptakan keadilan dan kesejahteraan pada rakyat. Karenanya, menurutnya, harus ada pemerataan.

“Demokrasi telah disepakati oleh para pendiri bangsa sebagai sistem politik Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun, demokrasi jangan dipahami sebagai kebebasan tanpa batas sehingga tak berorientasi pada nilai-nilai luhur,” ungkapnya kala itu, seperti dikutip dari situ icc-jakarta pada 17 Mei 2019, lalu.

Baca Juga:  Wabah Corona Mengganas, Iran Ubah Mall jadi Rumah Sakit

“Prinsip demokrasi harus menjaga keutuhan bangsa,” tegas Kiai Said.





Arab Saudi Tetap Gelar Haji 2020, Ini Tanggapan PBNU

– Pemerintah Arab Saudi memutuskan tetap menggelar ibadah haji tahun ini, namun secara terbatas.

Keputusan tersebut ditanggapi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ketua Harian PBNU, Robikin Emhas, mengatakan memaklumi keputusan otoritas Arab Saudi tersebut.

Menurutnya, faktor kesehatan dan keselamatan demi mencegahan penularan Covid-19 menjadi hal yg harus diutamakan.

“Menjaga kesehatan dan keselamatan manusia ialah bagian dari ajaran Islam. Sedangkan bulan Haji 1441 H masih dalam keadaan pandemi covid-19, saya kira calon jamaah haji Indonesia juga dapat memahami,” kata Robikin, Selasa, 23 Juni 2020 seperti dikutip dari Liputan6.com.

Oleh sebabnya, Robikin meluruskan tertundanya keberangkatan calon jemaah haji Indonesia, murni bukan sebab tak adanya kesiapan pemerintah dalam memberangkatkan. 

Baca Juga:  Cegah Paham Radikalisme di Kalangan WNI, GP Ansor Dirikan Cabang di Mesir

“Saya berharap calon jamaah haji tak berkecil hati dgn keputusan Pemerintah Saudi,” ujarnya.

Kepada calon jemaah haji yg tertunda, Robikin menyampaikan masih ada ibadah lainnya yg pahalanya setara dgn  ibadah haji. 

“Seperti menjamin kelangsungan hidup dan memberi makan yatim-piatu, istiqomah hadir dalam majelis ilmu, berbakti kepada kedua orang tua, berdzikir sepenjang waktu, dan masih banyak lagi lainnya,” jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi pada Senin, 22 Juni 2020, memutuskan buat tetap menggelar pelaksanaan ibadah haji pada tahun 2020 ini.

“Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memutuskan ada pelaksanaan ibadah haji tahun 1441 H/2020 M,” tulis keterangan resmi Kedutaan Besar RI di Riyadh, Selasa, 23 Juni 2020, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga:  Dibujuk WHO, Arab Saudi Segera Umumkan Keputusan Ibadah Haji 2020

Namun, pelaksanaan ibadah haji tersebut hanya dapat diikuti oleh ekspatriat yg telah bermukim di Arab Saudi dgn jumlah yg sangat terbatas.

“Keputusan tersebut mempertimbangkan masih adanya pandemi dan risiko penyebaran virus corona di seluruh negara,” ujarnya.

Adapun alasan pembatasan jumlah jemaah dilakukan buat menjamin keamanan dan keselamatan dgn menerapkan semua langkah pencegahan penyebaran virus corona demi melindungi setiap orang dari risiko terjangkitnya Covid-19.

Sementara itu, dilansir dari Worldometers, hingga 23 Juni, tercatat 161.005 kasus positif Covid-19 di Arab Saudi.

Dari jumlah tersebut, 105.175 kasus telah dinyatakan sembuh dan 1.307 kasus dinyatakan meninggal dunia.

Diketahui, Pemerintah Indonesia sendiri telah membatalkan pengiriman calon jemaah haji asal Indonesia pada tahun ini sebab alasan keamanan dan kenyamanan lantaran masih tingginya kasus penyebaran Covid-19.

Baca Juga:  Terbaring Sakit di RS, Ustadz Yusuf Mansur Minta Doa

Berdasarkan kuota, seharusnya ada 221.000 calon jemaah haji asal Indonesia yg berangkat, terdiri atas 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus.





Resmi Dilaporkan, Ansor Pandeglang Tegaskan Kawal Proses Hukum Rahmat

, Pandeglang – Gp Ansor Kabupaten Pandeglang telah resmi melaporkan Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (DPUPR) Pandeglang, Rahmat Zultika ke Polres Pandeglang. GP Ansor mau kawal proses hukum.

Kepala Satuan Koordinator Cabang GP Ansor Banser Kabupaten Pandeglang, Ibnu Ruslan menegaskan, bakal mengawal proses hukum terhadap Rahmat.

“Yang jelas saya mau kawal terus dan mau selalu koordinasi dgn penegak hukum. Kalau pernyataan beliau mengandung unsur pidana,” katanya, dikutif realitarakyat. Sabtu (30/8/2019)

Dia juga meminta Bupati Pandeglang Irna Narulita buat memberikan sanksi tegas kepada Rahmat sebab dinilai tak memiliki sikap santun.

“Tidak mesti beliau membuat pernyataan seperti itu, apalagi sekarang sedang melaksanakan ibadah haji di tanah suci. Kalau masih punya nurani seperti itu. Saya sadar tak sedikit orang yg benci terhadap Ansor dan Banser, tapi tak harus mengeluarkan pernyataan dgn menyebutkan Banser PLONGO,”tegasnya.

Baca Juga:  Berkunjung ke Indonesia, Ini Pesan Ulama Asal Maroko Syarif Adnan

Untuk diketahui, Rahmat dilaporkan atas postingan facebooknya yg dinilai menghina Banser.

“BANSER yg moncongnya bilang NKRI harga mati….Terhadap Separatis OPM langsung MINGKEM gak ada suaranya. PlONGO,” tulis Rahmat.





Lagi, Polisi Bongkar Kasus Penipuan dgn Modus Perumahan Syariah

– Kasus penipuan perumahan fiktif berkedok syariah lagi-lagi berhasil dibongkar oleh polisi.  Setelah sebelumnya kasus serupa dibongkar Polda Metro Jaya Jakarta, kali ini Polrestabes Surabaya juga membongkar penipuan serupa.

Polrestabes Surabaya kasus penipuan perumahan fiktif berkedok syariah di
Jalan Raya Kalanganyar, Sedati, Sidoarjo.

Dalam kasus tersebut terungkap sedikitnya 32 orang lebih yg menjadi korban, dgn
kerugian mencapai ratusan miliaran rupiah.

Perumahan tersebut, kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, ialah Multazam Islamic Residence, yg dikelola oleh PT. Cahaya Mentari
Pratama. Polisi menahan satu pelaku berinisial MS selaku Direktur Utama atau
pihak pengelola.

“Kepada korban, pelaku menjanbilan
perumahan itu siap dihuni pada tahun ini. Namun kenyataannya lokasi yg
dijadikan tempat perumahan masih berupa rawa-rawa dan tanah kosong. Bahkan
setelah dicek, tanah tersebut ternyata milik orang lain,” ujar
Sandi, dikutip dari Suara Surabaya, Senin, 6 Januari 2020.

Baca Juga:  Aksi Mahasiswa Jember Tuntut Perppu KPK Diiringi Shalawat Nabi

Ternyata, kata Sandi, tanah tersebut
bukan milik tersangka atau PT. Cahaya
Mentari Pratama.

“Iya itu
ternyata tanah orang bukan milik tersangka atau PT. Cahaya Mentari Pratama.
Dari data paguyuban korban perumahan itu, ada 32 orang menjadi korban. Terus
ada laporan lain di Polda Jatim dan Polres Sidoarjo, itu belum terdata berapa
orang korbannya,” terangnya.

“Potensi
kerugiannya cukup besar. Dari 4 laporan aja kerugiannya dapat mencapai Rp3,4
miliar. Apabila kalau dikumpulkan seluruh perumahan dgn tipe cluster itu
dapat mencapai ratusan miliar,” sambungnya.

Pihaknya, kata Sandi, juga sempat mendatangi kantor pemasarannya di Jalan Rungkut
Menanggal.

“Setelah didatangi, kondisi kantor ternyata sepi. Sejumlah pegawai yg
pernah bekerja di sana telah dipecat dan data-data di komputer terkait pemasaran
perumahan itu juga dihapus,” ujarnya.

Baca Juga:  Marak Penipuan Perumahan Syariah, Polisi: Cek Dulu ke Kemenag dan PUPR Jika Beli Perumahan

Dalam kasus penipuan tersebut, polisi
berhasil menangkap MS selaku pihak
pengelola. Dari pengakuannya, uang penjualan perumahan itu ia gunakan buat kepentingan
pribadinya. Polisi mengamankan dua rekening milik tersangka buat diselidiki
lebih lanjut.

“Kita
akan dalami juga para korban yg di paguyuban buat mencari tahu siapa agen
pemasaran dan yg terlibat mengelola dana. Saat ini telah ada 9 saksi yg
diperiksa oleh penyidik,” ujar Sandi.

Atas
perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan. Dengan ancaman
pidana 4 tahun penjara. Pasal lainnya juga mau dipertimbangkan buat menjerat
pelaku.





Pengakuan Pegawai Kafe yg Kedapatan Pakai Baju Mirip Lambang PKI

– Seorang pegawai kafe di Kota Makassar, Sulawesi Selatan diamankan lantaran memakai baju dgn logo mirip lambang Partai Komunis Indonesia (PKI), palu arit.

Pegawai wanita tersebut diamankan oleh sejumlah orang yg berasal dari ormas.

Adapun video yg memperlihatkan peristiwa itu kini tengah heboh di media sosial, Selasa, 7 Juli 2020.

Dilihat dari video yg bereder, tampak sejumlah orang yg diketahui berasal dari ormas Laskar Merah Putih (LMP) mendatangi kafe tempat wanita itu bekerja.

Mereka lantas mengamankan pegawai wanita yg diduga mengenakan pakaian berlogo PKI atau palu arit tersebut.

“Sampai diselesaikan, kita gak tahu ini kasus sampai proses hukumnya diselesaikan,” kata seorang pria anggota ormas tersebut seperti terdengar dalam video.

Dalam narasi unggahan video itu, Ketua LMP Sulsel Taufiq Hidayat menceritakan kronologi ketika pihaknya mengamankan pegawai tersebut.

Baca Juga:  WHO: AS Berpotensi Jadi Pusat Penularan Virus Corona di Dunia

Taufiq mengatakan, awalnya ia bersama anggota LMP Sulsel tengah rapat di kafe itu.

Saat hendak membayar, dirinya langsung melihat karyawan tersebut mengenakan pakaian diduga berlogo palu arit yg mirip dgn lambang PKI.

“Saya mau bayar dan tiba-tiba saya lihat kasir ini mengenakan baju berlogo palu arit. Ketika saya tanya, karyawan ini ternyata tahu kalau ini logo komunis. Jadi saya kaget, kenapa ia pakai,” kata Taufiq.

Setelah menyaksikan hal itu, ia pun langsung menghubungi pihak kepolisian dari Polrestabes Makassar buat mengantisipasi hal yg tak dimaukan.

Tak berselang lama kemudian, sejumlah aparat datang ke lokasi dan mengamankan karyawan tersebut.

Sang pegawai lantas dibawa aparat ke Mako Polrestabes Makassar buat dilakukan proses pemeriksaan dan klarifikasi terkait pakaiannya.

Baca Juga:  Yunarto ke Tengku Zul: Keturunan PKI Belum Tentu Otaknya Politik Kayak Anda

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Agus Khaerul menerangkan pegawai wanita yg bertugas sebagai kasir itu berinisial AS, 26 tahun.

AS, kata Agus, mengenakan pakaian kaos lengan panjang dan terdapat gambar menyerupai Palu Arit warna hijau yg terletak di bagian dada kanan atas di bawah lambang bintang.

Pakaian yg dikenakan AS tersebut bukanlah merupakan seragam resmi karyawan di kafe itu.

“Karyawan ini mengaku baru mengetahui baju yg digunakan tersebut terdapat gambar yg menyerupai palu arit setelah di tegur dan ia juga baru mengetahui arti gambar itu,” ujar Agus, Selasa, 7 Juli 2020 seperti dikutip dari Kumparan.com.

“Setelah mengetahui bila gambar atau logo di pakaiannya merupakan lambang PKI, karyawan ini selanjutnya meminta kepada rekannya buat menimpa gambar palu arit tersebut menggunakan spidol,” sambungnya.

Baca Juga:  Heboh, Wanita Pegawai Kafe Diamankan Ormas Gegara Pakai Baju Diduga Berlogo Palu Arit

Hingga berita ini dibuat, kasus wanita pegawai kafe yg mengenakan baju berlogo mirip PKI itu masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.